Kemenperin Optimistis Target Produksi 2 Juta Motor Listrik Lokal Pada 2025 Bisa Tercapai

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis target produksi 2 juta unit motor listrik lokal hingga 2025 seperti yang diinginkan Presiden Jokowi bisa tercapai

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2022, 20:08 WIB
Pemerintah targetkan industri otomotif memproduksi 2 juta unit motor listrik pada 2025 (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis target produksi 2 juta unit motor listrik lokal hingga 2025 seperti yang diinginkan Presiden Jokowi bisa tercapai. Pasalnya, kapasitas produksi motor listrik dari 35 produsen lokal, mencapai satu juta unit per tahun.

“Kami terus melakukan pendalaman terkait dengan industri kendaraan electric vehicle. Baik itu untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. Khusus untuk roda dua, ada target dari Bapak Presiden dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa segera memproduksi dua juta unit pada 2025,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resmi.

Menperin menekankan kepada produsen kendaraan listrik untuk terus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri, sekaligus langsung meningkatkan nilai TKDN. Dengan begitu, bisa meningkatkan potensi pasar kendaraan akibat diterbitkannya Inpres No 7 Tahun 2022.

“Dengan demikian, kendaraan listrik yang telah memenuhi batasan minimal TKDN sesuai Perpres 55 Tahun 2019. Maka dapat mengisi permintaan kendaraan dinas dan operasional pemerintah sesuai Inpres 7/2022,” imbuh Agus.

Menperin pun berkunjung ke fasilitas produksi Viar Motor. Pabrik yang berdiri sejak 2000 dan berlokasi di Kawasan Terboyo Semarang.

Seiring kian berkembangnya bisnis usaha, Viar Motor melakukan relokasi ke Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB) pada Maret 2011. Tujuannya, meningkatkan sistem, kapasitas maupun kualitas produksi.

“Pabrik baru seluas 20 hektare ini memiliki kapasitas produksi hingga 1.000 unit per hari. Sehingga menjadikan kami sebagai salah satu pabrik otomotif terbesar di Indonesia. Tak hanya itu. Perusahaan juga terus meningkatkan hilirisasi industri komponen dalam negeri untuk menjadi bagian dari rantai pasok Viar,” ucap Dimas Tommy Radityo, General Manager Viar Motor.

 


Berharap Bisa Lebih Diterima Masyarakat

Viar Motor meluncurkan sepeda motor listrik dengan merek Q1 pada 2017. Lebih dari 6.000 unit telah digunakan oleh Grab sebagai armada operasional di delapan kota besar.

Dimas berharap, produk anak bangsa, bisa diterima masyarakat luas di Indonesia.

“Triangle Motorindo pada saat ini sudah memproduksi kendaraan roda dua berbahan bakar bensin maupun yang berbasis Battery (EV). Juga, sepeda motor roda tiga angkutan barang dengan peruntukan pelaku usaha UMKM dan pertanian," katanya.

"Saat ini, kami bekerja sama dengan IKM lokal Jawa Tengah untuk menjadi bagian supply chain. Dalam rangka peningkatan kandungan TKDN. Kami berharap ada keberpihakan,” imbuh Dimas.

Dimas turut menambahkan, pihaknya membutuhkan dukungan dari stakeholder terkait. Termasuk pemerintah agar edukasi dan sosialisasi terus dijalankan bersama-sama dengan industri.

Kemudian dukungan infrastruktur, agar penempatan Battery Swap Station di public space bisa digratiskan. Sehingga memberikan stimulan bagi industri kendaraan dan industri baterai di Indonesia.

“Ke depan, kami yakin dengan banyaknya battery swap station dan SPKLU. Maka dapat meyakinkan masyarakat untuk konversi menggunakan kendaraan listrik,” Dimas memungkasi.

Sumber: Oto.com

motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya