Liputan6.com, Jakarta - PT Soho Global Health Tbk (SOHO) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 149,76 miliar. Pembagian dividen interim itu sesuai keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 13 Oktober 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Minggu (16/10/2022), PT Soho Global Health Tbk akan membagikan dividen interim setara Rp 118 per saham. Pembagian dividen interim 2022 tersebut mempertimbangkan data keuangan per 30 Juni 2022 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 193,37 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 579,13 miliar, dan total ekuitas sebesar Rp 2,39 triliun.
Advertisement
Pembagian dividen interim diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 26 Oktober 2022.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:
-Cum dividen interim di pasar regular dan negosiasi pada 24 Oktober 2022
-Ex dividen interim di pasar regular dan negosiasi pada 25 Oktober 2022
-Cum dividen interim di pasar tunai pada 26 Oktober 2022
-Ex dividen interim di pasar tunai pada 27 Oktober 2022
“Pembayaran dividen interim kepada para pemegang saham perseroan yang berhak akan dilaksanakan pada 4 November 2022,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 14 Oktober 2022, saham SOHO naik 3,18 persen ke posisi Rp 5.675 per saham. Saham SOHO dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 5.550 per saham.
Saham SOHO berada di level tertinggi Rp 5.675 dan terendah Rp 5.550 per saham. Total frekuensi perdagangan tiga kali dengan volume perdagangan tiga kali. Nilai transaksi Rp 1,7 juta.
Kinerja IHSG pada 10-14 Oktober 2022
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 10-14 Oktober 2022 masih bergerak lesu. Koreksi IHSG selama sepekan ini didominasi sentimen global terutama dari data inflasi Amerika Serikat (AS) hingga kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok 3,02 persen ke posisi 6.814,53 pada pekan ini. Sedangkan posisi pekan lalu, IHSG masih berkutat di kisaran 7.000 tepatnya di 7.026,78. Kapitalisasi pasar bursa susut 2,43 persen menjadi Rp 9.009,95 triliun. Kapitalisasi pasar bursa anjlok Rp 225 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.234,68 triliun.
Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa terpangkas 4,82 persen menjadi 1.165.599 kali transaksi dari 1.224.595 kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian bursa terpangkas 7,09 persen menjadi Rp 12 triliun dari Rp 12,92 triliun.
Pada Jumat, 14 Oktober 2022, investor asing membukukan aksi jual Rp 426,29 miliar. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual senilai Rp 1,2 triliun. Sepanjang 2022, investor asing mencatatkan aksi beli Rp 71,72 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG sepekan ini masih didominasi oleh sentimen global. Pelaku pasar cenderung wait and see kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
"Kemudian ada rilis data inflasi AS yang masih berada di level 8 persen,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia mengatakan, pada pekan depan, ada rilis data neraca perdagangan yang bayangi IHSG. Pada pekan depan, IHSG diprediksi bergerak masih dalam fase bearish 6.800 dan resistance 7.000.
Advertisement
Pencatatan Obligasi
Pada pekan ini, terdapat pencatatan dua obligasi dan satu sukuk. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. pada Senin, 10 Oktober 2022 menerbitkan Obligasi I Sejahteraraya Anugrahjaya Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 950 miliar.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat untuk obligasi ini adalah idA (Single A). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kemudian pada Rabu, 12 Oktober 2022 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2022. Obiligasi dan sukuk tersebut resmi dicatatkan di BEI dengan masing-masing 3 (seri).
Obligasi Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 904,51 miliar Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 1,6 triliun dan Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 306,21 miliar.
Total Penerbitan Obligasi Sentuh Rp 131,4 Triliun
Sedangkan untuk sukuk Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp 481,06 miliar, Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 455,1 miliar dan Seri C dengan nilai nominal sebesar Rp 69,3 miliar. PEFINDO menyematkan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) bagi sukuk.
PT Bank KB Bukopin Tbk. bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2022 adalah sebanyak 104 emisi dari 68 emiten senilai Rp131,46 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini adalah 512 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp459,15 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 126 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 176 seri dengan nilai nominal Rp5.102,04 triliun dan USD411,08 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp3,16 triliun.
Advertisement