Ridwan Kamil Luruskan Soal Tegalluar Calon Ibu Kota Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menepis isu pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar ke Tegalluar.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Okt 2022, 04:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan di acara wisuda SMAN 3 Bandung, Kamis (16/6/2022). (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menepis isu pemindahan Ibu Kota Provinsi Jabar ke Tegalluar. Emil mengatakan, yang berpindah bukanlah ibu kota provinsi, melainkan pusat pemerintahan yang akan disatukan dengan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Namun itu pun baru pada tahap wacana. 

"Bukan pemindahan ibu kota, tapi wacana penyatuan pusat pemerintahan. Jadi, jangan pakai sebutan ibu kota karena itu jelas berbeda," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (15/10/2022). 

Emil memastikan, Ibu Kota Jabar tetap Kota Bandung. Namun pusat pemerintahannya diwacanakan berkumpul di tiga kawasan potensial, yaitu Tegalluar, Walini dan Kertajati. 

"Jadi Ibu Kota Jabar tetap Bandung, tapi pusat pemerintahan kantornya berkumpul di tiga kawasan potensial, yaitu Tegalluar karena pusat pertumbuhan, Walini dan Kertajati," ujarnya. 

Adapun Tegalluar disebut paling potensial menjadi lokasi wacana pemindahan pusat pemerintahan Jabar. Daerah yang menjadi titik akhir pemberhentian Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut dinilai strategis karena jadi simpul beberapa ruas jalan tol dan pusat ekonomi lainnya. 

"Potensi Tegalluar bagus karena simpulnya di situ, hendak ke Cisumdawu di situ, ke Jakarta, Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya), kereta cepat juga di situ. Jadi kawasan ini sangat strategis. Dari situ ke Stadion GBLA juga tinggal menyeberang, ke Masjid Al Jabbar cuma lima menit," tutur Emil. 

Ia mencontohkan, Ibu Kota Malaysia, yaitu Kuala Lumpur,  pusat pemerintahannya berkumpul di Putrajaya. 

"Seperti Malaysia, ibu kotanya tetap Kuala Lumpur, pusat pemerintahannya berkumpul di Putrajaya," ujarnya.

Namun demikian, wacana pemindahan pusat pemerintahan Jabar tersebut perlu dikaji lebih dalam dan mendapat persetujuan dari berbagai pihak. 

"Ini belum diputuskan, hanya kemarin Pak Presiden menanyakan, saya jawab belum pasti karena harus dimusyawarahkan," ucap Emil.

Adanya isu pemindahan Ibu Kota Jabar juga disampaikan Direktur Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi. Ia menyampaikan Ibu Kota Jawa Barat berpotensi dipindahkan ke Tegalluar Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung. 

"Dengan adanya rencana Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Provinsi (Jawa Barat) bahkan pak Gubernur (Ridwan Kamil) menyampaikan ini (Tegalluar) menjadi satu opsi yang besar kemungkinannya untuk menjadi ibu kota provinsi Jawa Barat," katanya usai meninjau Stasiun Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, Kamis 13 Oktober 2022. 

Diwiyana menambahkan ada tiga opsi yang berpotensi menggantikan Bandung sebagai ibu kota, yaitu Tegalluar, Kertajati dan Walini. Namun dengan semakin jelasnya pembangunan kereta cepat, maka Tegalluar menjadi opsi yang paling kuat.


Respons Wali Kota Bandung

Wali Kota Bandung Yana Mulyana. (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Sementara itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap ibu Kota Jawa Barat masih berada di Kota Kembang yakni Kota Bandung. 

Hal tersebut ia lontarkan menanggapi soal wacana pemindahan ibu kota Jawa Barat. Wacananya, ada tiga opsi ibu kota akan pindah ke Tegalluar, Walini, dan Kertajati. 

"Kita berharap tetap di Kota Bandung. Karena tidak gampang buat saya," ujar Yana. 

Kendati demikian, Yana menegaskan Pemkot Bandung lebih fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Seperti halnya membantu dampak BBM hingga resesi global. 

"Konsentrasi sekarang membantu kesulitan masyarakat yang kena dampak BBM juga resesi global," ujar Yana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya