Liputan6.com, Jakarta PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah selesai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB yang dilaksanakan di Kimia Farma Corporate University, Jakarta Timur ini secara resmi mengubah susunan dan nomenklatur jajaran komisaris dan direksi.
RUPSLB mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Abdul Kadir selaku Komisaris Utama dan Kamelia Faisal selaku Komisaris Independen.
Advertisement
RUPSLB Kimia Farma secara resmi mengangkat Fachmi Idris menjadi Komisaris Utama dan Rendi Witular sebagai Komisaris.
Kimia Farma juga mengalami perubahan nomenklatur direksi yang semula Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan menjadi Direktur Portofolio, Produk dan Layanan yang saat ini dijabat oleh Jasmine Karsono.
Selain itu dalam RUPSLB juga mengangkat Chairani Harahap menjadi Direktur Komersial.
Dengan demikian dapat disampaikan jajaran komisaris dan direksi Kimia Farma saat ini berdasarkan keputusan RUPSLB yaitu:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Fachmi Idris
Komisaris : Dwi Ary Purnomo
Komisaris : Wiku Adisasmito
Komisaris : Rendi Witular
Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan
Komisaris Independen : Musthofa Fauzi
Jajaran Direksi
Direksi
Direktur Utama : David Utama
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Lina Sari
Direktur Sumber Daya Manusia : Dharma Syahputra
Direktur Produksi dan Supply Chain : Andi Prazos
Direktur Portfolio, Produk & Layanan : Jasmine Karsono
Direktur Komersial : Chairani Harahap
RUPSLB juga menyetujui penambahan modal perseroan sebagaimana diatur dalamPeraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 32/POJK.04/2015 juncto POJK Nomor 14/POJK.04/2019, dimana dalam keputusan mata acara pertama, Kimia Farma mendapatkan persetujuan atas Rencana Penambahan Modal Perseroan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).
Advertisement
Kimia Farma Optimistis Capai Target Kinerja 2022
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) optimistis akan mencapai target kinerja hingga akhir tahun ini. Kimia Farma menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 11 persen pada 2022.
Hal tersebut, salah satunya didukung oleh kerjasama Kimia Farma dengan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dalam sinergi layanan klinik kesehatan.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, David Utama menuturkan, pihaknya fokus memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
"Kalau besok kira-kira semua pegawai BUMN kirimnya ke Klinik Kimia Farma dengan IHC ke labnya Kimia Farma, 11 persen bisa meledak nggak. 11 persen meledak, the issue not 11 persen, the issue adalah how can we quickly restore how service delivery. Itu yang menjadi fokus kami hari ini,” kata David kepada awak media, Rabu (21/9/2022).
Sementara itu, pertumbuhan kinerja Kimia Farma optimistis untuk tahun ini.
“Saya tidak pernah takut growth. Kenapa? Penyakit ini tidak melihat season. Orang yang sakit itu tidak bisa masuk Indonesia, oh saya tidak bisa di Jakarta. Oh tidak ada resesi itu yang namanya kesehatan. Jadi kita harus selalu siap untuk melayani. Pertumbuhannya kalian tidak usah takut, will be more and expected,” ujar David.
Tak hanya itu, Plt Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni menambahkan, pertumbuhan tersebut bisa diraih melalui sinergi.
“Kalau tadi kita bicara growth, itu betul sekali besar sekali dan harus ada sinergi. Maka dari itu, KF dengan kami IHC bersinergi juga tujuannya adalah menjadi lebih komprehensif lagi melayani rakyat, bangsa ini dalam kebutuhan layanan kesehatan. Bangsa itu macam-macam ada di daerah, nah itu yang belum terjangkau. Kami sebetulnya sudah ada kerja sama rujuk merujuk,” kata Mira.