Liputan6.com, Jakarta Penyerang Paris Saint-Germain atau PSG Kylian Mbappe membantah telah meminta izin manajemen agar bisa meninggalkan klub. Mbape dengan tegas menyebut kabar tersebut tidak benar.
Pemain internasional Prancis itu, sebelumnya dikaitkan dengan kepindahan ke Real Madrid di jendela transfer musim lalu. Namun, ternyata dia memilih untuk menandatangani kontrak tiga tahun baru dengan PSG hingga 2025.
Baca Juga
Advertisement
Namun, spekulasi tentang kemungkinan kepergian Mbappe tidak serta merta berakhir. Sebuah laporan baru-baru ini menyebut bahwa Mbappe berharap bisa meninggalkan klub pada Januari.
Direktur olahraga PSG Luis Campos dan pelatih kepala Christophe Galtier keduanya juga membantah rumor tersebut. Dan, setelah pertandingan Le Classique, Senin dini hari WIB (17/10/2022), melawan Marseille, Mbappe mengomentari langsung spekulasi tersebut.
Seperti dikutip Fabrizio Romano, Mbappe, mengatakan kepada RMC Sport: "Saya belum meminta untuk meninggalkan Paris Saint-Germain pada Januari. Saya tidak marah dengan klub, itu tidak benar."
Tidak Puas
Mbappe, yang telah mencetak 12 gol dalam 14 penampilan musim ini, memberikan assist untuk kemenangan Neymar saat laga melawan Marseille. Dia juga diperkirakan akan terlibat saat PSG menghadapi Ajaccio di Ligue 1 pada Jumat mendatang.
Sebelumnya, dikabarkan Mbappe baru saja memperpanjang kontrak lima tahun dengan PSG. Namun fakta-fakta ketidakpuasan Mbappe dengan PSG mulai terkuak. Winger asal Prancis itu merasa dikhianati oleh PSG.
Advertisement
Serius
Media-media Prancis memastikan kalau Mbappe serius dengan ancamannya untuk pergi. Namun pemberitaan gencar media membuat PSG kabarnya melawan.
PSG dilansir RMC Sports sudah membuat akun palsu di media sosial untuk menjelek-jelekan media yang galak memberitakan Mbappe.
Khawatir
PSG diam-diam khawatir dengan ini. Direktur Sport PSG, Luis Campos bahkan menggelar pertemuan dengan Mbappe di Camp des Loges.
Campos dikabarkan paham dengan ketidakpuasan Mbappe. Dan sang pemain sudah muak dengan sikap PSG.
Advertisement
Disewa
Lamari Fayza, ibu Mbappe pun sadar ada kampanye buruk yang dilakukan PSG kepada anaknya. Ada agen buzzer yang disewa PSG untuk mendiskreditkan Mbappe.
"Kalau PSG mengaku tak kenal kami, itu tak bisa dipercaya. Cara seperti ini dilakukan klub bagian komunikasi mereka," kata mantan direktur agensi media sosial, U Reputation, Frederic Geldhof.