Liputan6.com, Jakarta - Persaingan yang begitu ketat di dunia hiburan Korea terkadang membuat sejumlah idol mengalami stres dan efek negatif lainnya. Hal itu juga dialami Lee Suhyun AKMU (Akdong Musician). Ia mengaku mengidap bulimia di masa lalu.
"Saat kamu stres, kamu harus makan, dan itu membuat berat badan saya makin naik," ucap Suhyun, dilansir dari Kbizoom, Jumat, 14 Oktober 2022.
Baca Juga
Advertisement
Ia awalnya dicintai karena penampilannya yang imut dan suaranya yang indah. Pada awal debutnya, pipinya yang menggemaskan adalah ciri khasnya.
Tapi sebagai idol, Lee Suhyun merasa dituntut selalu tampil sempurna, termasuk menjaga tubuhnya tetap langsing. Suhyun akhirnya berhasil menurunkan berat badan tetapi kemudian menderita bulimia karena terlalu memaksakan diri untuk mengurangi makan. Namun setelah berhasil menurunkan berat badan dan tampil dengan imej baru yang lebih dewasa, mulai timbul berbagai masalah.
Pada Mei lalu, ia mengaku menderita bulimia. Kabar tersebut membuat para penggemarnya patah hati. Ia seperti mengalami trauma karena takut difoto. Ia selalu menghindari sesi foto karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya.
"Saya terbiasa harus makan sesuatu ketika saya stres meskipun saya tidak lapar. Itu bukan keinginan saya, tetapi ketika saya sadar, ketika saya melihat diri saya memakan sesuatu yang membuat perut saya meledak, saya tahu 'Ini bulimia'," ungkap adik Lee Chan Hyuk itu.
Merasa Lebih Sehat
Artis di bawah YG Entertainment itu pun berusaha menerima kenyataan bahwa dia tidak bisa menurunkan berat badannya dengan cara-cara yang ekstrem. Setelah itu, tubuhnya kembali lebih berisi dan berat badannya makin bertambah, tapi ia merasa lebih sehat. Suhyun membenarkan hal tersebut dan menjelaskan kondisi terbarunya kepada penggemar sekaligus untuk menenangkan mereka.
Beberapa hari lalu, Suhyun dan Lee Chan Hyuk tampil bareng lagi karena AKMU kembali aktif di dunia hiburan. Mereka menghadiri presentasi produksi acara hiburan terbaru Netflix “Take 1” dan menarik perhatian penggemar.
Di acara tersebut, mereka berpose di area foto untuk mengambil foto-foto terbaru mereka. Di acara tersebut, Suhyun berpose dengan tanda “V” yang lucu dan melambai ke kamera dengan senyum lebar.
Pipinya yang chubby tertangkap kamera serta senyumnya yang unik, mencairkan suasana selama presentasi. Ia sudah lebih percaya diri dan kembali terlihat cerita. Ia juga tampak lebih manis dengan poni keriting.
Advertisement
Lembaran Baru
Mengenai keputusannya untuk tampil di “Take 1,” Suhyun mengatakan sangat antusias karena bisa kembali berkiprah di bidang musik.
"Ini sangat menarik untuk membuat konten musik di Netflix di Korea, banyak yang ingin berpartisipasi. Begitu saya mendapat tawaran, saya berkata saya akan segera melakukannya. Saya harap ini bisa jadi lembaran baru yang lebih baik," harapnya.
Gangguan makan atau bulimia juga pernah dialami mendiang Putri Diana. Baru-baru ini dalam sebuah tayangan televisi Channel Four, Pangeran William ditanyai apakah dia bangga atau tidak mengenai kejujuran Diana melawan gangguan makan bulimia. William bangga ibunya berani mengungkapkan hal tersebut ke publik pada 27 tahun lalu.
"Tentu saja. Ini adalah penyakit mental yang perlu dianggap serius seperti masalah fisik lainnya," kata William, mengutip Vogue, dilansir dari kanal Health Liputan6.com. Dulu, pada 1995, Diana diwawancarai BBC tentang perjuangannya menghadapi bulimia.
Pengakuan Putri Diana
Diana menjawab, "Saya tidak menyukai diri saya sendiri, saya merasa malu karena tidak dapat mengatasi tekanan. Saya menderita bulimia dalam beberapa tahun terakhir, dan itu seperti penyakit rahasia yang sangat merusak. Semacam mekanisme pelarian saya."
Menurut William yang kini aktif dalam mengampanyekan kesehatan mental, orang-orang pada masa kini perlu berani bicara atau mencari pertolongan bila mengalami masalah mental, termasuk bulimia atau gangguan makan lainnya."Kita perlu membuat normal pembicaraan tentang kesehatan mental," kata William lagi.
Menurut laman Klik Dokter, bulimia merupakan kelainan pola makan yang lebih sering terjadi pada wanita. Dokter Melyarna Putri mengatakan kelainan itu merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri.
Yang paling sering dilakukan orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah dengan sengaja (paksaan) seperti dengan memasukkan jari ke mulut agar memancing reflek muntah. Orang dengan bulimia disarankan untuk segera berkonsultasi ke pakarnya agar kondisi tersebut tidak berlarut-larut.
Advertisement