Apresiasi Arema FC Hanya untuk TNI AD Dianggap Tidak Tepat

Kesit pun menyarankan jika pihak Arema FC harusnya imbang dan adil dalam mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengamanan laga Arema FC vs Persebaya saat itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2022, 05:28 WIB
Gambar logo Arema FC di dinding mes Arema FC yang terletak di Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (09/10/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

 

Liputan6.com, Jakarta - Apresiasi akan peran TNI AD dalam menolong banyak nyawa saat tragedi Kanjuruhan yang diungkapkan Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana di hadapan KASAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam sebuah acara yang digelar TNI AD, beberapa waktu lalu dipandang kurang pas.

Pasalnya, walau polisi dipandang sebagai pihak yang paling banyak bertanggung jawab atas ratusan korban jiwa penonton laga Arema FC vs Persebaya ini, namun peran polisi dalam mengamankan jalannya laga ini juga tak bisa dihilangkan begitu saja.

"Terlepas apa yang dilakukan polisi dengan menembak gas air mata yang disebut sebagai pemicu jatuhnya ratusan korban, peran polisi juga ada yang menolong korban, ada polisi yang tidak arogan saat itu," ujar pengamat sepakbola Kesit B Handoyo, Jumat (14/10/2022).

Ia menyebut, ada juga oknum TNI yang arogan dengan menendang suporter Arema. Dan itu sudah dibuktikan dengan pernyataan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang memproses oknum TNI tersebut

"Kita apresiasi juga pihak kepolisian yang sudah ada tindakan dengan ditersangkakannya tiga anggota polisi yang dianggap bertanggungjawab dalam tragedi ini," imbuh Kesit.

Ia pun sependapat jika pihak Arema FC harusnya tak hanya berterimakasih kepada TNI AD sehingga kesannya tragedi Kanjuruhan itu terjadi murni karena kesalahan polisi.

"Kan ada juga oknum TNI AD yang nendang suporter. Jadi masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Jadi tidak bisa mendeskripsikan jika ini semua kesalahan polisi saja," ucap Kesit

Kesit pun menyarankan jika pihak Arema FC harusnya imbang dan adil dalam mengapresiasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengamanan laga Arema FC vs Persebaya saat itu.

"Kalau mau mengucapkan terima kasih ya serahkan saja ke publik. Biar publik yang menilai," pungkas Kesit.


Video Kodam

Foto-foto yang menggambarkan aksi kekerasan aparat terhadap suporter saat tragedi Kanjuruhan Malang banyak beredar di media sosial. (Liputan6.com/ Ist)

Untuk diketahui, dalam video yang diunggah akun Instagram @kodam.ix.udayana, tampak Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana berbicara di sebuah acara yang digelar TNI AD yang juga dihadapan KASAD, Jenderal Dudung Abdurachman.

Presiden Arema FC itu awalnya mengucap permintaan maaf sebesar-besarnya kepada para prajurit TNI AD yang berjaga saat Tragedi Kanjuruhan itu terjadi.

Ia mengaku melihat sendiri bagaimana para prajurit TNI AD banyak membantu menyelamatkan nyawa suporter Aremania.

“Saya Presiden Arema mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak-bapak TNI AD dimana kita tahu sendiri, saya melihat sendiri bagaimana bapak di lapangan memang benar-benar banyak membantu menyelamatkan nyawa kita,” ujar Gilang.

“Kalau nggak ada Bapak TNI AD malam hari itu mungkin akan banyak (korban),” sambungnya.

Infografis Pembentukan TGIPF dan Penyidikan Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya