Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkap keberhasilan digitalisasi di tubuh BUMN. Bahkan hal ini diklaim lebih maju dari digitalisasi di negara lain.
Hal ini menyangkut dengan besarnya peluang ekonomi digital Indonesia. Pria yang akrab disapa Tiko ini meminta BUMN harus memanfaatkan momentum tren digitalisasi ini dengan membangun ekosistem.
Advertisement
“Di sektor perbankan, kami melakukan inovasi melalui Livin’ by Mandiri, sebuah super app yang tidak hanya untuk transaksi perbankan tetapi juga bisa untuk membeli tiket pesawat, booking hotel, kereta api dan lain-lain. Indonesia bisa menciptakan ekosistem digital melalui super app. Untuk hal ini, kita boleh dibilang lebih maju dari negara lain,” kata Kartika saat menjadi pembicara dalam SOE International Conference di sesi diskusi panel II dengan tema Economic Transformation through Digitalization: Impact to Nation’s Trade & Investment di Nusa Dua Bali, Senin (17/10/2022).
Tiko menambahkan, Indonesia termasuk negara yang cepat dalam melakukan adopsi digital di masa pandemi. Saat ini, sudah semakin banyak warga Indonesia yang terbiasa memakai gawai dan juga belanja di e-commerce. Karena itu, pemerintah akan mendorong tren digitalisasi ini ke sektor industri.
“Kita sudah melihat upaya Telkom membangun BTS di daerah terpencil sebagai upaya untuk membuka akses telekomunikasi. Ini merupakan investasi di sektor back end. Hal ini tentunya bertujuan untuk menciptakan ekosistem digital yang semakin merata di seluruh Indonesia,” jelas Kartika.
Di sisi lain, Telkom juga melakukan adopsi digital di masa pandemi dengan membuat aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi ini bisa melacak orang yang positif Covid-19 dan terbukti sangat efektif.
Menurutnya, adopsi digital yang dilakukan oleh Telkom dengan PeduliLindungi dan Mandiri dengan Livin’ merupakan bagian dari transformasi BUMN dan harus ditiru oleh BUMN lain untuk terus tumbuh berkembang.
Transformasi Erick Thohir
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan, sejak 2019 Kementerian BUMN telah melakukan transformasi terhadap BUMN. Saat ini, proses transformasi BUMN sudah mencapai 80 persen. Dalam 1,5 tahun ke depan, proses transformasi BUMN diharapkan sudah bisa mencapai 100 persen.
Erick Thohir mengungkapkan, dalam 3,5 tahun terakhir, pemasukan BUMN meningkat 18,8 persen menjadi Rp 2.295 triliun dan keuntungan konsolidasi melonjak 838 persen menjadi Rp124,7 triliun.
Untuk diketahui, Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth pada 17-18 Oktober 2022 di Nusa Dua, Bali. Event ini bagian dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.
SOE International Conference diselenggarakan sebagai komitmen pemerintah untuk mendukung implementasi aspek Environment, Social, and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya di sektor kesehatan, inklusi keuangan, transformasi digital, dan transisi energi.
Advertisement
Mantan PM Inggris Tony Blair Yakin Indonesia Bisa jadi Negara Ekonomi Terbesar di Dunia
Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengungkapkan dirinya optimis, bahwa Indonesia di masa mendatang mampu menjadi salah satu negara ekonomi terbesar di dunia. Hal ini salah satunya didorong oleh reformasi BUMN.
Hal itu Blair sampaikan pada sesi diskusi SOE International Conference bersama Menteri BUMN Erick Thohir di Nusa Dua, Bali pada Senin (17/10/2022).
"Pada dasarnya saya sangat optimis pada Indonesia," ujar Tony, terkait ekonomi Indonesia yang diyakini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
Dalam diskusi tersebut Tony menyarankan, agar Pemerintah Indonesia memperhatikan keberlanjutan transformasi regulasi BUMN.
Diketahui bahwa pada kesempatan yang sama, Erick Thohir mengatakan transformasi BUMN telah menjadi prioritas utama hingga mencapai 100 persen.
Salah satu isu utama yang didorong dalam transformasi BUMN adalah mempunyai kekuatan untuk konsolidasi, menutup anak perusahaan yang tidak lagi untung atau mampu bersaing. Hal ini diupayakan agar mendorong ekosistem BUMN yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Hal tersulit adalah reformasi, dan yang saya pelajari tentang reformasi dalam pemerintahan adalah ketika Anda mengajukan perubahan, akan ada banyak orang mengatakan, 'itu ide yang buruk'. Ketika Anda melakukannya, hal itu dapat membantu, dan ketika reformasi itu tercapai, Anda akan berharap dapat melakukan lebih banyak," beber Tony.
"Jadi lanjutkanlah program reformasi (BUMN) itu, seperti yang sudah dibahas oleh Menteri (Erick Thohir)," ujarnya.
Saran kedua
Saran kedua, Tony menyoroti bahwa negara-negara di dunia bisa mencapai perubahan, ketika kebijakan yang tepat dapat diberlakukan dengan jangka waktu yang berkelanjutan.
"Yang Anda perlu ketahui bahwa, Anda tidak bisa merubah suatu negara dalam waktu singkat, baik dalam 5 atau 10 tahun. Anda membutuhkan 15-20 tahun untuk memiliki kebijakan yang berkelanjutan juga tepat di suatu pemerintahan," papar Tony.
Mantan PM Inggris pun mengungkapkan dirinya memiliki harapan yang besar pada Indonesia.
Harapan terbesar saya untuk Indonesia adalah, secara strategis, semoga beberapa tahun terakhir ini berlanjut selama dekade berikutnya akan menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia dan akan mengambil tempatnya sebagai salah satu negara terkemuka di dunia," tutur Tony.
Advertisement