Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi pasar asuransi jiwa yang sedang kontraksi, BRI Life terus mendorong penetrasi di seluruh segmen perusahaan induk BRI.
Direktur Pemasaran BRI Life, Sutadi mengungkapkan, dengan terus mendorong penetrasi di semua segmen di BRI, sampai dengan akhir September 2022, BRI Life berhasil mencatatkan Pendapatan Premi Baru Ekuivalen yang Disetahunkan (APE) mencapai Rp 2,45 triliun, tumbuh 42 persen yoy.
Advertisement
BRI Life juga terus mendorong penetrasi produk asuransi mikro pada segmen retail dan mikro, dengan mengusung produk asuransi mikro PIJAR untuk segmen retail dan AMKKM untuk segmen mikro.
Penetrasi kedua produk ini secara signifikan membantu pencapaian APE BRI Life. Dalam 3 bulan terakhir asuransi PIJAR membukukan APE sebesar Rp 273 miliar, dan AMKKM dalam 9 bulan sampai dengan akhir September 2022 membukukan APE sebesar Rp 609 miliar.
"Saat ini BRI Life sedang mengembangkan pemasaran produk asuransi jiwa melalui BRImo, yang merupakan super apps yang dikembangkan oleh Bank BRI. Proses ini masih dalam tahap awal untuk mendapatkan alur kerja yang memenuhi harapan nasabah BRImo," ujar Sutadi dalam acara Media Engagement HUT ke-35 BRI Life, Jumat (14/10/2022).
Selain itu, BRI Life juga terus mengembangkan pemasaran melalui Agen BRILink dengan menggunakan media EDC Android sebagai tools pemasaran.
EDC Android
EDC Android ini merupakan pengembangan yang luar biasa dari tools yang digunakan sebelumnya yaitu mesin EDC yang secara fisik digunakan oleh Agen BRILink, saat ini jumlahnya mencapai sekitar 580 ribu agen.
"Dengan semua inisiatif yang ada, dan pangsa pasar yang sangat luas di induk kami di BRI, kami yakin dapat terus bertumbuh ke depan” tegas Sutadi.
Di sisi lain, Direktur Utama BRI Life, Iwan Pasila mengatakan BRI Life juga memberikan produk asuransi proteksi yang dinamakan Aurora. Aurora ini memiliki fitur premi bisa kembali jika tidak ada klaim hingga akhir masa penangguhan.
"Kita dorong produk ini untuk segmen menengah hingga ke atas. Kita coba buat produk proteksi sehingga nasabah bisa terus membayar premi. Ini agar kita bisa tetap bertahan di tengah ketidakpastian pasar," ujar Iwan.
Iwan menambahkan, BRI Life akan terus mendorong seluruh segmen yang ada di BRI, sehingga dapat memberikan produk-produk yang tepat dan akurat.
Advertisement
Pendapatan Premi BRI Life Sentuh Rp 2,45 Triliun hingga Kuartal III 2022
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Life, Iwan Pasila mengungkapkan, di tengah-tengah kondisi pasar asuransi jiwa yang terkontraksi, BRILife dapat terus tumbuh di segala aspek keuangan.
Dari sisi Pendapatan Premi Baru Ekuivalen yang Disetahunkan (APE), BRILife mencapai Rp 2,45 triliun atau tumbuh 42 persen secara Year on year (YoY). Sedangkan dari sisi Pendapatan Premi Bruto (GWP) dapat tumbuh lebih dari 40 persen secara YoY.
"Pertumbuhan ini ditopang oleh ketersediaan pasar yang sangat luas di induk usaha di Bank BRI dan juga Target Operating Model yang disesuaikan dengan perkembangan usaha dengan didukung oleh expertise di bidang Asuransi Jiwa dan IT dari FWD," ungkap Iwan dalam acara Media Engagement HUT ke-35 BRI Life, Jumat (14/10/2022).
BRI Life terus mengembangkan Target Operating Model untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada di pasar. BRILife terus melakukan standarisasi di bidang pemasaran tenaga pemasar, tools yang digunakan, dan proses pemasaran untuk memastikan premi yang dihasilkan merupakan premi berkualitas, yang akan memampukan BRILife untuk dapat memenuhi kewajiban kepada Pemegang Polis pada saat jatuh tempo.
"Di sisi Operasional, BRI Life terus mendorong efisiensi layanan Pemegang Polis sehingga bisa memberikan layanan yang cepat dan akurat dengan memanfaatkan teknologi Digital," ujar Iwan.
Penetrasi di Segmen Mikro dan Ritel
Iwan menambahkan, BRILife juga terus mendorong penetrasi di segmen retail dan mikro di Bank BRI untuk dapat mendorong inklusi keuangan yang lebih dalam kepada Masyarakat.
Saat ini, BRILife terus melakukan penetrasi melalui produk asuransi mikro, di segmen Retail dengan produk PIJAR dan di segmen mikro dengan produk AMKKM. Dengan dukungan teknologi digital baik dari sisi pemasaran dan layanan pemegang polis, saat ini BRI Life dapat memberikan perlindungan kepada sekitar 1,5 juta pemegang polis per bulan.
“Dengan dukungan yang sangat besar dari induk kami di Bank BRI, dan dengan dukungan expertise di bidang teknologi dan asuransi jiwa dari FWD, kami yakin dapat terus tumbuh guna memberi nilai tambah bagi tercapainya visi induk usaha kami di BRI, untuk menjadi the most valuable banking group in SEA dan menjadi champion dalam financial inclusion, serta untuk berkontribusi bagi pencapaian visi FWD dalam mengubah cara pandang orang tentang asuransi,” pungkas Iwan.
Adapun dalam rangka hari jadi yang ke-35, BRI Life mengusung tema "BRI Life-kan Indonesia”. Dalam hal ini, BRI Life berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman dan penetrasi asuransi, dalam mendorong ketersediaan akses serta layanan asuransi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Advertisement