Liputan6.com, Jakarta Popularitas SPBU Vivo di Indonesia kian melejit setelah pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar beberapa waktu lalu. Pasalnya, SPBU Vivo sempat menjual produk BBM jenis Revvo 89 yang lebih murah dari Pertalite.
Saat itu, harga BBM Revvo 89 sempat dibanderol Rp8.900 per liter sebelum mengalami penyesuaian menjadi Rp 11.600 per liter. Sontak, Revvo 89 pernah menjadi bensin termurah setelah Pertalite (RON 90) yang dijual Rp 10.000 per liter.
Advertisement
Tak ayal, masyarakat berbondong-brondong menyerbu SPBU Vivo untuk memperoleh harga BBM Revvo 89. Khususnya para pengemudi ojek online (ojol) yang mengklaim pemakaian Revvo 89 lebih irit dibandingkan Pertalite.
Hal tersebut juga diamini oleh kalangan pekerja swasta di ibu kota Jakarta. Ayu (25) mengaku keputusan dirinya untuk beralih membeli Revvo 89 lantaran pemakaiannya lebih irit dibandingkan Pertalite.
Sehingga, dia merasa membeli BBM termurah produk Vivo lebih lebih hemat dibandingkan Pertalite. Meskipun, saat ini ini harga Revvo 89 lebih mahal ketimbang Pertalite yang dijual Rp10.000 per liter.
"Jadi, lebih hemat sih sebenarnya untuk pengeluaran harga bensin. Walaupun memang beda Rp1.600 per liter tapi lebih irit," kata Ayu saat dikonfirmasi Merdeka.com di Jakarta, Jumat (14/10).
Selain itu, keputusannya memilih Revvo 89 mempertimbangkan kondisi antrean kendaraan yang tidak terlalu panjang dibandingkan SPBU milik Pertamina. Menyusul, profesi dirinya sebagai pekerja swasta di ibu kota yang tidak memiliki banyak waktu luang untuk mengantre panjang sekedar membeli BBM.
"Alasan pribadi ya, karena antrian (Revvo 89) gak terlalu panjang," ungkapnya.
Jadi Primadona Ojol
Diketahui, saat ini fenomena yang unik adalah driver Ojek Online (Ojol) berbondong-bondong lebih memilih membeli bensin di SPBU Vivo. Hal tersebut dirasakan oleh salah satu Ojol asal Bekasi yang ditanya langsung oleh Merdeka.com.
Johanas (41) mengatakan, dirinya lebih memilih dan mencari SPBU vivo untuk mengisi bensin kendaraannya. Dia mengaku lebih irit jika menggunakan Ron 89 dibandingkan dengan Ron 90 milik Pertamina.
"Saya lebih mengusahakan apabila ada SPBU Vivo ya beli di sana. Karena walaupun terlihat harga lebih mahal tapi irit banget," ujar Johanas kepada Merdeka.com, Jumat (14/10).
Kendati demikian, walaupun SPBU Vivo belum sebanyak dengan Pertamina dia lebih memilih membeli di SPBU Vivo. "Ya saya tetap beli, saya usahakan kalau ada (SPBU Vivo). Ya kalau tidak ada terpaksa beli Pertalite. SPBU Vivo belum banyak sih, di Bekasi kota aja baru 2 SPBU Vivo. Jadi antrian panjang," kata dia.
Advertisement
Lebih Murah
Johanas pun membeberkan harga bensin pemakaian sehari ketika membeli Pertalite dan Ron 89 milik Vivo. Apabila dia membeli pertalite maka uang yang harus dikeluarkan kisaran Rp 45.000 hingga Rp 50.000.
Sedangkan jika dia membeli Revvo 89, dia hanya merogoh uang sebesar Rp 30.000 hingga 40.000. Melihat hal tersebut tentu dia lebih memilih menggunakan Revo 89 dengan kualitas dan lebih iritnya.
"Biasanya kalo saya pake pertalite dari pertamina itu bisa habis bensin sehari Rp 45.000 - Rp 50.000, nah kalau pake Revvo 89 vivo itu saya pake Rp 30.000 hingga Rp 40.000. Kalau pakai pertalite cepet banget habisnya. Jadi sering beli bensin," jelas dia.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com