Liputan6.com, Jakarta - All New Honda HR-V dan All New Honda BR-V produksi PT Honda Prospect Motor (HPM) meraih peringkat keselamatan tertinggi dalam program ASEAN NCAP (New Car Assessment Program for Southeast Asia). Penyerahan perhargaan dilakukan oleh perwakilan NCAP & MIROS (Malaysian Institute of Road Safety Research) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (15/10/2022).
Yusak Billy, Business Innovation and Sales Marketing Director PT HPM menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak ASEAN NCAP yang telah melakukan pengujian fitur keselamatan produk-produk Honda melalui prosedur dan standar yang sangat ketat.
Advertisement
"Pencapaian yang diraih All New Honda HR-V dan All New BR-V menunjukkan komitmen Honda terhadap keselamatan penggunanya dan mewujudkan visi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengemudi maupun seluruh pengguna jalan lainnya," ujar Billy dalam keterangan resminya, Senin (17/10/2022).
All New Honda HR-V dan All New Honda BR-V menjadi dua produk terbaru dari Honda yang berhasil meraih rating tingkat keselamatan tertinggi yaitu lima (5) bintang dari program ASEAN NCAP.
All New Honda HR-V meraih total skor 81.38 dari 100. Sementara All New Honda BR-V meraih total skor 77.02 dari 100.
Untuk diketahui, kedua model SUV Honda tersebut telah dilengkapi dengan teknologi Honda Sensing untuk memandu sistem berkendara.
Sistem ini menggunakan front wide view camera yang terletak pada bagian dalam kaca depan mobil untuk memberikan kewaspadaan dalam kondisi berkendara terhadap keadaan di sekitar kendaraan seperti mobil, sepeda motor hingga pejalan kaki.
Teknologi ini juga memberikan peringatan serta mendukung pengemudi dalam menghindari dalam mengurangi tingkat risiko kecelakaan.
Keduanya juga dilengkapi dengan berbagai fitur keselamatan tingkat tinggi lainnya seperti; Honda LaneWatch, Multi-angle Rearview Camera, Walk Away Auto Lock, Front Passenger & Rear Seat Belt Reminder, serta Rear Seat Reminder.
Tentang ASEAN NCAP
Sekadar informasi, ASEAN NCAP merupakan program penilaian untuk mobil-mobil baru yang ada di Asia Tenggara.
Program ini bertujuan untuk mengevaluasi standar keselamatan kendaraan, meningkatkan kesadaran konsumen, dan mendorong pasar untuk kendaraan yang lebih aman di kawasan ASEAN.
Uji tabrak yang dilakukan merupakan bentuk kolaborasi antara ASEAN NCAP dan juga Japan Automobile Research Institute (JARI). Secara umum, pengujian harus dilakukan setelah produksi massal model dimulai.
Uji Frontal Offset Impact dilakukan menggunakan boneka uji tabrak di kursi pengemudi dan penumpang depan serta dua boneka anak pada Child Restraint System (CRS) di kursi belakang. Kecepatan uji tabrakan adalah 64 km/jam ketika menabrak penghalang tabrakan yang menggunakan aluminium yang dapat hancur.
Selain itu, dilakukan pula Side Impact Test, dilakukan dengan memasang boneka uji tabrak di kursi pengemudi dan dua boneka anak pada Child Restraint System (CRS) di kursi belakang. MDB (Moving Deformable Barrier) mendekati mobil yang diuji situasional. Kecepatan tes adalah 50 km/jam.
Advertisement