Liputan6.com, Jakarta - Pernahkan terpikirkan kenapa darah yang ada dalam tubuh kita berwarna merah? Atau, kenapa urat nadi yang dipenuhi darah di dalam pergelangan tangan kita bisa kita lihat dengan mata telanjang berwarna biru? Hingga pertanyaan apakah semua makhluk hidup memiliki warna darah yang sama?
Ternyata tidak semua darah berwarna merah, ada beberapa makhluk hidup yang memiliki warna darah biru hingga kuning. Contohnya seperti gurita dan teripang.
Namun, rata-rata makhluk hidup di Bumi memang memiliki warna darah merah. Melansir laman The Blood Project, Senin (17/10/2022), sebagian besar vertebrata (hewan bertulang belakang) memiliki warna darah merah tua.
Lantas kenapa darah berwarna merah? Pertama, warna merah disebabkan oleh interaksi antara molekul dan kandungan dari darah yaitu oksigen dan besi di bagian heme hemoglobin (sel darah merah yang mengangkut oksigen), yang digabungkan di dalam sel darah merah atau disebut juga eritrosit.
Darah yang berada di dalam pembuluh darah vena tampak berwarna merah tua, sedangkan darah yang terdapat dalam pembuluh darah arteri berwarna merah cerah.
Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Ketika oksigen dilepaskan atau darah tidak mengandung oksigen, warna eritrosit atau sel darah merah akan lebih gelap atau merah tua. Selain itu, sel darah akan menimbulkan warna kebiru-biruan pada pembuluh darah dan permukaan kulit, seperti yang biasa kita lihat dengan mata telanjang di pergelangan tangan kita.
Baca Juga
Advertisement
Warna Darah Sesungguhnya
Kedua, warna darah yang kita lihat juga dipengaruhi oleh ilusi optik. Contohnya, darah manusia mungkin tampak hijau saat melakukan penyelaman di laut yang cukup dalam.
Saat penyelam turun ke bawah laut, cahaya merah dari matahari semakin tersaring, sehingga pada jarak 30 kaki, tidak ada cahaya merah yang menembus.
Sebaliknya, warna hijau dipantulkan oleh pigmen hijau dalam darah yang biasanya tidak terlihat karena cahaya merah yang dipantulkan dari matahari atau lampu penerangan. Hal seperti itu adalah contoh pengaruh dari ilusi optik juga, yang disebabkan oleh kulit yang menyaring cahaya.
Darah sebenarnya tidak memiliki warna intrinsik atau standar warna normal. Karena warna pada darah yang kita lihat dipengaruhi oleh banyak hal. Salah satunya dipengaruhi panjang gelombang cahaya yang didapatkan biasanya dari matahari yang dipantulkan oleh objek.
Advertisement
Pengaruh Warna Darah Menjadi Merah
Lebih lanjut, warna hemoglobin (sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen) yang terikat oksigen memantulkan cahaya merah-oranye ke mata kita, membuat darah normal tampak berwarna merah.
Warna yang kita rasakan tidak hanya dipengaruhi oleh sifat penyerapan dan refleksi objek, tetapi juga oleh jenis panjang gelombang cahaya yang mencapai objek (dengan demikian munculnya darah biru di pembuluh darah, dan darah hijau di kedalaman laut).
Ketiga, terkadang warna darah pada makhluk hidup tidak sepenuhnya ditentukan oleh pigmen pernapasan.
Seperti contohnya terjadi pada kadal yang hidup di Papua Nugini, walaupun bernafas dengan paru-paru, kadal ini memiliki darah berwarna hijau.
Hal ini karena biliverdin (senyawa yang terdapat dalam darah merah), sepenuhnya menutupi warna merah normal hemoglobin mengandung besi yang terbentuk di tubuhnya.
Macam-macam Warna Darah
Dilansir laman Owl Cation, berikut fakta warna darah pada manusia dan hewan. Darah yang berwarna merah pada manusia dikarenakan mengandung hemoglobin dalam sel darah merahnya. Singkatnya, hemoglobin dalam sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh dengan bantuan bahan kimia lainnya untuk menghadilkan energi.
Jika darah dalam tubuh tidak berwarna merah, dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Darah manusia yang berwarna coklat atau hijau terjadi karena terdapat penumpukan hemoglobin yang tidak normal.
Pada hewan, kebanyakan memiliki hemoglobin seperti kita, namun pada vertebrata (memiliki tulang belakang) dan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) memiliki warna darah yang bervariasi.
Vertebrata umumnya memiliki darah merah, tetapi ada beberapa pengecualian. Salah satu genus kadal (prasinohaema) memiliki darah berwarna hijau dan dikenal sebagai kadal berdarah hijau.
Beberapa anggota filum Annelida (cacing dan lintah tersegmentasi) mengandung pigmen pernapasan hijau yang disebut Chlorocruorin. Darah yang mengandung Chlorocruorin mungkin berwarna hijau tetapi belum tentu demikian. Beberapa Annelida dengan pigmen juga mengandung hemoglobin.
Advertisement