472 KK di Kota Banyuwangi Terdampak Banjir, Tidak Ada Korban Jiwa

Tidak ada korban jiwa. Warga terdampak berhasil dievakuasi. Perihal estimasi total kerugian material, Mujito belum bisa memberikan jawaban.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 18 Okt 2022, 09:05 WIB
Banjir di Banyuwangi rendam ratusan rumah. (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyebut sebanyak 472 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang menggenangi wilayah kota Banyuwangi.

Sekretaris BPBD Banyuwangi Mujito mengatakan, hujan intensitas tinggi terjadi sejak Minggu 15 Oktober 2022 malam hingga Senin 16 Oktober membuat sejumlah sungai meluap.

Setidaknya ada tiga sungai yang meluap. Masing-masing adalah aliran Sungai Kaligulung, Sungai Kali Sobo, dan Sungai Kalilo. Luapan sungai itu meluber hingga ke jalanan termasuk rumah-rumah warga ikut tergenang.

"Total ada 472 KK yang terdampak banjir tersebut. Sebanyak 11 rumah rusak parah, 6 rumah rusak sedang, 48 rusak ringan. Rumah-rumah yang rusak berada di Lingkungan Sutri, Kelurahan Sobo," kata Mujito. Senin (17/10/2022)

Beruntung dalam insiden ini, tidak ada korban jiwa. Warga terdampak berhasil dievakuasi. Perihal estimasi total kerugian material, Mujito belum bisa memberikan jawaban.

"Korban jiwa tidak ada. Estimasi kerugian belum bisa dipastikan," beber Mujito.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani didampingi sejumlah Kepala SKPD mulai Dinas Pengairan, DPU CKPP, BPBD hingga Dinas Sosial, turun langsung melakukan peninjauan.

Pemkab melalui Dinas Sosial dan BPBD bakal mendirikan dapur ukum untuk memenuhi suplai makanan siap saji kepada ratusan warga terdampak banjir.

"Dapur umum kita dirikan di SD Sobo, termasuk Posko Darurat dan Posko Kesehatan ada di sana," cetus Ipuk kepada sejumlah wartawan di lokasi kejadian.

Ipuk menyebut, banjir itu diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga air sungai Kali Sobo yang seharusnya melewati jembatan, justru beralih ke rumah-rumah warga.

"Apalagi ada sedikit gangguan dimana rumpun bambu menghambat jembatan, sehingga menyebabkan air naik dan mengarah ke permukiman warga," ucapnya.

 


Evakuasi Lansia dan Anak-Anak

Meski tidak ada korban jiwa, lanjut Ipuk, penanganan awal sudah dilakukan dengan mengevakuasi korban terutama lansia dan anak-anak ke tempat yang lebih aman.

"Kita juga meminta kepada dinas terkait untuk mendata secara keseluruhan warga terdampak. Termasuk rumah yang rusak dan ambruk, serta mendata apa yang dibutuhkan dalam insiden ini," katanya.

Pagi tadi, masih kata Ipuk, pihaknya telah membagikan nasi bungkus kepada ratusan warga terdampak. Namun jumlahnya tidak mencukupi.

"Sehingga kita dirikan dapur umum untuk membantu masyarakat yang saat ini tidak bisa masak. Karena aliran listrik juga dimatikan," ungkapnya.

Sementara penanganan jembatan yang sedikit ambrol akibat luapan sungai, Ipuk sudah menginstruksikan Dinas PU Pengairan dan Dinas PU CKPP Banyuwangi agar segera melakukan penanganan.

"Kami minta PU CKPP dan PU Pengairan untuk mengecek, nanti agar ditindaklanjuti. Kami juga mohon doanya semoga hujan segera berhenti, air segera surut, sehingga kita bisa langsung membantu masyarakat yang terdampak banjir," tandas Ipuk.

 

Infografis Banjir Bandang dan Longsor di Sulsel. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya