Liputan6.com, Jakarta Baru baru ini, artis kenamaan Indonesia, Nikita Willy menjadi sorotan publik usai menerapkan sleep training kepada sang bua hatinya, baby Issa. Dalam kanal YouTube Atta Halilintar Kamis,(13/10/2022), Nikita Willy bersama suaminya, Indra, membagikan momen mengurus sang buah hati yang masih berusia 6 bulan ini dengan beberapa metode yang jarang dilakukan oleh ibu-ibu pada umunya.
Baca Juga
Advertisement
Nikita Willy dan suami menerapkan metode yang membiarkan sang anak tidur terpisah dan dengan siklus tidur yang sudah teratur yaitu metode sleep training.
Sleep training merupakan proses untuk membantu anak tidur sendiri tanpa bantuan orang lain dan dengan waktu tidur yang tetap dan tepat. Metode ini terbilang masih jarang diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Lantas apakah sleep training perlu diterapkan kepada bayi dan apa saja manfaatnya ?
Melansir kanal YouTube Tentang Anak, pada Minggu (16/10/2022) yang membahas mengenai sleep training bersama Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp. A, dijelaskan bahwa ada pola dan jumlah tidur yang cukup untuk bayi dan anak. Jumlah tidurnya pun berbeda beda. Semakin bertambahnya usia, jam tidurnya akan semakin berkurang.
Secara garis besar, bayi baru lahir hampir 18 jam dia tidur siang dan tidur malam. Sementara itu bayi kira kira 14- 15 jam dan untuk toddler (balita) atau anak yang sudah mulai memasuki bangku sekolah antara 12- 13 jam.
Waktu Tidur Anak
Nanti jika sudah memasuki usia sekolah, waktu tidurnya akan berkurang, menjadi 10 jam dan remaja mulai 8-10 jam sehari. Untuk tidur siang, sebenarnya usia 4 tahun sudah tidak perlu tidur siang asalkan tidur malamnya tercukupi kira-kira 11 jam.
Mengapa tidur cukup itu sangat penting untuk anak? Tidur itu sama pentingnya dengan nutrisi, pada saat tidur itu terjadi pemulihan, baik fisik, psikis maupun emosi. Jadi kalau anak kurang tidur anak akan rewel.
Pada jam tertentu, seperti di atas jam 11 malam, itu pengeluaran hormon pertumbuhan akan maksimal. Jadi, kalau anak tidurnya telat, hormon pertumbuhan yang keluar pada saat tidur dalam, tidak maksimal.
Dalam 8 jam waktu tidur itu terdapat 3 siklus yaitu siklus tahap aktif, tahap tidur dalam, dan tidur aktif lagi, terus berulang siklusnya. Pada saat jam 11 malam belum di tahap tidur dalam, hormon pertumbuhan itu tidak akan maksimal. Hormon pertumbuhan ini terkait juga dengan tinggi badan.
Advertisement
Memperbaiki Jam Tidur
"Anak itu harus punya bed time (waktu tidur) yang pasti, tidak boleh berubah. Walaupun di hari libur, dan hari sekolah, tetap harus sama waktu tidur malamnya. Kalau bayi baru lahir, kondisi gelap dan terang dia belum bisa membedakan, itu yang menyebabkan jam tidurnya belum teratur," jelas guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus dokter Bidang Tumbuh Kembang Pediatri Sosial di RSCM itu.
Akan tetapi, begitu memasuki usia 3 bulan, sebaiknya orangtua membiasakan kalau tidur siang ada sinar matahari yang masuk, jangan pakai lampu. Kalau malam lebih temaram, hal ini dilakukan agar dia merangsang zat di dalam tubuhnya untuk mengetahui pagi dan siang.
Lantas bagaimana cara memperbaiki jam tidur anak? Setiap pagi anak harus dibangunkan. Misalnya bayi tidur jam 12, maka, jam 7 pagi harus dibangunkan sampai wake up di mandiin sampai bangun. Tapi nanti jika anak tidur lagi tidak apa. Hal ini dilakukan tujuannya supaya jam tidurnya bayi nanti jam 8 atau 9 malam.
Manfaat Sleeping Training
Prof. Dr. dr. Rini sendiri menjelaskan manfaat dari sleeping training ini adalah untuk melatih anak agar memiliki jam tidur yang baik. Jadi pola tidur yang baik itu bisa diajarkan sejak 3 bulan. Usahankan bayi tidur jam 8 malam dan orang tua harus mengetahui kapan dia mulai mengantuk.
Agar kualitas tidur baik, makan malam itu harus di bawah jam 6. Selanjutnya diperlukan sleep hygiene, kegiatan ini adalah waktu sebelum tidur bayi. Sleep hygiene sendiri ada bermacam-macam seperti salah satunya pijat bayi.
Sejak 3 bulan orangtua harus mengajarkan anak untuk tidur dengan berbagai cara atau bervariasi. Hal ini dilakukan supaya anak bisa mengenal waktu tidurnya dan waktu tidur yang normal itu di bawah 30 menit.
Agar anak bisa mengalami tidur yang cepat juga diperlukan lingkungan yang kondusif. Lalu, tidak dianjurkankan adanya televisi, komputer dan suara ngobrol saat anak sudah mengantuk dan hendak tidur.
Advertisement