Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mendukung akses digital bagi semua orang, termasuk penyandang disabilitas, melalui "Kompetisi TIK bagi Disabilitas Angkatan Kerja Tingkat Nasional 2022" dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi digital yang mumpuni kepada kalangan difabel.
"Ini adalah bagian dari inklusi digital," kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate, dikutip Antara, Selasa (18/10/2022).
Advertisement
Menteri Johnny menjelaskan, kompetisi dua tahunan itu adalah salah satu bentuk keberpihakan Kementerian Kominfo, melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, untuk pemberdayaan dan akses digital bagi penyandang disabilitas.
Program pemberdayaan yang diadakan BAKTI Kominfo berupa pelatihan Digital ICT Camp for Youth with Disabilites pada Agustus dan pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasoinal untuk penyandang disabilitas angkatan kerja.
Pelatihan itu berlanjut ke Kompetisi TIK bagi Disabilitas tingkat regional yang diadakan pada September, melibatkan 853 peserta.
Peserta yang menjuarai kompetisi tingkat regional melaju ke kompetisi tingkat nasional untuk memperebutkan Piala Menkominfo.
Kategori yang dilombakan pada Kompetisi TIK tingkat nasional adalah kreator konten, pemasaran digital, "digital office" dan humas digital. Setiap kategori lomba memiliki dua tingkatan, yaitu pengenalan dan pendalaman.
BAKTI Kominfo membuat kategori khusus sebagai bentuk afirmasi terhadap wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T; perbatasan; dan wilayah pembangunan prioritas. Pemenang pertama dari tiga wilayah itu tidak diikutkan pada kompetisi nasional.
BAKTI Kominfo hari ini menganugerahkan Piala Menkominfo kepada 25 pemenang dari masing-masing kategori, termasuk untuk peserta dari wilayah 3T, perbatasan dan pembangunan prioritas.
Yeni Endah Kusumaningtyas (35 tahun) asal Semarang, Jawa Tengah, yang menjadi juara pertama kategori kreator konten tingkat pengenalan, membuat tulisan yang diunggah di blog pribadinya untuk kompetisi ini.
Tulisan yang dia buat untuk perlombaan ini mengisahkan kemandiriannya saat beraktivitas.
"Tema yang saya ambil disabilitas mandiri, menceritakan kemandirian saya, bagaimana saya datang ke Jakarta untuk mengikuti kompetisi ini," kata Yeni ditemui penganugerahaan Piala Menkominfo.
Kementerian Kominfo juga akan memberikan kesempatan bagi para pemenang pertama Kompetisi TIK bagi Disabilitas tingkat nasional untuk mengikuti studi banding terkait penerapakan akses bagi penyandang disabilitas di luar negeri.
Kompetisi TIK Dilakukan Daring
Dikutip dari laman Kominfo, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional untuk disabilitas secara daring.
Kegiatan bertajuk “Inklusi Digital, Aksesibilitas untuk Disabilitas Tahun 2022” itu diselenggarakan dalam rangka meningkatkan literasi dan kompetensi TIK kalangan disabilitas menuju transformasi Indonesia Digital 2024.
"Terdapat empat ragam disabilitas peserta yang mengikuti kegiatan ini, yaitu: disabilitas fisik, disabilitas sensorik (disabilitas penglihatan, disabilitas pendengaran, disabilitas wicara), disabilitas mental, dan disabilitas intelektual," jelas Direktur Sumber Daya dan Administrasi BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar di Jakarta Pusat, Selasa (04/09).
Menurut Fadhilah Mathar, kegiatan itu merupakan salah satu upaya Kementerian Kominfo untuk mengembangkan program TIK yang inklusif terutama untuk penyandang disabilitas.
“Kami mengharapkan kegiatan ini dapat memacu potensi angkatan kerja disabilitas dalam memanfaatkan TIK untuk berkreasi, menambah ilmu, bermanfaat untuk menunjang pekerjaan, dan menciptakan produktivitas,” paparnya saat membuka Kompetisi TIK bagi Disabilitas Tingkat Regional yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dari Jakarta Pusat, Sabtu (24/09/2022).
Advertisement
Kegiatan Pelatihan
Program itu terdiri dari serangkaian kegiatan pelatihan dan kompetisi yang telah dimulai sejak bulan Agustus 2022. Masing-masing tahapan adalah:
Training of Trainer (TOT) bagi calon trainer yang akan mengampu Digital ICT Camp for Youth with Disabilities, diselenggarakan 5 - 7 Agustus 2022.
Digital ICT Camp for Youth with Disabilities, yang merupakan kegiatan pelatihan TIK yang diperuntukkan bagi pemuda dengan disabilitas, diselenggarakan pada 9 - 27 Agustus 2022.
