Usai Temui Jokowi di istana, Presiden FIFA Sambangi Kantor PSSI?

Presiden FIFA dijadwalkan juga akan berkunjung ke kantor PSSI usai menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 18 Okt 2022, 13:43 WIB
Presiden FIFA terpilih untuk periode 2016-2020, Gianni Infantino. (AFP/Fabrice Coffrini)

Liputan6.com, Jakarta- Presiden FIFA Gianni Infantino tengah melakukan kunjungan ke Indonesia menyusul pecahnya Tragedi Kanjuruhan pasca laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Pimpinan asosisi sepak bola internasional itu sebelumnya dilaporkan hadir di Istana Merdeka untuk menemui Presiden Joko Widodo pada Selasa (18/10/2022) pukul 12.00 WIB.

Selanjutnya, Gianni Infantino dikabarkan bakal turut menyambangi kantor PSSI di GBK Arena, Jakarta. Menurut laporan yang diterima Liputan6.com salah satu staf di lokasi, FIFA memang akan turut menghampiri federasi Tanah Air.

Sejumlah aparat berbaju batik pun terlihat stand by dan berkeliling di sekitar area lobby. Kepada Liputan6.com, mereka mengaku sebagai aparat gabungan yang bakal mengamankan lokasi kantor PSSI hari ini.

"Iya (di kantor PSSI untuk mengamankan). Kami sebenarnya gabungan, bukan (dari kepolisian saja)," ujar salah satu aparat saat ditemui di depan lobby GBK Arena pada Selasa (18/10/2022).

Sebagai informasi, kedatangan Presiden FIFA ditujukan untuk membahas soal transformasi sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan. Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengonformasi bahwa FIFA tidak menjatuhkan hukuman kepada Tanah Air akibat tragedi yang menewaskan lebih dari 132 orang itu.


Satgas

Masuk ke dalam Istana Merdeka, Presiden FIFA Gianni Infantino  disambut oleh Presiden Jokowi. Keduanya saling menyapa, berjabat tangan, dan tertawa bersama. (Foto: Liputan6/Lizsa Egaham)

FIFA memang sangat memberikan perhatian pada Tragedi Kanjuruhan. Meski tak memberikan sanksi, FIFA siap membantu Indonesia menyelesaikan segala permasalahan di persepakbolaan nasional agar kejadian memilukan tidak terulang lagi.

Sebelum Infantino datang, perwakilan FIFA sudah lebih dulu menemui PSSI. Satuan Tugas (Satgas) atau Task Force Transformasi Sepak Bola Indonesia resmi dibentuk PSSI pada 13 Oktober 2022 lalu. Satgas ini akan didampingi FIFA, AFC, Polri dan beberapa kementerian yakni Kemendagri, Kemenpora, Kemenkes hingga PUPR.

Dalam keterangan resminya ketua umum PSSI Mochammad Iriawan menyatakan satgas akan menjadi motor perubahan sepak bola Indonesia.

"Pertama-sama saya atas nama federasi mohon maaf atas apa yang terjadi dengan tragedi, PSSI bertanggung jawab sepenuhnya, sebagai salah satu bentuknya adalah hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat membentuk task force atau satgas Transformasi Sepak Bola yang berisi pemerintah, FIFA, AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR, Kemenkes," kata Iriawan.

Dalam rapat bersama FIFA dan AFC itu juga dibahas timeline dan action plan untuk sepak bola Indonesia. Pihak yang terlibat dalam Satgas akan memiliki peran masing-masing. Kepolisian akan melakukan sinkronisasi pengamanan sesuai dengan regulasi FIFA. Sedangkan Kementerian PUPR melakukan pengecekan kelayakan stadion.

Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia ini akan bekerja secara cepat untuk menentukan beberapa hal krusial yang harus diperbaiki sebelum kompetisi sepak bola Indonesia dilanjutkan lagi. Salah satunya hal krusialnya yakni penetapan sistem pengamanan di Liga Indonesia.


Lobi Interisti

Indonesia dipastikan tidak terkena sanksi FIFA atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang 1 Oktober 2022 lalu. Lolosnya Indonesia tak lepas dari hubungan baik Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Erick Thohir. 

Usai Tragedi Kanjuruhan sempat muncul kekhawatiran akan ada sanksi berat dari FIFA untuk Indonesia. Kondisi ini jelas merugikan karena Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 nanti. 

Untungnya FIFA akhirnya mengirimkan surat tidak akan ada hukuman untuk Indonesia. Keputusan diambil setelah Infantino bertemu Erick Thohir di Doha, Qatar. Keduanya sudah saling mengenal. Selain sesama penggemar berat kulit bundar, hubungan dengan Presiden FIFA sudah dijalin saat Menteri BUMN itu masih menjabat sebagai Presiden Inter Milan di tahun 2015.

"Ketika itu, Gianni menjadi Sekjen UEFA, sehingga kami sering bertemu. Apalagi dia orang Italia dan juga seorang Interisti, jadi dengan posisi saya di Inter Milan, maka kami cepat akrab," jelas Erick Thohir dalam keterangannya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya