Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan perangkat lunak yang menggabungkan teknologi open source dengan infrastruktur cloud Aiven kini memiliki valuasi sekitar USD 3 miliar pascapendanaan seri D senilai USD 210 juta pada Mei 2022.
Kepada Tekno Liputan6.com, Heikki Nousiainen selaku CTO & Co-founder di Aiven mengatakan bahwa sebagai salah satu pasar potensial di Asia Pasifik, Indonesia telah memikat Aiven.
Advertisement
"Kami tentu saja tertarik dengan pasar lokal yang sedang tumbuh di sini. Kami melihat banyak potensi bagi kami [untuk ekspansi]," ujar Heikki ketika diwawancarai Tekno Liputan6.com pekan lalu.
Mengutip laporan Google mengenai potensi ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan akan meningkat dua kali lipat menjadi US$146 miliar pada tahun 2025, Heikki menyebut bahwa kemampuan untuk mengelola aliran data (data streaming) sangat penting untuk memastikan keberhasilan organisasi dan startup.
"Kami melihat ada perpaduan menarik dari perusahaan digital native yang muncul dari Indonesia," tutur Heikki.
Kemudian, Heikki menukil laporan dari Gartner mengenai pasar database management system (DBMS). Menurut laporan tersebut, ada pertumbuhan kuat di pasar DBMS, yang mencapai 22,3 persen pada 2021. Pendorong utama pertumbuhan itu antara lain cloud database as a service (DBaaS), yang mencapai hampir 50 persen dari keseluruhan pasar.
Selain itu, Heikki memamparkan laporan IDC tentang bagaimana pelanggan Aiven mendapatkan keuntungan dari penggunaan layanan open source data management. Misalnya, penghematan biaya 37 persen lebih rendah untuk biaya operasional selama 3 tahun.
"Pelanggan kami juga melaporkan time to deployment 4 kali lebih cepat dengan DBaaS, jika dibandingkan dengan self-hosted. Pelanggan juga mengalami 13 persen peningkatan produktivitas saat menggunakan DbaaS, pengurangan DBA load hingga 2x, sehingga DB Administrator bisa berfokus pada application logic alih-alih sekadar menjalankan infrastruktur," kata Heikki.
Ekspansi
Pada dasarnya, solusi yang Aiven tawarkan bersifat cloud-agnostic; artinya, solusi itu tidak dependen pada suatu layanan penyedia cloud tertentu saja. Secara global, Aiven telah menjalin kemitraan resmi dengan berbagai cloud hyperscaler; di Indonesia Aiven bermitra antara lain dengan Google Cloud.
Meski baru berusia enam tahun, perusahaan yang berkantor pusat di Helsinki itu telah melakukan ekspansi ke sejumlah kota-kota besar di dunia dengan anggota tim yang terdistribusi dan bekerja secara remote.
"Kami telah berkembang sangat pesat; sekarang kami memiliki karyawan lebih dari 500 orang. Kami pun berhasil menggandakan pemasukan tahunan kami," ujar Heikki.
Adapun pendanaan yang telah Aiven terima, itu antara lain akan digunakan untuk melakukan ekspansi tim dan pasar secara global.
"Salah satu bagian dari pengumuman pendanaan tersebut adalah fokus untuk membangun kehadiran kami, termasuk di wilayah Asia Pasifik. Kami ingin memastikan bahwa kami dapat menjalankan bisnis di sini, sama seperti yang telah kami lakukan di wilayah-wilayah lain," kata Heikki.
Advertisement
Jelang 2023
Menjelang tutup tahun 2022, Heikki mengakui ada semacam ketidakpastian di luar kontrol pemain di industri ini, semisal perlambatan ekonomi. Oleh sebab itu, dia menilai agak sulit untuk memprediksi apa dan bagaimana tren di industri ini pada 2023 mendatang.
"Namun, kami masih melihat akan ada tren digitalisasi secara umum; akan ada semacam tekanan bagi perusahaan untuk melakukan reinvention organisasi mereka, entah itu secara upturn atau downturn," tutur Heikki.
Upturn, menurut Heikki, berarti menjadi lebih kompetitif di pasar; sementara downturn berarti menjadi lebih teroptimalkan.
"Bagi kami, yang jelas kami ingin menjadi lebih baik dalam melayani pelanggan; bagaimanapun juga, kami akan terus tumbuh dan bergerak maju," ujar Heikki.
Portofolio
Sebagai perusahaan yang mengandalkan Apache Kafka sebagai salah satu produk inti mereka, Heikki menyebut Kafka punya satu kelebihan signifikan dibandingkan produk serupa di pasaran; Kafka memungkinkan pengguna tidak perlu melacak setiap pesan di backend secara individual, sehingga ia sangat mudah untuk diskalakan, didistribusikan, dan dikelompokkan.
Di Indonesia, salah satu portofolio Aiven antara lain mereka berhasil membantu Vidio dengan menawarkan latensi ekstrarendah, uptime tinggi, dan kapasitas besar untuk layanan video streaming. Dalam kasus ini, Vidio menggunakan Aiven for PostgresSQL, sebuah SQL Database terkelola yang memungkinkan deployment di penyedia layanan cloud mana pun.
Selain Vidio, portofolio Aiven lainnya adalah GoTo Financial. Aiven memungkinkan konsolidasi arsitektur Kafka lama GoTo Financial lama yang terfragmentasi ke dalam satu sistem. Selain itu, solusi ini juga memudahkan orkestrasi dengna Kubernetes dan Terraform.
Advertisement