Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menyetujui penambahan modal perseroan melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 32/POJK.04/2015 juncto POJK Nomor 14/POJK.04/2019.
Rights issue Kimia Farma disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 14 Oktober 2022. Selain itu, RUPSLB Kimia Farma juga merombak susunan dan nomenklatur jajaran komisaris dan direksi.
Advertisement
“RUPSLB mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Abdul Kadir selaku Komisaris Utama dan Kamelia Faisal selaku Komisaris Independen,” tulis Manager Corporate Communication PT Kimia Farma Tbk, Hilda Shinta dalam keterangan resminya, Jumat (14/10/2022).
Sementara itu, RUPSLB Kimia Farma resmi mengangkat Fachmi Idris menjadi Komisaris Utama dan Rendi Witular sebagai Komisaris. Kimia Farma juga mengalami perubahan nomenklatur direksi yang semula Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan menjadi Direktur Portofolio, Produk dan Layanan yang saat ini dijabat oleh Jasmine Karsono.
Kemudian, dalam RUPSLB juga mengangkat Chairani Harahap menjadi Direktur Komersial. Dengan demikian dapat disampaikan jajaran komisaris dan direksi Kimia Farma saat ini berdasarkan keputusan RUPSLB, sebagai berikut:
DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Fachmi Idris
Komisaris : Dwi Ary Purnomo
Komisaris : Wiku Adisasmito
Komisaris : Rendi Witular
Komisaris Independen : Rahmat Hidayat Pulungan Komisaris Independen : Musthofa Fauzi
DIREKSI
Direktur Utama : David Utama
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Lina Sari
Direktur Sumber Daya Manusia : Dharma Syahputra
Direktur Produksi dan Supply Chain : Andi Prazos
Direktur Portfolio, Produk & Layanan : Jasmine Karsono
Direktur Komersial : Chairani Harahap
Rights Issue Kimia Farma
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sebelumnya, Kimia Farma telah memperoleh restu pemegang saham untuk menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham seri B. OWK itulah yang rencananya akan ditawarkan melalui penawaran umum terbatas (PUT) I.
"Dalam hal terjadi perubahan jumlah maksimum saham yang akan diterbitkan, perseroan akan mengumumkannya bersamaan dengan panggilan RUPSLB, yaitu pada 22 September 2022," ujar Sekertaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Tbk, Rabu (7/9/2022).
Adapun RUPSLB terkait kelanjutan aksi ini akan diselenggarakan pada 14 Oktober 2022. Rencana PUT I akan mempengaruhi kemampuan perseroan untuk melakukan refinancing atas utang perseroan yang jatuh tempo dan memperoleh kondisi yang lebih baik bagi perseroan.
Dengan demikian, dana kas perseroan tetap dapat digunakan untuk pengembangan usaha sebagaimana direncanakan dalam kondisi akibat pandemi covid-19 saat ini.
Bagi pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk mengambil bagian atas saham seri B yang ditawarkan, pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atasa persentase kepemilikan saham perseroan maksimum 33,35 persen.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini seluruhnya akan digunakan untuk memenuhi pembayaran pinjaman dan atau digunakan sebagai modal kerja serta pengembangan usaha perseroan.
Advertisement
Kimia Farma dan Pertamedika IHC Bakal Tambah Klinik Layanan Kesehatan
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) berencana menambah klinik layanan kesehatan jika diperlukan.
Direktur Utama Kimia Farma, David Utama pun membenarkan hal itu. “Seluruh Indonesia kita ada kliniknya sudah beroperasi, jadi 410 klinik Kimia Farma semuanya sudah beroperasi,143 klinik IHC semua sudah operasi,” kata David kepada awak media, Rabu (21/9/2022).
Sementara itu, Plt Direktur Utama IHC Mira Dyah Wahyuni menjelaskan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menambah klinik ke depannya.
“Kita tidak menutup segala kemungkinan ya, bisa saja nambah, karena tadi visinya adalah bagaimana mencapai ketahanan kesehatan nasional. Kalau memang masih ada kebutuhan masyarakat, kenapa tidak kita berikan,” kata Mira.
Kimia Farma Gandeng Victoria Care untuk Genjot Bisnis Kosmetik
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya PT Kimia Farma Apotek (KFA) bekerja sama dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) untuk mengembangkan bisnis kosmetik dan personal care. Kerja sama ini diharapkan membawa pengaruh positif untuk masyarakat Indonesia.
Penandatanganan kerjasama PT Kimia Farma Apotek (KFA) dengan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) dilakukan oleh Muhardiman selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Apotek dan Sumardi Widjaja selaku Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk. Kegiatan penandatanganan kerjasama berlangsung di Apotek Kimia Farma Premier Radio Dalam, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.
Melalui kerjasama ini akan ada sekitar 140 outlet Kimia Farma di daerah Jawa sampai Bali yang menyediakan display khusus produk-produk PT Victoria Care Indonesia Tbk, seperti Herborist, Secret Clean, Nuface, hingga Miranda, serta menghadirkan produk-produk lain yang didistribusikan oleh PT Victoria Care Indonesia Tbk seperti Bali Boat, Bali Dancer, hingga Secret Garden.
Secara total, ada sekitar 600 outlet Kimia Farma yang menyediakan produk PT Victoria Care Indonesia Tbk.
"Melalui kerjasama ini, diharapkan ke depannya dapat meningkatkan kolaborasi hebat yang sesuai dengan tagline KFA, “Sinergi Tanpa Batas”, sehingga Oemah Herborist berada di Kimia Farma Apotek,” tutur Muhardiman dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/9/2022).
Ia menambahkan, kini, Kimia Farma Apotek sebagai bagian dari Kimia Farma Group terus berkomitmen untuk memberikan layanan healthcare nasional secara profesional dan berkualitas terutama di bidang perawatan kulit dan kecantikan.
Advertisement
Perluas Produksi Distribusi VICI
Sementara itu, Direktur Operasional PT Victoria Care Indonesia Tbk Sumardi Widjaja mengapresiasi kerjasama dengan Kimia Farma untuk memperluas distribusi produk VICI yang dipasarkan melalui jaringan Apotek Kimia Farma.
"Kami mengapresiasi Kimia Farma atas kerjasama ini sehingga masyarakat bisa mendapatkan produkproduk PT Victoria Care Indonesia Tbk dengan mudah. Kami berharap, kerjasama ini juga mampu meningkatkan pencapaian yang lebih besar untuk kedua belah pihak," tutur dia.
Sumardi juga menambahkan, kerjasama ini juga diharapkan bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat Indonesia, sekaligus berkontribusi pada pembangunan bangsa. “Seluruh produk PT Victoria Care Indonesia Tbk merupakan hasil karya anak bangsa untuk kebanggaan Indonesia,” kata Sumardi.