Keluarga John Jaiz Desak Turkish Airlines Klarifikasi Insiden Pengeroyokan di Pesawat

Pihak keluarga John Jaiz, penumpang Turkish Airlines yang diturunkan dari pesawat dalam kondisi babak belur membantah yang bersangkutan dalam kondisi mabuk dan bikin onar.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 14 Okt 2022, 10:36 WIB
Keluarga Muhammad John Jaiz, penumpang Turkish Airlines yang terlibat perkelahian di atas pesawat mendesak pihak maskapai mengklarifikasi peristiwa yang sebenarnya. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak keluarga dan kerabat pilot Lion Air, Muhammad Jhon Jaiz yang terlibat keributan di atas pesawat Turkish Airlines terus berusaha meminta klarifikasi atau jawaban dari pihak maskapai internasional tersebut atas perlakuan kru pesawatnya.

John Jaiz yang saat itu menjadi penumpang Turkish Airlines diturunkan dalam kondisi babak belur akibat diduga dikeroyok sejumlah orang di dalam pesawat.

"Apapun masalahnya di atas (pesawat), saya enggak peduli, tapi kenapa harus membuat orang itu, suami saya, teraniaya. Bahkan beramai-ramai menyiksa dia. Ini yang mana saya sebagai seorang istri sangat menyesalkan," kata istri John Jaiz, Puti Intan Ageyani Boudewijn saat konferensi pers di rumahnya di Giri Loka Sektor 1.3 BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis malam (13/10/2022).

Dia merasa ada keanehan dalam peristiwa ini. Sebab, hingga sang suami dipulangkan ke Tangerang setelah mendapat perawatan intensif di Bandara Kualanamu, Medan, tidak ada pihak Turkish Airlines yang menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.

"Kenapa pihak airlines tersebut tidak ada penjelasan, permintaan maaf atau pernyataan atas kejadian ini. Ini malah opini yang keluar kalau suami saya dibilang mabuk, bikin rusuh," kata Puti.

Sementara ini, pihak keluarga belum menginginkan membawa permasalahan ini ke jalur hukum. Puti menjelaskan, pihaknya hanya menginginkan nama baik suaminya yang juga pilot senior di maskapai penerbangan swasta, bersih kembali dari cap pemabuk.

"Saya sedih sebagai istri, melihat nama baik suami saya terancam. Saya cuma minta diklarifikasi, jangan seperti itu," katanya sembari menahan air mata.

Hingga kini, John Jaiz masih mendapatkan perawatan intensif di Eka Hospital. Jhon Jaiz juga sempat tidak bisa tidur beberapa malam saat menjalani perawatan lantaran mengetahui pemberitaan yang terus menyudutkan dirinya.

 


Kronologi Keributan Versi John Jaiz

Keluarga pilot Lion Air Muhammad Jhon Jaiz yang terlibat perkelahian di atas pesawat Turkish Airlines, membantah bila yang bersangkutan dalam keadaan pengaruh alkohol atau mabuk saat kejadian tersebut. (Dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Rekan dan keluarga Muhammad Jhon Jaiz, penumpang Turkish Airlines yang terlibat perkelahian di atas pesawat, menceritakan kronologis sebelum dan pasca-kejadian.

Didatangi di kediaman pribadinya di Giri Loka Sektor 1.3 BSD, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Supri Abu rekan korban menceritakan, bila Jhon Jaiz berada dalam penerbangan dari Turki menuju Bandara Soekarno Hatta, berada di kursi 11b.

Pada saat itu menjelang solat subuh, sudah diperbolehkan melepas seatbelt, Jhon meminta izin kru pesawat untuk menunaikan salat subuh di bagian belakang.

Setelah selesai menunaikan salat, Jhon yang saat itu memegang segelas berisi kopi, melewati kursi 13a, melihat ada penumpang lain yang melepas anjing hewan peliharaannya dari dalam kandang yang diselimuti.

"Anjing tersebut langsung loncat ke arah Jhon dan sempat menjilat bagian celana, Jhon pun tak terima mendapat perlakuan tersebut," kata Supri, Kamis (13/10/2022).

Jhon yang sempat merasa terganggu dengan perlakuan anjing tersebut, meminta klarifikasi kepada kru pesawat, mengapa bisa ada seorang penumpang yang diperbolehkan melepas hewan peliharaannya. Terlebih maskapai yang dinaikinya tersebut, dikenal sebagai maskapai yang sering mengangkut jemaah umroh.

"Memang saat itu suara Jhon meninggi, dia mengakui itu. Namun dia menyesalkan terjadi pemukulan, Jhon yang dipukul duluan, dia posisi membela diri," ungkap Supri.


Turkish Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu

Maskapai Turkish Airlines menyebut larangan laptop pada penerbangan AS dari negara Muslim akan segera berakhir. (AFP)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan, pesawat Turkish Airlines dengan rute penerbangan Istanbul-Cengkareng melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Menurut Zulpan, hal itu dipicu oleh salah satu penumpang mabuk yang ribut di dalam pesawat.

"Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat Turkish Airlines yang mabuk kemudian memukul salah seorang crew/pramugara pesawat Turkish Airlines saat pesawat masih mengudara," kata Zulpan kepada awak media, Rabu (12/10/2022).

Zulpan merinci, pendaratan pesawat awalnya akan dilakukan pukul 18.05 WIB. Namun, jadwal itu berubah menjadi pukul 19.05 WIB akibat adanya insiden.

Polisi berpangkat melati tiga ini mengatakan, penumpang mabuk yang berulah itu adalah warga Indonesia bernama Muhammad John Jaiz Boudewijn (48). Tindakan John yang mabuk d mendapatkan perlawanan, dari pramugara juga penumpang lain di dalam pesawat.

"Akibat dari pemukulan kepada kru/pramugara sehingga memancing amarah penumpang lainnya untuk memukul penumpang WNI yang mabuk sampai mengalami luka-luka," tambah Zulpan.

Akibat keributan, lanjut Zulpan, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. John yang terkena baku hantam diturunkan dan menjalani perawatan di Kualanamu.

Usai diturunkan, Pesawat kembali melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta dan mendarat dengan di Cengkareng dengan keterlambatan pada pukul 19.05 WIB.

"Pesawat melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dan tetap landing di Bandara Soekarno Hatta namun berdasarkan data manifest berkurang satu orang penumpang," Zulpan menutup.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya