Liputan6.com, Jakarta Sosialita Novita Emilda mengaku sangat mengagumi batik. Apalagi saat ini batik menjadi salah satu warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. Kini, Novita mengaku juga sangat senang dengan keinginan pecinta batik untuk mendorong kebaya juga menjadi warisan budaya dunia.
Bagi Novita Emilda, batik dan kebaya memang tidak bisa dipisahkan. Kedua elemen ini merupakan ciri khas bangsa Indonesia sejak dulu.
"Berkaitan dengan hari batik tanggal 2 Oktober yang sudah disahkan oleh UNESCO, maka dalam acara silaturahmi ini sekaligus memberikan dukungan dan dorongan untuk memajukan kebaya goes to UNESCO," ujar Novita Emilda saat ditemui di Royal Kuningan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Baca Juga
Advertisement
Koleksi
Novita Emilda yang mengoleksi berbagai macam batik mengakui kebaya memang identik dengan wanita Indonesia. Oleh sebab itu perpaduan antara batik dan kebaya memang dirasa pas untuk membuat bangga Indonesia.
"Dari silaturahmi ini kita juga jadi banyak tau bahwa produk produk budaya kita kebaya, batik jenis jenisnya kan banyak dari masing-masing daerah yang mempunyai filosofi tersendiri. Baik itu nilai sejarah maupun nilai moral dimana bisa dikemas dalam sebuah kebaya dan juga batik," ujar Novita.
Advertisement
Kebaya
Novita mengaku kerap menggunakan kebaya dalam setiap berbagai acara resmi. Namun meski begitu, tidak halnya seperti batik, dirinya mengaku belum memiliki koleksi yang banyak.
"Kebaya ini kan sangat formal dalam keseharian kita menggunakan kebaya itu takut salah kostum. Kalau mau pakai kebaya yah sering-sering bikin acara dan event kayak di acara sosialita yang bisa kita perkenalkan dan menghimbau untuk menggunakan kebaya," ujar Novita.
"Kebaya itu anggun banget, mencerminkan seorang wanita yang sangat anggun dan kebaya memiliki nilai filosofi yang saya jelaskan tadi. Corak dan model rancangannya di pola rancangannya itu gak polos aja, ada juga yg memiliki gambar-gambar yang ada nilai filosofinya," tambahnya.
Akad Nikah
Novita berharap kebaya bisa diakui oleh UNESCO. Bahkan dirinya siap untuk mengoleksi berbagai macam jenis kebaya nantinya.
"Kalau nanti diakui UNESCO, pastinya mau koleksi kebaya kan saya belum ada koleksi cuma punya yang dipakai akad nikah dulu," pungkasnya.
Advertisement