Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk melakukan sejumlah terobosan untuk memenuhi target 400 ribu sambungan gas rumah tangga pada 2022. Salah satunya dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mengadakan program promo.
Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz mengatakan, secara bertahap PGN melanjutkan penambahan jaringan gas rumah tangga agar dapat membantu pemerintah mencapai target 4 juta SR pada tahun 2024. Tahun 2022, PGN akan melaksanakan pembangunan jargas sebanyak 400 ribu sambungan rumah tangga dengan skema investasi internal PGN. Selain menggencarkan investasi mandiri, PGN juga menjajaki kerjasama dengan partner seperti BUMD dan pengembang.
Advertisement
“Jargas dapat menjadi pilihan energi masyarakat yang praktis, ramah lingkungan, dan masyarakat dapat saving untuk pengeluaran biaya energi per bulan 20 sampai 30 persen,” ujar Faris.
Selain menggandeng BUMD, untuk mengejar target PGN juga membangkitkan minat masyarakat menggunakan gas bumi melalui Program Bedah Dapur GasKita, dengan hadiah paket renovasi dapur masing-masing senilai Rp 40 juta.
Program tersebut merupakan promosi untuk calon pelanggan yang berminat untuk dipasang jaringan gas bumi rumah tangga dan diikuti masyarakat yang berada di wilayah penetrasi pembangunan jargas PGN 400 ribu sambungan rumah (SR).
Pemenang undian program tersebut pun telah diumumkan undian Program Bedah Dapur Gaskita Periode 2 dan 3 (Agustus dan September 2022).
Pada periode ke-2 dan 3 ini diikuti oleh 2.122 pendaftar yang dimenangkan oleh Ibnu Hani dengan nomor registrasi 22080030343 dan Pristi Ishmah Nuan dengan nomor registrasi 22090040310.
Renovasi Dapur
Seperti pemenang pada periode pertama, pemenang akan mendapatkan paket renovasi dapur bergaya Japan yang natural, simple, fungsional, dan tetap estetik walau menggunakan instalasi pipa gas bumi.
“PGN mengucapkan banyak terima kasih atas antusiasme masyarakat mendaftar untuk berlangganan gas maupun mengikuti undian Bedah Dapur GasKita. Meski program ini berakhir, PGN tetap semangat mengajak masyarakat untuk menggunakan GasKita dengan mendaftar berlangganan melalui website pgas.id,” ujar Faris.
Faris mengungkapkan, jargas berasal dari gas alam di bumi Indonesia dan tidak bergantung pada impor energi, sehingga bisa mandiri dalam energi dan didapatkan kestabilan harga dalam jangka panjang. Tidak hanya jargas rumah tangga, nilai lebih gas bumi tersebut juga dapat dinikmati oleh pelanggan kecil atau UMKM dan komersial industri.
"Oleh karena itu, PGN berharap pemerintah dan seluruh stakeholder memberikan dukungan penuh dalam upaya memperluas utilitasi gas bumi di masyarakat," tutupnya.
Advertisement
PGN Mulai Salurkan Gas Bumi ke Blok Rokan, Jaga Pencapaian Target Produksi
Subholding Gas Pertamina perdana menyalurkan gas bumi ke Blok Rokan untuk menjaga tingkat produksi minyak, dengan volume total sebesar 890 BBTU. Ini disebut turut berperan dalam menjaga porsi produksi Blok Rokan.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengatakan, penyaluran gas bumi ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) selaku operator Blok Rokan ini akan berlangsung selama periode Turn Around Pemasok Gas PHE Jambi Merang pada 11-20 Oktober 2022. Gas yang bersumber LNG domestik melalui optimasi FSRU Lampung ini akan membantu proses lifting minyak PHR, selama periode pemasok gas PHE JM tidak dapat memasok gas selama pemeliharaan berkala atau Turn Around (TAR).
“Penyaluran gas bumi ke WK Rokan menjadi sinergi antara Subholding Gas dan Subholding Upstream di Pertamina Group dan juga Sinergi dengan PLN dalam lingkup BUMN untuk menjaga ketahanan produksi energi dalam negeri pasca alih kelola Blok Rokan. Keberhasilaan dalam mempertahankan kinerja produksi menjadikan Blok Rokan dapat berkontribusi 24 persen produksi minyak nasional,” kata Heru dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022).
Heru melanjutkan selain pemenuhan konsumsi kilang domestik Pertamina, dukungan PGN dalam rangka menjaga kemampuan produksi di Blok Rokan diharapkan dapat membantu memenuhi target produksi minyak 1 juta barel per hatri dan gas bumi 12 BSCFD pada tahun 2030.
"Penyaluran Gas ke PHR ini tentunya tidak lepas dari dukungan dari Stakeholder terkait yang sudah mendukung yaitu SKK Migas, PHR, Pertamina, PLN, Medco Energy (MEPG), Transportasi Gas Indonesia (TGI) dan pihak-pihak lainnya," tuturnya.
Menurut Heru, Subholding Gas sebagai agregator gas nasional siap mendukung ketahanan energi, salah satunya untuk lifting minyak bumi melalui penyaluran gas yang handal. Sinergi antara PGN dan PHR ini juga bagian dari dampak positif dari transformasi Holding Migas yang menciptakan infrastruktur yang terintegrasi dan mempercepat pertumbuhan volume untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.
Jurus Pertamina Hulu Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) membidik produksi minyak dari Blok Rokan mencapai 170 ribu minyak per hari (bopd). Targetnya ini diharapkan bisa dicapai pada Desember 2022.
Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A Suardin berkaca dari pencapaian positif sepanjang tahun ini. Hingga Juli 2022, Blok Rokan mampu menghasilkan rata-rata 161.000 bopd.
"Mudah-mudahan nanti di Desember, kami berdiskusi lagi, Blok Rokan sudah bisa menembus 170.000 (bopd), rata-rata kami di 62,5 ribu bopd di Agustus, di Juli 161 ribu (bopd). Jadi dari Juli ke Agustus sudah naik," kata dia dalam diskusi Capaian dan Tantangan Satu Tahun Blok Rokan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR), Kamis (18/8/2022).
Jaffee optimistis dengan tren kenaikan produksi minyak ini bisa dilanjutkan. Sehingga, bisa mencapai 170 ribu bopd di akhir tahun 2022.
Advertisement