6 Fakta PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Heru menggantikan posisi Anies Baswedan yang masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta habis pada Minggu, 16 Oktober 2022. Heru akan mengemban tugas sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta setidaknya hingga jabatan gubernur definitif DKI Jakarta ditentukan melalui Pilkada 2024.

oleh Azizah Savira diperbarui 17 Okt 2022, 17:02 WIB
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10/2022). (Liputan6.com/ Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ini, Senin (17/10/2022), Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono resmi dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta.

Acara pelantikan Heru Budi Hartono dimulai pada pukul 08.35 WIB di Kantor Kemendagri Jakarta. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden (Keppres) RI.

Adapun pelantikan Heru berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 100/P tahun 2022 tentang Pengesahan dan Pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta masa jabatan 2017-2022 dan Pengangkatan Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Mengangkat Saudara Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta, terhitung sejak saat pelantikan untuk masa jabatan paling lama 1 tahun," bunyi Keppres tersebut.

Pada kesempatan kali ini, Tito juga melantik Cyfrianus Y Mambay sebagai Pj Bupati Yapen dan Marthen Kogoya sebagai Pj Bupati Tolikara. Keduanya juga dilantik berdasarkan Keputusan Mendagri (Kepmendagri).

Kemudian, pelantikan dilanjutkan dengan mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Mendagri Tito Karnavian. Mereka berjanji akan memenuhi kewajibannya sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Pj Bupati Yapen, dan Pj Bupati Tolikara dengan seadil-adilnya.

"Saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai Pj Gubernur DKI, Pj Bupati Yapen, Pj Bupati Tolikara dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh UUD RI tahun 1945 dan menjalankan segala UU dan peratutan dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepad masyarakat, nusa dan bangsa," ucap mereka bersamaan.

Heru menggantikan posisi Anies Baswedan yang masa tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta habis pada Minggu, 16 Oktober 2022.

Heru akan mengemban tugas sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta setidaknya hingga jabatan gubernur definitif DKI Jakarta ditentukan melalui Pilkada 2024.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap alasan memilih Heru Budi Hartono menjadi Penjabat Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan. Jokowi mengatakan dirinya sudah lama mengenal sosok Heru, sejak menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

Berikut fakta-fakta tentang Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono yang dilantik sebagai Penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta dihimpun Liputan6.com:


Sempat Sekolah di Belanda dan Jadi Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima kedatangan Pj Gubernur terpilih Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/10/2022). (Foto: Winda Nelfira/Liputan6.com).

 1. Sempat Sekolah di Belanda

Heru Budi Hartono yang lahir pada 13 Desember 1965 ternyata menempuh pendidikan menengah atas di Den Haag Belanda pada 1981 sampai 1984.

Sebelumnya, Heru menempuh pendidikan dasar di Jakarta dan sempat 3 tahun di Pakistan dan ia sempat bersekolah di SMP PSKD I Jakarta Pusat. 

Lalu, mengenyam bangku kuliah S-1 dan S-2 di Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta.

 

2.  Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara

Pria kelahiran 13 Desember 1965 ini bukan nama baru di kancah birokrasi Tanah Air. Pada tahun 1993, Heru dipercaya menduduki jabatan sebagai Staf Khusus (Stafsus) Wali Kota Jakarta Utara.

Dua tahun setelahnya, tokoh yang mengawali karier sebagai PNS ini naik jabatan sebagai Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara. Lalu, pada 1999, ia menduduki posisi sebagai Kasubag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara.

 

 


Jabat Wali Kota Jakarta Utara dan Nyaris Jadi Wakil Ahok

Pj Gubernur DKI Jakarta terpilih Heru Budi Hartono.

3. Jadi Wali Kota Jakarta Utara

Perjalanan karier Heru cukup moncer. Pasalnya, pada tahun 2014, Heru menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara. Sayangnya, jabatan itu tidak lama ia ampu, yakni hanya satu tahun.

Pada tahun 2015, ia diangkat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta untuk periode 2015 hingga 2017.

 

4. Nyaris Jadi Wakil Ahok

Tidak hanya dekat dengan Joko Widodo, Heru juga akrab dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Bahkan, Heru sempat bakal mendampingi Ahok menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2017.

Sayangnya, karena Ahok memutuskan untuk maju lewat partai politik, akhirnya yang mendampinginya ialah Djarot Saiful Hidayat.


Jadi Kepala Sekretariat Presiden RI dan Hampir 30 Tahun Mengabdi di Jakarta

Puluhan karangan bunga memenuhi halaman balai kota. Pejabat, pengusaha hingga polisi menyampaikan selamat pada Heru. (Foto: Delvira Hutabarat/Liputan6.com).

5. Kepala Sekretariat Presiden RI 

Perjalanan karier Heru tidak berhenti begitu saja setelah ia gagal mendampingi Ahok. Pasalnya, pada 2017, ia ditunjuk menjadi Kepala Sekretariat Presiden RI Joko Widodo.

Namun kini, Heru menjabat pada 20 Juli 2017 hingga ia menggantikan Anies Baswedan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta pada 17 Oktober 2022.

Dalam sambutannya sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyatakan rasa terima kasihnya kepada semua pihak dan akan terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

 

6. Hampir 30 Tahun Mengabdi untuk Jakarta

Heru Budi Hartono mengawali kiprahnya di Jakarta sejak 1993. Kala itu, ia menjabat sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara.

Kariernya sebagai birokrat tidak berhenti sampai di sini. Ia pernah menjabat sebagai wali kota Jakarta Utara pada 2014.

Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI. Jabatan terakhir sebelum ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta adalah Kepala Sekretariat Presiden pada 2017.

Infografis Jelang Akhir Jabatan Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya