Liputan6.com, Jakarta - Mungkin kalian pernah bertanya-tanya mengapa bau darah haid berbeda dengan darah biasa? Pertanyaan tersebut tidak akan terlontar dari seorang pria. Tapi bagi wanita awam, mungkin ini menjadi pertanyaan “abadi” yang akan selalu muncul tiap kali mereka datang bulan
Jika kalian perhatikan, bau darah haid memang berbeda dengan darah yang biasa keluar bila tangan atau kaki terluka. Hal tersebut lantas membuat Anda penasaran dan berpikir, mengapa baunya begitu tajam padahal sama-sama darah? Bahkan, saking aromanya kurang sedap, beberapa wanita cenderung jijik dengan darah haidnya sendiri.
Advertisement
Perbedaan bau darah haid dengan darah biasa tentu ada penjelasan medisnya. Dilansir dari Klikdokter, Senin (17/10/2022), menurut dr. Adeline Jaclyn, darah haid tidak langsung bersumber dari pembuluh darah, sedangkan darah yang keluar ketika tangan Anda terluka akibat sesuatu misalnya, itu langsung bersumber dari pembuluh darah.
“Karena langsung dari pembuluh darah, maka baunya hanya seperti besi. Sedangkan darah haid itu karena peluruhan dinding rahim. Proses keluarnya pun lebih kompleks. Dia harus melewati vagina terlebih dulu. Lalu, bakteri dan asam (pH normal vagina) akan memengaruhi aroma darah tersebut dan jadilah baunya seperti itu,” jelas dr. Adeline.
Jenis Bau Darah Haid
Vagina sendiri memang tempat bagi berbagai jenis bakteri baik, termasuk Lactobacillus. Bakteri tersebut rupanya yang berperan dalam menghasilkan bau darah menstruasi menjadi unik.
Beda halnya darah yang keluar dengan tidak mendapat campur tangan dari bakteri apa pun, maka bau yang dihasilkan pun tidak akan terlalu menyengat.
Jenis Bau Darah Haid
Adapun beberapa jenis bau darah haid yang kerap timbul, antara lain:
Bau Metalik (normal)
Darah menstruasi dapat menghasilkan bau logam yang cukup menyengat, seperti bau koin tembaga. Hal ini biasanya disebabkan oleh banyaknya zat besi dalam darah yang dikeluarkan dan sama sekali tidak perlu dikhawatirkan.
Bau Busuk (cenderung tidak normal)
Seseorang mungkin akan mencium aroma busuk pada darah haidnya. Biasanya, kondisi tersebut disebabkan oleh benda asing, seperti pembalut atau tampon yang sudah terlalu lama tidak diganti.
Jadi, agar bau darah haid Anda tidak berbau busuk, gantilah pembalut saat darah menstruasi sudah penuh atau setiap 3-4 jam sekali. Lagi pula, bila Anda tak sering mengganti pembalut, selain bisa menimbulkan bau busuk, kondisi vagina Anda bisa menjadi terlalu lembap.
Ketika vagina terlalu lembap, maka virus, jamur, atau bakteri jahat akan mudah berkembang biak. Alhasil, gangguan pada vagina pun bisa terjadi.
Bau Darah yang Seperti Bau Ketiak
Hal ini bisa dipicu oleh kelenjar keringat apokrin yang berada di area genital. Keringat apokrin bercampur dengan bakteri di kulit, sehingga darah haid justru berbau seperti bau badan atau bau ketiak.
Bau Amis yang Menusuk
Darah haid bau amis itu sebenarnya wajar, tetapi bila amisnya sudah terlalu menusuk, maka dikhawatirkan ada infeksi bakteri vaginosis pada vagina Anda.
Bakterial vaginosis adalah infeksi vagina yang dipicu oleh pertumbuhan bakteri berlebih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang sering berganti-ganti pasangan seksual.
Advertisement
Cegah Bau Tidak Sedap
Saat tidak menstruasi, mereka yang terkena infeksi ini akan mengalami keputihan berwarna keabuan. Tetapi ketika mereka menstruasi, darahnya akan berbau sangat amis karena adanya peningkatan alkalinitas pada vagina.
Selain karena bakterial vaginosis, bau darah menstruasi yang super amis bisa juga disebabkan oleh infeksi menular seksual trikomoniasis. Biasanya, kondisi tersebut disertai pula dengan sensasi seperti terbakar, gatal, dan pegal di daerah vagina.
Itulah penjelasan mengapa bau darah haid berbeda dengan darah biasa. Adanya proses pengeluaran yang lebih kompleks membuat bau darah haid cenderung lebih menyengat.
Cegah Bau Tidak Sedap Muncul Saat Menstruasi
Meski vagina memang memiliki bau yang unik, aroma tidak sedap bisa saja muncul terutama ketika sedang menstruasi. Untuk itu, yuk cari tahu cara pencegahannya di bawah ini!
Ganti Pembalut
Dilansir KlikDokter, dr. Sara Elise Wijono menjelaskan bahwa sering mengganti pembalut saat menstruasi penting untuk dilakukan. Bukan hanya mencegah bau tidak sedap muncul. Namun, mengganti pembalut secara rutin juga buat vagina terhindar dari bakteri penyebab penyakit.
“Tidak ada patokan berapa kali Anda harus mengganti pembalut saat menstruasi. Namun, dua sampai tiga kali dalam sehari biasanya cukup untuk menghindari bakteri penyebab penyakit. Jika darah yang keluar cukup banyak, maka mengganti pembalut bisa dilakukan lebih dari tiga kali,” ujar dr. Sara Elise pada KlikDokter.
Cegah Bau Tidak Sedap
Cuci Vagina
Sebenarnya, kamu tidak perlu menggunakan sabun khusus untuk membersihkan vagina. Hal ini disebabkan vagina sudah memiliki metode pembersihan otomatis berkat bakteri baik. Pasalnya, bakteri baik ini akan menjaga keseimbangan pH vagina dengan cara mengurangi bakteri jahat yang bisa ancam kadar pH vagina yang dibutuhkan. Maka, hindari pula penggunaan cairan pembersih vagina.
Namun saat menstruasi, kalian diminta untuk lebih sering membasuh vagina dengan menggunakan air mengalir agar tidak ada darah yang menggumpal di dinding, maupun rambut kemaluan vagina. Darah yang menempel dan menggumpal pada vagina bisa menimbulkan bau tidak sedap muncul dan buat kamu jadi risih.
Cuci Celana Dalam
Meski celana dalam kamu telah dilapisi oleh pembalut sehingga vagina tidak langsung menempel pada permukaan celana dalam, pastikan Anda tetap mencuci dan mengganti celana dalam, setiap kali Anda selesai mengenakannya.
“Celana dalam bisa menjadi lembap. Hal ini pada akhirnya menimbulkan aroma tidak sedap muncul dari vagina Anda. Untuk mencegah hal ini, Anda diminta untuk rajin mengganti celana dalam baik itu saat menstruasi maupun saat tidak menstruasi,” jelas dr. Sara.
Apabila ketiga hal di atas sudah dilakukan tapi aroma tidak sedap masih muncul, maka ini bisa jadi ada yang salah dengan kondisi vaginamu.
Untuk mencegah bau tidak sedap, kamu diminta untuk rajin menjaga kebersihan vagina setiap harinya, khususnya saat sedang menstruasi. Cegah aroma tidak sedap muncul saat menstruasi juga bisa dilakukan dari dalam tubuh, yakni dengan mengonsumsi makanan yang tidak memiliki aroma menyengat dan perbanyak minum air putih.
Jika aroma tidak sedap saat menstruasi masih muncul, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter akan memberikan perawatan untuk mengatasi masalah ini.
Advertisement