Training of Trainer (TOT) bagi calon trainer pengampu Pelatihan TIK Nasional secara Daring bagi Disabilitas Angkatan Kerja, diselenggarakan 27 - 29 Agustus 2022.
Pelatihan TIK Nasional secara Daring bagi Disabilitas Angkatan Kerja, yang diselenggarakan pada 30 Agustus - 17 September 2022.
Kompetisi TIK secara Daring bagi Disabilitas Angkatan Kerja, diselenggarakan pada tanggal 24 September 2022.Kompetisi TIK bagi Disabilitas Angkatan Kerja, yang akan diselenggarakan secara luring di Jakarta pada tanggal 14 - 18 Oktober 2022.
Pendaftaran program dilakukan secara daring (online) melalui website inklusidigital.baktikominfo.id. Total pendaftar yang masuk sebanyak 2.157 orang.
Sebanyak 227 orang di antaranya lulus seleksi mengikuti kegiatan Digital ICT Camp for Youth with Disabilities. Rinciannya adalah 186 peserta, 16 pengajar, 16 pengelola kelas, dan 9 juru bahasa isyarat. Mereka ini berasal dari 42 lembaga pendidikan, yayasan, organisasi, maupun komunitas.
Sementara itu, sebanyak 1.233 peserta lainnya lulus seleksi untuk mengikuti kegiatan Pelatihan TIK secara Daring bagi Disabilitas Angkatan Kerja. Kegiatan ini melibatkan 1.049 peserta, 80 pengajar, 80 pengelola kelas, dan 24 juru bahasa isyarat, yang berasal dari 241 lembaga pendidikan, yayasan, organisasi maupun komunitas disabilitas di seluruh Indonesia.
Dari 1.049 peserta Pelatihan TIK tersebut, 853 orang di antaranya berhasil melaju ke Kompetisi Tingkat Regional. Peserta yang mengikuti kompetisi adalah yang memenuhi ketentuan jumlah kehadiran jam pelajaran (JP) pada live session pelatihan melalui Zoom Meeting.
Bidang TIK yang Dikompetisikan
Kompetisi Content Creator Tingkat Pengenalan dan Tingkat PendalamanKompetisi Digital Marketing Tingkat Pengenalan dan Tingkat PendalamanKompetisi Digital Office Tingkat Pengenalan dan Tingkat PendalamanKompetisi Digital Public Relation Tingkat Pengenalan dan Tingkat Pendalaman
Menurut Direktur SDM BAKTI Kementerian Kominfo, pelaksanaan kompetisi dibagi dalam dua tahapan, yaitu Kompetisi Tingkat Regional dan Kompetisi Tingkat Nasional. Teknis pembagian regional disusun berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) setiap provinsi yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia.
"Peserta Kompetisi TIK secara Daring bagi Disabilitas Angkatan Kerja berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Kategori khusus diberikan kepada peserta yang berasal dari daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), perbatasan, dan wilayah pembangunan prioritas," jelasnya.
Kompetisi Tingkat Regional telah diselenggarakan secara daring pada hari Sabtu, tanggal 24 September 2022. Kompetisi tingkat Nasional direncanakan diselenggarakan secara luring di Jakarta pada tanggal 14 s.đ.18 Oktober 2022 yang akan diikuti oleh seluruh pemenang pertama non-3T dari masing-masing kategori di kompetisi tingkat regional.
Sebagai bentuk afirmasi BAKTI Kominfo pada penguatan wilayah 3T, perbatasan, dan wilayah pembangunan prioritas, pemenang pertama dari wilayah tersebut tidak dikompetisikan secara nasional. Seluruh pemenang dari wilayah 3T, perbatasan, dan wilayah pembangunan prioritas akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti pengayaan kompetensi bidang TIK dan penyerahan penghargaan.
Rangkaian kegiatan Kompetisi TIK bagi Disabilitas Angkatan Kerja Tingkat Regional ditutup secara resmi oleh Darien Aldiano, Kepala Divisi Hukum BAKTI Kominfo. Darien Aldiano mengemukakan pentingnya menjaga dan meningkatkan skill bidang TIK.
“Ke depannya generasi muda harus mampu menjaga kemampuan atau skill bidang TIK, karena kebutuhan dan peluang di era digital akan semakin meningkat sementara perkembangan teknologi digital juga semakin cepat. Tentu saja semua peserta sekarang sudah menguasai teknik dan skill bagaimana memanfaatkan perangkat TIK. Maka, ini menjadi momen yang sangat baik untuk melahirkan ide-ide kreatif yang akan membawa perubahan di masa depan,” harap Fadhilah Mathar.
Advertisement