Jejak Perjuangan Politik Sabam Sirait, Sosok Negarawan dalam Kenangan

Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jefri Gultom, menilai ihwal perjalanan hidup Sabam Sirait banyak menghasilkan buah pemikiran.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2022, 19:24 WIB
Sabam Sirait. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PP Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jefri Gultom, menilai ihwal perjalanan hidup Sabam Sirait banyak menghasilkan buah pemikiran. Menurut dia, Almarhum Sabam telah membuat jalan pengkaderan dalam GMKI memiliki arah.

“Saya juga banyak membaca perjalanan hidup bang Sabam Sirait, banyak buah pikirnya yang menjadi pegangan kami kader-kader GMKI saat ini. Forum ini merupakan bentuk kebanggaan kita kepada Bang Sabam Sirait tokoh bangsa, hal inilah yang membuat saya tidak pernah ragu sedikit pun untuk mendukung Sabam Sirait menjadi Pahlawan Nasional," kata Jefri dalam Dialog bertema Aktivis, Politisi dan Negarawan Sejati; Sabam Sirait dalam Kenangan, Sabtu (15/10/2022) malam.

Senada, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mengatakan, semasa hidupnya almarhum Sabam Sirait kerap memandang politik tidak seharusnya dikonotasikan sebagai sesuatu yang sepenuhnya negatif.

"Justru sebaliknya bagi Sabam Sirait politik itu suci. Kesucian politik akan ditentukan oleh kemurnian motif dan implementasi dalam memperjuangkannya," kata pria karib disapa Bamsoet.

Bamsoet bahkan menyebut, sosok Sabam adalah imam dalam dunia politik. Pandangan, sikap dan perilakunya senantiasa mengedepankan keberadapan dalam berpolitik.

"Ini sebuah legacy politik yang harus terus menerus kita wariskan kpada generasi penerus Bangsa," jelas dia.

Bamsoet juga meyakini, bagi Sabam, politik adalah medan perjuangan karena akan diwarnai dengan pergumulan gagasan dan kontestasi pemikiran untuk mencapai tujuan kebaikan.

"Kita bersama karena muara dari politik adalah kemaslahatan masyarakat bukan semata-mata syahwat pribadi atau golongan," jelas dia.

Bamsoet menilai, Sabam adalah sahabat, guru dan sekaligus teladan dalam kehidupan berpolitik, berbangsa dan bernegara. Dia berharap, segenap insan politik di Indonesia tidak pernah lelah memperjuangkan idealisme, mempertahankan integritas, dan meneguhkan komitmen kebangsaan dalam berpolitik.

"Semoga kita dapat menjadikan kiprah dan pemikiran pak Sabam Sirait dalam memajukan demokrasi, tidak hanya menjadi sebuah inspirasi semata melainkan juga mewujudkannya dalam sikap dan tindakan nyata," harap Bamsoet.


Pandangan Soal Sabam

Sebagai informasi, pandangan terhadap searah terhadap Sabam, juga diutarakan sejumlah pimpinan kelompok organisasi seperti Raihan Ariatama (Ketua Umum PB HMI), M. Abdullah Syukri (Ketum Umum PB PMII), Abdul Musawir Yahya (Ketua Umum DPP IMM), Tri Natalia Urada (Ketua Presidium PP PMKRI), Wiryawan (Ketua Umum HIKMABUDHI).

Lalu Zaky Ahmad Rivai (Ketua Umum PP KAMMI), Muhammad Asrul (Ketua Umum LMND), Ilham Nur Hidayatullah (Ketua Umum HIMA PERSIS), I Putu Yoga Saputra (Ketua Presidium KMHDI) dan Burhanuddin Muhtadi (Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia).

Sosok Sabam Sirait

Sabam Sirait lahir di Tanjung Balai pada 13 Oktober 1936. Ia adalah anggota DPD RI (2018-2019) dari Provinsi DKI Jakarta. Dia mengembuskan nafas terakhirnya pada 29 September 2021.

Sabam Sirait adalah anak pertama dari tiga bersaudara, yang aktif sebagai ketua cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta. Sabam Sirait memulai karier politiknya saat ia masih kuliah di Fakultas Hukum UI (1958).

Awal mula ia tertarik masuk dunia politik karena terjadi kekosongan setelah partai-partai dibubarkan Bung Karno. Rupanya, Sabam meneruskan jejak ayahnya yaitu FH Sirait, Pensiunan Departemen PU & T, selain itu ia seorang pendiri Partai Kristen Indonesia (Parkindo).

Riwayat Karier Sabam Sirait

Pegawai Administrasi di SMA PSKD di Jakarta (1957-1958)

Pegawai Lembaga Administrasi Negara (LAN) di Jakarta (1958-1960)

Anggota DPR GS/MPRS (1967-1971)

Wakil Ketua Badan Pekerja DPR GR/MPRS (1971-1973)

Anggota DPR RI Fraksi PDI (1973-1977)

Anggota DPR RI Fraksi PDI (1977-1982)

Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1983-1988)

Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1988-1992)

Anggota DPR RI Fraksi PDI (Wakil Ketua Komisi I DPR RI) (1992-1997)

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (1999-2004)

Infografis Kader PDIP Tidak Loyal dan Sentilan Megawati. (Liputan6.com/Trieyasni)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya