Jokowi ke Polri: Kalau Ada Peristiwa Komunikasi Jangan Lamban, Nanti Muncul Isu Lain

Jokowi menilai peristiwa yang kecil akan menjadi sulit diselesaikan apabila tidak dikomunikasikan dengan baik ke masyarakat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Okt 2022, 14:08 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka secara resmi 'Investor Daily Summit 2022' di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/10/2022). (Dok Humas Sekretariat Kabinet RI/Jay)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya untuk segera mengkomunikasi ke publik setiap ada peristiwa ataupun kasus. Dia menekankan pentingnya komunikasi publik agar tak muncul isu-isu lain di masyarakat.

"Kalau ada sebuah peristiwa itu segera dirancang komunikasinya yang baik. Komunikasi publik itu penting banget. Jangan terlambat, jangan lamban sehingga yang muncul nanti kalau lamban, kalau lambat yang muncul isu-isu yang lain," jelas Jokowi saat memberikan Pengarahan kepada Kapolda, Kapolres, dan Pejabat Utama Polri di Istana Negara Jakarta, dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).

Dia mengingatkan bahwa masyarakat saat ini semakin mudah mendapatkan berbagai informasi dari media sosial. Jokowi menilai peristiwa yang kecil akan menjadi sulit diselesaikan apabila tidak dikomunikasikan dengan baik ke masyarakat.

"Begitu ada sebuah peristiwa kecil yang saudara-saudara menganggap ini kecil sehingga tidak ditangani dikomunikasikan dengan baik dengan kecepatan yang besar menjadi sulit untuk kemudian di selesaikan lagi," ujarnya.

Terlebih, kata Jokowi, saat ini dunia berada pada posisi yang sulit. Hal ini membuat masyarakat cenderung sensitif dan gampang tersudut apabila ada sebuah peristiwa.

"Untuk menumbuhkan optimisme, harus menciptakan hal-hal yang baik, dikontrol dengan prestasi-prestasi, dikontrol dengan komunikasi yang baik," ucap Jokowi.

Di sisi lain, dia mengingatkan bahwa Polri merupakan aparat penegak hukum yang paling dekat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat. Oleh sebab itu, dia meminta para petinggi dan perwira Polri untuk selalu mengingatkan anggotanya agar memberikan pelayanan kepada masyarakat serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

"Rasa aman dan nyaman masyarakat itu—ini masalah persepsi—rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang. Karena apa pun, Polri adalah pengayom masyarakat," tutur dia.

"Hal-hal yang kecil-kecil, tolong betul-betul dilayani itu. Masyarakat kehilangan sesuatu, harus direspons cepat sehingga rasa terayomi dan rasa aman itu menjadi ada," sambung Jokowi.


Berantas Judi Online

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk melakukan penegakan hukum yang tegas agar pemerintah dan Polri tak dianggap lemah. Jokowi memerintahkan Kapolri untuk memberantas masalah judi online dan narkoba.

"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri urusan judi online, bersihkan. Udah saya enggak usah bicara banyak, saudara tahu semuanya perintah ini, dan penegakan hukum untuk yang berkaitan dengan narkoba," kata Jokowi saat memberikan Pegarahan kepada Kapolda, Kapolres, dan Pati Polri di Istana Negara Jakarta, Jumat 14 Oktober 2022.

Menurut dia, penegakan hukum yang tegas dapat kembali memulihkan tingkat kepercayaan publik terhadap Polri. Terlebih, saat ini, kepercayaan publik ke Polri turun drastis akibat sejumlah peristiwa.

"Ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri," ucapnya.

Jokowi juga meminta jajaran Polri untuk memperbaiki komunikasi publik apabila ada sebuah peristiwa. Dia menekankan pentingnya komunikasi yang baik agar tak bermunculan isu-isu liar di masyarakat.

"Kalau ada sebuah peristiwa itu segera dirancang komunikasinya yang baik. Komunikasi publik itu penting banget. Jangan terlambat, jangan lamban sehingga yang muncul nanti kalau lamban, kalau lambat yang muncul isu-isu yang lain," jelas Jokowi.

Infografis Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya