Rekomendasi Internet Buat Pengusaha Perkebunan dan Pertambangan di Daerah Susah Sinyal

Saat ini, perkembangan industri memasuki era 4.0 yang berbasis pada digitalisasi.

oleh stella maris pada 17 Okt 2022, 18:50 WIB
Ilustrasi pengusaha perkebunan dalam era modernisasi. (Foto: Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Saat ini, perkembangan industri memasuki era 4.0 yang berbasis pada digitalisasi. Itu artinya, semua sektor industri memanfaatkan digitalisasi berbasis pada Internet of Things (IoT). Bagi para pengusaha yang bergerak dibidang perkebunan dan pertambangan pada khususnya yang berada di daerah susah sinyal, keberadaan internet sangat penting. 

Sederhananya IoT merupakan konsep dasar yang menghubungkan satu perangkat ke perangkat lain, tanpa memerlukan interaksi antara manusia atau manusia ke komputer.  

Dalam industri perkebunan misalnya, IoT banyak diandalkan untuk memudahkan dalam mengontrol tanaman secara intensif untuk menghasilkan produktivitas yang optimal, manajemen air, pengolahan hasil perkebunan, termasuk tracking kegiatan operasional perkebunan lainnya.

Sementara di sektor pertambangan, IoT dapat dimanfaatkan untuk mengoperasikan sensor alat-alat tambang, pelacakan armada, mengumpulkan data dari sejumlah area dalam satu proses, hingga memantau pengeboran dan ketersediaan bahan bakar.

Ilustrasi perkebunan modrn. (Foto: Shutterstock)

Ya, semua kebutuhan tersebut dapat dilakukan jika tersedianya jaringan internet. Namun jika jaringan internet memiliki keterbatasan jangkauan secara geografis (sulit mencapai daerah pelosok), maka solusi untuk jaringan internet terbaik dan dapat diandalkan adalah  jaringan internet broadband berbasis satelit. 

Jadi, jaringan atau koneksi internet broadband satelit menghadirkan layanan di seluruh wilayah Indonesia di mana saja, baik di desa, pegunungan, daerah terpencil berupa kepulauan hingga di kota-kota dengan tingkat layanan yang sama. Rekomendasi terbaik jaringan internet broadband satelit adalah Bintang Broadband by Petro One Indonesia-Powered by Kacific.

Bintang Broadband dari Petro One Indonesia dan Kacific.

Bintang Broadband by Petro One Indonesia-Powered by Kacific merupakan pelopor satelit KA Band dengan kapasitas satelit yang besar dan harga yang jauh lebih terjangkau. Ya, Bintang Broadband didukung teknologi terbaru di industri satelit, yaitu KA Band High Throughput Satellite (HTS). 

Teknologi tersebut memungkinkan kapasitas akses data lewat satelit bisa jauh lebih besar dari kapasitas yang saat ini banyak digunakan. Kapasitas satelit KA Band HTS berkisar 50-150 GBPS. Semakin besar kapasitas satelit, maka semakin baik pula jaringan internet yang didapatkan para penggunanya, khususnya untuk sektor perkebunan dan pertambangan. 

Menyoal paket internet Bintang Broadband by Petro One Indonesia-Powered by Kacific tentunya bervariasi. Mulai dari internet kecepatan upload 3Mbps, 10Mbps, 15Mbps hingga 20Mbps dengan kecepatan download up to 100Mbps dan kuota unlimited.

Mengusung tagline Fast, Affordable, and Reliable, Bintang Broadband by Petro One Indonesia-Powered by Kacific dan dengan harga mulai dari Rp1,7 jutaan, jaringan internet broadband satelit ini dapat karena memberikan koneksi internet yang cepat, kuat, dan stabil.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya