Mata Merah Lebih dari Sepekan Usai Kejadian Penembakan Gas Air Mata, Kenapa Ya?

Dampak gas air mata pada mata korban Tragedi Kanjuruhan belum pulih. Masih banyak yang matanya masih merah sebab gas air mata.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2022, 15:00 WIB
Polisi dan tentara berdiri di tengah asap gas air mata saat kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Ratusan orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan tersebut. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga pekan lalu, beberapa orang korban tragedi Kanjuruhan dikabarkan masih mengalami mata merah. Hal tersebut beredar di media sosial. Padahal itu, sudah nyaris dua pekan dari kejadian aparat melepaskan tembakan gas air Mata pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

Hingga pekan lalu, beberapa orang korban tragedi Kanjuruhan dikabarkan masih mengalami mata merah. Hal tersebut beredar di media sosial. 

Lalu, apa yang mungkin jadi penyebab pada sebagian korban mengalami mata merah lebih dari seminggu?

Dokter spesialis mata anak dan Ketua Layanan Pediatrik Oftalmologi & Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics, Ni Retno Setyoningrum menduga hal itu mungkin efek dari mengucek mata. Seseorang cenderung mengucek mata saat ada sesuatu yang masuk ke mata.

"Manusia itu kan kalau kena sesuatu di mata pasti dikucek," ucap Ni di Jakarta.

Menurut Ni, itu adalah tindakan refleks yang sulit dihindari. Terlebih mengingat suasana di stadion yang kacau balau saat itu. Orang pasti panik dan refleks mengucek matanya karena terasa perih.

Selain itu, situasinya juga tidak memungkinkan untuk membersihkan mata yang terpapar gas air mata dengan air. Padahal penting untuk membersihkan mata dengan air hingga bersih segera setelah terpapar gas air mata.

 

 


Efek Mengucek Mata

Ilustrasi Mata Merah Credit: freepik.com

Menurut Ni, mengucek mata dapat memperburuk kondisi mata, apalagi untuk anak-anak.

"Namanya anak-anak kalau ngucek bisa sampai keras banget," katanya dalam sebuah acara di Jakarta pekan lalu. 

Mengucek mata dengan keras dan terus-terusan sangat berbahaya sebab dapat menyebabkan kelopak mata atas dan bawah bengkak. 

Tak hanya itu, Ni juga menyatakan mengucek mata dapat menyebabkan selaput kornea robek yang dapat menyebabkan kebutaan.

"Nah kalo sudah robek tergantung kedalaman robeknya," jelas Ni.

Jika yang robek hanya bagian atas, yaitu mengenai lapisan epitel saja maka bisa sembuh kembali. Akan tetapi, jika sampai di lapisan bawahnya yaitu stroma, bisa berimbas pada masalah mata yang lebih serius. 

Oleh karena itu, usahakan tidak mengucek mata, apalagi jika tangan tidak dalam kondisi bersih. Tahan diri untuk tidak mengucek mata guna menghindari risiko di atas.

"Kalau sampai enggak tahan, cuci tangan dulu sampai tangannya bersih, kemudian hanya boleh ditepuk 2 kali," kata Ni mengingatkan.

 


Dampak Lain Gas Air Mata

Ilustrasi Tidur Credit: pexels.com/tara

Selain menyebabkan mata merah, menurut situs Medical News Today, gas air mata juga menyebabkan masalah kesehatan lain, meliputi:

-mata berair

-rasa terbakar pada mata

-kemerahan pada mata

-penglihatan kabur

-rasa terbakar dan iritasi di mulut dan hidung

-kesulitan menelan

-mual dan muntah

-sesak napas

-batuk

-iritasi kulit

-ruam

-diare

Seseorang mungkin juga merasakan sensasi sesak di dada, atau merasa tersedak. Dalam kasus yang parah, paparan gas air mata berkonsentrasi tinggi, di ruang tertutup atau dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan glaukoma, kebutaan, luka bakar kimia, gagal napas bahkan kematian.

Selain paparan gas air mata pada tubuh, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat-zat ini juga dapat menyebabkan cedera. Tubuh korban akan terasa panas dan dapat menyebabkan luka bakar.

Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala. Oleh karena itu, jika Anda terpapar gas air mata, segeralah menjauh dan cari tempat yang aman.

 


Jika Terpapar Gas Air Mata

Suporter memasuki lapangan saat terjadi kerusuhan pada pertandingan sepak bola antara Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri. (AP Photo/Yudha Prabowo)

Masih mengutip dari Medical News Today, jika Anda terpapar gas air mata, maka segera jauhi sumbernya. Jika Anda berada di dalam ruangan, segera keluar untuk mendapatkan udara segar dan coba temukan tempat yang lebih tinggi agar terhindar dari bahan kimia.

Jika gas air mata di luar ruangan, Anda harus tetap berada di dalam ruangan dengan jendela dan pintu tertutup rapat.

Sebagai perlindungan, tutup mulut dan hidung dengan kain bersih atau bagian dalam jaket. Masker dan kacamata juga dapat digunakan untuk melindungi diri.

Apabila Anda terpapar gas air mata, lepas pakaian yang terkontaminasi secepat mungkin tanpa menariknya ke atas kepala. Masukkan pakaian itu ke dalam plastik lalu buang ke tempat sampah B3.

Jika merasa mata berair atau seperti terbakar, bilas selama 10-15 menit dengan air bersih hingga tak ada bahan kimia yang tersisa di mata.

Jangan lupa lepas lensa kontak. Tujuannya adalah untuk menghilangkan semua jejak bahan kimia untuk mencegah kerusakan mata lebih lanjut.

Selain itu, menurut Ni, jika Anda terpapar gas air mata, maka langsung saja pergi ke dokter. Tidak perlu menunggu hingga efeknya bertambah buruk. Segera datang ke layanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan.

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya