Liputan6.com, Serang - Sempat beredar informasi mengenai perang bintang atas kasus yang menimpa Irjen Pol Teddy Minahasa. Namun hal itu dibantah oleh anggota Komisi III DPR, Rano Alfath.
Pria berkacamata itu mempercayai Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa menjaga soliditas anggotanya.
Baca Juga
Advertisement
"(Perang bintang) enggak lah, masih jauh perang bintang. Saya yakin kapolri bisa membenahi ini dengan kesolidan di polri," ujar Rano Alfat, di Masjid Agung Kesultanan Banten, Kota Serang, Sabtu (16/10/2022).
Pria berkacamata itu memastikan sejak dahulu sudah ada oknum anggota Polri yang nakal. Kini, dengan berbagai kasus yang menimpa kepolisian, diharapkan menjadi ajang bersih-bersih dan mereformasi ke arah yang lebih baik.
"Ini sebenernya udah saatnya bersih-bersih lah, dari jaman dulu sebenernya ada oknum nakal ada, tapi baru kali ini lah mungkin yang berani menindak oknum nakal di polri, jadi enggak masalah," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Badai Polri untuk Bersih-Bersih
Begitupun yang dikatakan oleh Gus Miftah, meyakini badai yang terjadi saat ini mampu membersihkan institusi kepolisian menjadi lebih baik lagi.
"Kita doakan Polri, badai itu datang tidak untuk mengganggu tapi untuk membersihkan jalan, mudah-mudahan Polri kuat," ujar Gus Miftah, Sabtu (15/10/2022).
Pimpinan Ponpes Ora Aji dengan ciri khas blangkon di kepalanya itu meminta seluruh personel Polri untuk tetap menjaga soliditas, agar bisa terus menjaga keamanan masyarakat. Gus Miftah juga berharap tidak sampai terjadi perang bintang.
"Tetap jaga kekompakan, jangan ada perang bintang, Insya Allah aman," jelasnya.
Advertisement
Pembenahan Polri
Wakil Ketua DPR, Muhaimin Iskandar juga mendukung kinerja Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memeriahkan institusinya dari anggota yang nakal. Sehingga ke depan, kinerja mantan Kapolda Banten itu menjadi tolak ukur terbaru bagi Kapolri selanjutnya.
"Ya bagus, pembenahan dan pembersihan di Polri, kita dukung," ujar Muhaimin Iskandar, ditempat yang sama, Sabtu (15/10/2022).
Banyak yang beranggapan bahwa tahun 2022 menjadi momen terberat bagi institusi Polri. Diawali tragedi Ferdy Sambo yang diduga kuat membunuh ajudannya, Joshua Hutabarat, kemudian menyeret sejumlah petinggi polri, Putri Candrawati hingga orang terdekat lainnya.
Kemudian meninggalnya ratusan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Penyebabnya juga diduga kuat akibat penembakan gas air mata ke arah tribun penonton yang mengakibatkan suporter panik dan berusaha menyelamatkan diri, nahas banyak yang terinjak dan meregang nyawa.
Terbaru, Irjen Pol Teddy Minahasa yang dijadikan tersangka karena dianggap menjual narkoba jenis sabu seberat 5 kg. Penetapan tersangka dilakukan bertepatan dengan dikumpulkannya sejumlah kapolres hingga kapolda seluruh Indonesia di Istana Negara, untuk mendengarkan pengarahan dari Presiden Jokowi.