Kripto Reli di Tengah Lonjakan Data Inflasi AS, Kok Bisa?

Pasar kripto menguat di tengah sentimen rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Okt 2022, 19:38 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto terutama Bitcoin kembali reli naik setelah sempat tertekan oleh data inflasi Amerika Serikat (AS) pada September yang melonjak. Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap melaju tipis ke zona hijau pada perdagangan Jumat, 14 Oktober pukul 13.00 WIB.

Misalnya saja, berdasarkan data CoinMarketCap, nilai Bitcoin berada di harga USD19.792, naik 3,67 persen dalam 24 jam terakhir. Altcoin lainnya juga mengalami hal yang sama. Nilai Ethereum (ETH) ikut naik 3,02 persen ke USD 1.325 sehari terakhir. XRP, Solana (SOL), dan Dogecoin (DOGE) bahkan naik lebih dari 3 persen.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan market kripto berhasil rebound akibat kinerja indeks saham AS yang juga menguat. Di samping itu, rupanya indeks dolar AS (DXY) juga terpantau melemah pada periode yang sama.

"Sama seperti yang terjadi di indeks saham AS, performa aset kripto juga bergerak naik, walau sempat tertekan dan turun tajam saat data inflasi AS terbaru dirilis pada Kamis, 13 Oktober 2022. Awalnya, nilai aset kripto berguguran, tapi akhirnya tertahan setelah investor melihat rebound kencang indeks saham AS," kata Afid dalam keterangannya, dikutip Sabtu (15/10/2022).

Dia menilai, hal ini sangat wajar karena saat ini banyak investor institusi dan ritel melihat kinerja indeks saham AS untuk melihat gambaran selera risiko investor secara umum, termasuk ke market kripto.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Reli Rentan Tertahan

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Kendati begitu, reli yang terjadi saat ini diproyeksikan akan berlangsung singkat. Investor masih belum bisa lepas dari bayangan kebijakan moneter The Fed.

Setelah rilis data inflasi AS September yang berada di atas prakiraan, yaitu tercatat 8,2 persen, tentu akan membuat The Fed serius melakukan pengetatan kebijakan moneternya. Afid menilai, investor semakin yakin The Fed akan menaikkan suku bunganya 75 basis poin dalam pertemuan rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) bulan depan. Hanya saja, performa indeks saham AS kembali ke zona hijau setelah pelaku pasar memutuskan buru-buru memborong saham.

"Alasannya, mereka yakin ke depan akan banyak pelaporan keuangan (earnings season) emiten saham AS sepanjang bulan ini yang akan menunjukkan hasil normatif," ujar Afid.

Laju pullback Bitcoin masih sangat dinamis dengan level resistance pada level USD 20.102 yang saat ini menjadi tahanan terdekat apabila harga kembali koreksi. Level support terdekat, di level USD 19.488, bila kembali terjadi penurunan.

 

 


Harga Kripto Sabtu 15 Oktober 2022

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, harga kripto jajaran teratas cenderung melemah pada perdagangan Sabtu, 15 Oktober 2022. Bahkan harga bitcoin (BTC) berkutat di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, 15 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) bergerak di zona merah. Harga bitcoin tersungkur 2,63 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 2,03 persen. Kini, harga bitcoin berada di posisi USD 19.189,16 atau sekitar Rp 296,95 juta (asumsi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 15.475).

Demikian juga harga ethereum. Harga ethereum (ETH) terpangkas 2,02 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum merosot 2,65 persen. Harga ethereum saat ini berada di posisi USD 1.299,62 atau sekitar Rp 20,10 juta.

Kemudian harga binance coin (BNB) terperosok 2,4 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB terpangkas 4,41 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 269,87.

Harga XRP susut 2,42 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga XRP anjlok 5,73 persen. Saat ini, harga XRP berada di posisi USD 0,4868.

 


Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Demikian juga harga cardano (ADA) tersungkur 4,95 persen selama 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano tumbang 13,49 persen. Kini, harga cardano berada di posisi USD 0,3675.

Harga solana (SOL) anjlok 5,43 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana terpangkas 8,95 persen. Saat ini, harga solana berada di posisi USD 30,02.

Harga dogecoin (DOGE) turun 3,54 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga dogecoin merosot 5,99 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,05876.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT berada di zona merah. Saat ini, harga USDT berada di posisi USD 1,00.

Harga USD Coin (USDC) turun 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Demikian juga selama sepekan terakhir, harga USDC susut 0,01 persen. Kini, harga USDC berada di posisi USD 1.

Di sisi lain, harga binance USD (BUSD) naik 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BUSD bertambah 0,03 persen. Saat ini, harga BUSD berada di posisi USD 1,00.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya