Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut bahwa literasi digital penting agar masyarakat dapat menjaga demokrasi di ruang digital yang mulai menghangat jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Usman Kansong melihat, literasi digital berperan penting agar masyarakat bisa menggunakan media sosial secara bijak.
Baca Juga
Advertisement
"Pendidikan atau edukasi tentang etika bermedia sosial ini menjadi penting," kata Usman dilansir dari Antara, Jumat (14/10/2022).
Melalui literasi digital, masyarakat diajak menggunakan media sosial untuk mempererat persatuan dan kesatuan. Misalnya, berita bohong atau hoaks yang beredar di ruang digital bisa berpengaruh terhadap demokrasi secara nasional.
Agar masyarakat tidak mudah terhasut hoaks, Kominfo melalui pelatihan digital menyampaikan dua cara sederhana untuk mengidentifikasi hoaks. Pertama, informasi berpotensi hoaks jika terlalu bagus atau terlalu buruk untuk menjadi kenyataan.
Kedua, masyarakat perlu mengecek apakah informasi itu dimuat oleh media arus utama atau bukan. Jika berada di media arus utama, cek kembali informasi itu di media lainnya.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement