Liputan6.com, Jakarta Rizky Billar menarik napas lega setelah Lesti Kejora membuka pintu maaf meski telah terjadi tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT. Ia meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.
Rizky Billar, didampingi kuasa hukum yakni Hotma Sitompul dan Philipus Sitepu, optimistis drama KDRT akan memperkokoh keluarga kecilnya yang kini dikaruniai seorang anak laki-laki.
KDRT yang dilaporkan Lesti Kejora ke Polres Metro Jakarta Selatan, 28 September 2022, diselesaikan dengan metode restorative justice. Rizky Billar menjelaskan, prosesnya telah selesai dibantu polisi.
Baca Juga
Advertisement
“Sudah, semua sudah selesai berkas-berkas apa, secara normatif juga sudah selesai semuanya. Sudah aman,” katanya, kami lansir dari video interviu di kanal YouTube Intens Investigasi, 14 Oktober 2022.
Sudah Pasti Menyesal
Rizky Billar menggarisbawahi penyesalan yang kini mengendap di hatinya. Insiden KDRT yang mengantarnya jadi calon pesakitan berbaju oranye plus rekomendasi boikot KPI jadi pelajaran mahal.
“Kalau dibilang menyesal, sudah pasti. Mudah-mudahan dengan kejadian ini bisa membuat saya menjadi manusia yang terus belajar, yang lebih baik lagi dari sebelumnya,” aku bintang sinetron Cinta Karena Cinta.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Mohon Doa
Konflik KDRT telah berlalu. Rizky Billar optimistis membuka lembaran baru. Sang aktor menguntai dua cita-cita setelah bebas. Pertama, jadi ayah yang baik.
“Mohon doanya juga buat masyarakat, buat semuanya teman-teman. Mudah-mudahan saya menjadi orang yang lebih baik lagi. Dan bisa menjadi ayah yang baik buat anak. Dan suami yang bisa bertanggung jawab kepada istri,” ucap Rizky Billar.
Tak Tahu Diboikot
Diberitakan sebelumnya, akibat kasus KDRT, Indosiar memecat Rizky Billar dari posisi host program D’Academy musim kelima. Pengumuman pemecatan disiarkan langsung di layar kaca.
KPI merekomendasikan agar pelaku KDRT diboikot. Karier Rizky Billar diprediksi ambyar. Terkait pemboikotan ini, ia menjawab, “Saya belum tahu apakah ada larangan atau tidak.”
Advertisement