Liputan6.com, Jakarta Bos judi online Apin BK tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah dia ditangkap di Malaysia oleh anggota Polri. Apin BK mendarat di Bandara Soetta, Jumat (14/10/2022), sekitar pukul 22.35 WIB.
Apin BK yang mengenakan baju berwarna orange itu ditempel ketat aparat kepolisian. Setelah ditampakkan di depan awak media, Apin BK langsung dibawa menuju mobil yang sudah disediakan.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Apin BK akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.
"Apin BK diperiksa di Bareskrim Polri," kata Kapolri Listyo yang turut menjemput Apin BK di Bandara Soetta.
Baca Juga
Advertisement
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, pihaknya menangkap bos judi online kelompok Medan yakni Apin BK di Malaysia. Nama sosok tersebut sempat muncul di skema grafik Konsorsium 303 yang sempat ramai di sosial media.
"Beberapa waktu lalu sudah saya sampaikan, kami sudah mengirim beberapa personel ke beberapa negara terkait pengejaran terhadap bandar judi online kelas atas yang kabur dan kemudian sembunyi di negara tersebut. Alhamdulilah atas kerja sama dengan Kepolisian Diraja Malaysia, salah satu buron atas nama Apin BK yang sempat bersembunyi di Singapura dan kemudian bergeser ke Malaysia, hari ini atas kerja sama dan skema police to police, buron tersebut berhasil diserahkan kepada kita," tutur Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2022).
Penangkapan Berjalan Lancar
Menurut Listyo, proses penangkapan Apin BK di Malaysia berjalan dengan baik dan lancar. Kemungkinan malam ini pula buron tersebut sudah dapat dibawa kembali ke Indonesia untuk menjalani proses hukum.
"Kami mohon doanya agar buronan-buronan ini segera bisa kita ambil dan kita bawa kembali ke Tanah Air. Ini sebagai komitmen kita untuk tindak tegas masalah judi online," kata Fadil.
Sebelumnya, skema Konsorsium 303 kembali ramai di media sosial. Kali ini, grafik tersebut memunculkan nama Kabareskrim Komjen Agus Andrianto dan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kembali menegaskan bahwa penanganan kasus yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo masih fokus pada perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Dasar saya dari timsus sana, fokus ke penyidikan 340 subsider 338 juncto 55 dan 56. Kalau medsos, wis susah diklarifikasi, konfirmasi, dan verifikasi," tutur Dedi.
Advertisement
Diduga Terima Setoran
Dalam skema yang beredar, nama Kabareskrim Polri ada di pucuk sebagai pihak yang diduga menerima setoran dari bos judi online kelompok Medan, Apin BK dan Asiang alias Rusli Ali. Masih berdasarkan grafik, Agus juga diduga membawahi 303 kelompok Jakarta dan Medan.
Dirtipidum Andi Rian, Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmajaya, Kasubdit II Tipiter Bareskrim, Kombes Rony Samtana dan Kombes Pol Deddy Kusuma Bakti juga ikut terseret namanya. Mereka memiliki peran sebagai pengepul setoran dan uang yang sudah terkumpul akan disetorkan ke Kabareskrim.