Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif memang tidak pernah padam untuk menampilkan ragam inovasi. Setelah teknologi keselamatan yang dikenal dengan Advance Driver Assistance System (ADAS), kini perusahaan di Jepang, Kyocera, akan menampilkan teknologi baru lagi yang disebutnya sebagai Night Vision.
Mendengar nama tersebut, tentu ini akan mengingatkan kita pada sebuah film peperangan, di mana teknologi Night Vision digunakan untuk mengenali musuh saat bertempur pada malam hari.
Advertisement
Namun untuk teknologi yang akan disematkan pada mobil nantinya, Night Vision ini juga akan menggambarkan citra berkendara pada malam hari serta dibekali dengan teknologi infrared untuk memberikan peringatan kepada pengemudi jika ada sesuatu yang dianggap berbahaya di depan.
Untuk cara kerjanya sendiri, pada dasarnya teknologi ini akan mengenali objek yang dapat menimbulkan bahaya dan memberikan peringatan kepada pengemudi untuk mendukung berkendara secara aman. Teknologi ini juga menggunakan bohlam lampu depan biasa dan mengintegrasikan dioda yang menghasilkan cahaya infrared.
Kedua komponen tersebut akan menyala sebagai elemen pemancar cahaya tunggal, di mana infrared tadi kemudian akan ditangkap oleh sensor RGB-IR yang dipasang di kaca depan.
Pada dasarnya, konsep Night Vision ini mirip dengan teknologi kamera untuk sistem keselamatan ADAS.
Nantinya, data gambar yang dihasilkan tersebut kemudian akan mendeteksi kemungkinan bahaya di jalan melalui penggunaan teknologi pengenalan Artificial Intelligence (AI).
Lantaran teknologi tersebut menggunakan cahaya infrared, maka sistem ini diklaim dapat bekerja dengan sangat baik bahkan saat kondisi minim cahaya.
Dalam informasi yang dilansir Autoindustriya, Kyocera menjelaskan bahwa sistem Night Vision tersebut masih dalam tahap pengembangan. Tetapi mereka percaya bahwa teknologi ini akan segera diaplikasikan di kendaraan pada 2027 mendatang.
BBM Naik, Mobil Bekas Harga Terjangkau dan Irit Bahan Bakar Jadi Incaran Konsumen
Pasar mobil bekas (mobkas) mulai tumbuh, seiring pulihnya ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Namun, hanya beberapa model yang memang masih jadi incaran calon konsumen.
Andreas Difa, pemilik showroom mobil bekas Anugerah Motor Garage (AMG) menjelaskan, mobkas yang masih laris atau tetap jadi incaran konsumen yang pastinya memiliki harga terjangkau.
"Di jaman sekarang, isu BBM naik, isu Pertalite makin boros, itu makin bikin orang takut beli mobil bekas," jelas Andreas, saat ditemui di showroom-nya, di bilangan Mangga Dua, Senin (17/10/2022).
Sementara itu, dengan adanya isu kenaikan bahan bakar juga, membuat calon konsumen mobkas mencari kendaraan yang lebih efisien. Hal tersebut, terkait dengan kapasitas mesin, yaitu yang 1.000 cc hingga 1.400 cc.
"Di bawah 1.500 cc, mobil LCGC, mungkin juga MPV sekelas Ertiga dan Mobilio penjualan lebih baik. Mobil-mobil bekas juga kenaikan harganya menarik, contoh Calya (Toyota) 2016, yang dulu bisa di bawah Rp 100 juta, kini bisa Rp 100 juta pas atau lebih," jelasnya.
Sementara itu, untuk banderol mobil bekas yang masih banyak laku, adalah di bawah Rp 200 juta.
"Modelnya, Toyota Calya, Honda Brio, Toyota Agya, Honda Jazz, Toyota Yaris dan sebagainya. Itu disebut mobil yang fast moving. Sedangkan untuk Toyota Avanza, demandnya sudah berkurang," pungkasnya.
Advertisement