Liputan6.com, Bogor - Tim SAR gabungan masih mencari seorang pelajar asal Kota Depok, Jawa Barat yang hilang terseret air bah di Curug Kembar, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor atau kawasan Puncak Bogor.
Korban yang belum ditemukan bernama Andini, pelajar SMP IT Al Hikmah Kota Depok. Sementara tiga pelajar lainnya ditemukan lebih dulu pada Rabu (13/10/2022). Ketiganya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di lokasi terpisah aliran Sungai Cimandala.
Baca Juga
Advertisement
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, di hari kedua ini tim gabungan yang terdiri dari anggota Polri, TNI, BPBD, PMI dan juga relawan melanjutkan pencarian dengan menyisir Sungai Cimandala.
"Kami juga memasang jaring di beberapa titik dengan harapan korban tersangkut," kata Iman di posko penyelamatan, Kamis (13/10/2022).
Namun sampai dengan pukul 16.00 WIB, korban berjenis kelamin perempuan itu belum ditemukan.
"Jadi sampai hari ini dari 4 orang hilang, 3 sudah ditemukan tadi malam. Dan tinggal 1 orang sekarang masih proses pencarian," ujarnya.
Ia menerangkan, proses pencarian terkendala oleh cuaca. Curah hujan tinggi di kawasan Puncak Bogor membuat pencarian korban menjadi tidak maksimal.
"Kendala yang dihadapi cuaca cukup ekstrem dan ini harus diperhatikan karena keselamatan dari tim menjadi sesuatu yang utama bagi kami," kata dia.
Kapolsek Cisarua Kompol Supriyanto mengatakan, tercatat ada 101 siswa SMP yang mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) IT Al Hikmah Kota Depok di D'Jungle Camp, kawasan wisata Batu Layang.
"Namun yang pergi ke curug kemungkinan sekitar 50-an siswa. Setelah tiba di curug, datang air bah dan menyeret sejumlah dari mereka. Yang lain selamat, 4 hilang dan 3 orang sudah ditemukan," terangnya.
Kesaksian Korban Selamat
Sementara itu, Dewi salah satu orang tua siswa mengaku mengetahui informasi kejadian ini dari grup sekolah di SMP IT Al-Hikmah Kota Depok. Dikatakan bahwa ada peserta yang ikut LDKS terseret banjir bandang di Curug Kembar, kawasan wisata Batu Layang.
"Saya sempat menghubungi anak saya tapi karena di lokasi wisata ini susah sinyal jadi enggak kabar. Akhirnya saya langsung datang ke sini," ungkap Dewi kepada wartawan.
Dewi bersyukur anaknya bernama Joya selamat, meski sempat ikut bersama puluhan rekannya melakukan susur sungai dari pintu masuk Wisata Batu Layang hingga ke Curug Kembar.
Dewi mengungkapkan, dirinya tidak mengetahui jadwal kegiatan LDKS oleh pihak sekolah dan komite digelar pada Rabu dan Kamis ini.
"Tahu akan ada kegiatan ini, tapi kapan acaranya saya ga tahu," ungkapnya.
Joya, salah satu korban selamat mengungkapkan kegiatan susur sungai dilaksanakan pada saat kondisi cuaca di wilayah tersebut diguyur hujan.
"Iya ada agenda susur sungai. Awalnya saat jalan tidak terjadi apa-apa. Saat di air terjun banyak yang di tengah," kata dia.
Air sungai yang semula bening, menjadi keruh dan Beberapa rekannya yang berada di aliran sungai langsung terseret oleh air bah yang berubah warna menjadi cokelat.
Joya sempat mencoba menolong salah satu temannya. Namun usahanya pun gagal, rekannya keburu terseret arus dan hilang terbawa arus.
"Waktu kejadian aku masih di atas, belum nyeberang sungai. Kalau teman saya itu sudah di sungai. Niatnya mau nolongin sudah keburu terseret," kata dia.
Advertisement