Adhi Karya Bidik Pendapatan Berulang dari Bisnis Pengolahan Limbah dan Air

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengembangkan bisnis pengolahan limbah dan pengolahan air.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Okt 2022, 06:19 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengincar pendapatan berulang atau recurring income dari proyek pengolahan limbah dan pengolahan air .

Direktur Keuangan PT Adhi Karya Tbk, Agung Dharmawan menuturkan, pihaknya masuk investasi pengolahan limbah dan air untuk mendapatkan recurring income. PT Adhi Karya Tbk telah investasi pengolahan limbah di Medan, Sumatera Utara.

Selain itu, perseroan juga investasi di proyek pengolahan air. “Kita ada beberapa kerja sama dengan Adaro Water dan Qu Water, ini investasi-investasi kita yang terkait recurring ke depan. Enviroment ini yang jadi fokus kita,” ujar dia saat webinar dengan PT Samuel Sekuritas, Rabu, 12 Oktober 2022 ditulis Minggu (16/10/2022.

Perseroan juga akan gelontorkan dana rights issue untuk mengembangkan proyek pengolahan limba dan air tersebut. Perseroan akan memperoleh dana Rp 3,8 triliun dari rights issue.

“Kami siapkan untuk pengembangan (pengolahan-red) limbah di Medan. Tahap satu sudah selesai, kita tambah utilisasi limbah yang ada. Rp 400 miliar kita akan gunakan untuk tambahan investasi tahap dua,” kata dia.

Sementara itu, Direktur PT Adhi Karya Tbk Suko Widigdo menuturkan, pihaknya masuk bisnis baru pengolahan limbah dengan investasi membangun fasilitas pembangunan terpadu tahap satu untuk mewujudkan zero waste.

"Wujud zero waste ada fasilitas pengolahan, pengumpulan, IFAL, laboratorium dan pelatihan untuk lingkungan. Siapkan porsi rights issue Rp 400 miliar develop waste to produce. Limbah-limbah ini diproses jadi produk baru,” ujar dia.

Terkait sektor konstruksi yang tertekan karena kenaikan harga bahan baku, Suko menuturkan, hal tersebut dipicu faktor eksternal.PT Adhi Karya Tbk pun memiliki strategi hadapi kenaikan harga bahan baku secara internal dan eksternal.

“Secara internal, kami dari tim di operasi develop operation execelent bagaimana efisiensi dicari, diproses metode kerja supaya hasilkan biaya efisien. Eksternal melakukan upaya bersama kontraktor lain lewat asosiasi sampaikan kepada pemerintah situasi di luar kendali kita melakukan penyesuaian harga. Proses sudah bergulir,” ujar dia.

 


Rights Issue Adhi Karya

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) akan segera melaksanakan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) II dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 7.121.658.184 lembar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Pelaksanaan rights issue ini sehubungan dengan penyertaan modal negara (PMN) oleh pemerintah selaku pemilik saham Adhi Karya dengan porsi 51 persen. Dalam aksi tersbeut, pemerintah akan melakukan penyertaan sebesar paling banyak Ro 1,98 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2022.

Perseroan telah mendapatkan persetujuan rencana rights issue melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 7 April 2022.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUT II baik dari pemegang saham pengendali maupun dana publik, sekitar Rp 1,4 triliun akan dialokasikan untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo. Lalu sekitar Rp 0,4 triliun untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen, dan sekitar Rp 0,2 triliun untuk SPAM Karian-Serpong (Timur).

Jika terdapat sisa dana hasil PUT II, akan dialokasikan untuk penyertaan dan modal kerja konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Non PSN di antaranya Proyek Jalan Tol, Preservasi Jalan Lintas, SPAM, Pengelolaan Limbah dan Proyek Infrastruktur lainnya.

 


Adhi Karya Bangun Infrastruktur Penyediaan Air Bersih di IKN

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) turut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya melalui pembangunan prasarana penyediaan air baku di Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Kalimantan Timur.

Proyek ini merupakan proyek Kerja Sama Operasi (KSO) Adhi Karyadengan Selaras dan Ikhsan dengan total rencana pengambilan debit air baku sebesar 3000 liter per detik.

Pengerjaan proyek hingga kini sudah mencapai 39 persen dengan target rampung pada semester I 2023.

Pembangunan prasarana intake dan jaringan pipa transmisi di Sungai Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara ini merupakan program pengelolaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di IKN yang berasal dari sungai Sepaku, namun tetap menjaga kelestarian fungsi dan keberlanjutan pemanfaatan SDA serta mengurangi daya rusak air.


Penyediaan Air Bersih

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Operasi I Adhi Karya, Suko Widigdo mengatakan, proyek ini akan menyediakan air baku untuk air bersih bagi masyarakat. 

“Proyek ini akan menyediakan air baku untuk air bersih yang merupakan kebutuhan dasar manusia sehari-hari yang harus disediakan pemerintah mulai dari standar pelayanan minimal sampai dengan target pemenuhan kebutuhan air bersih 100 persen di IKN,” ujar Suko dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Kamis (6/10/2022)

Dalam kesempatan yang sama, Project Manager Adhi Karya, Dyota Wiradhian optimistis pembangunan tepat waktu.

"Proses pembangunan intake Sepaku sejauh ini lancar, masyarakat di sini juga mendukung adanya pembangunan IKN. Kami pun optimis dapat menyelesaikan Proyek dengan baik dan tepat waktu untuk mendukung Pemerintah dalam mensukseskan pembangunan IKN demi Pemerataan Ekonomi,” kata Dyota.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya