NasDem: Cawapres Buat Anies Sebaiknya Diambil dari Luar Partai

Dia mengungkapkan, di luar partai politik banyak tokoh yang berintegritas untuk menjadi calon wakil presiden untuk Anies Baswedan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2022, 13:31 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali menyatakan tidak setuju partai politik memaksakan kadernya menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. Karena itu, Ali mendorong sebaiknya calon wakil presiden untuk Anies Baswedan dipilih dari luar partai politik.

"Partai NasDem juga memiliki pandangan bahwa sebaiknya kita ambil dari luar (cawapres) luar partai koalisi," ujar Ali ketika dihubungi, Selasa (18/10/2022).

NasDem tidak ingin hak partai politik bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden diartikan hanya untuk mengusung kader dari partai. Ali menolak pandangan tersebut.

"Kita tidak sepakat pandangan partai-partai tertentu yang mengatakan bahwa kader partai yang berhak maju menjadi calon presiden, hanya gara-gara kewenangan itu kemudian kita maksakan hak kita," ujar Ali.

"Maka kemudian dipersempit hanya kader partai politik karena dia memegang kewenangan sama saja kita menyalahgunakan kewenangan kita kan," tegasnya.

Dia mengungkapkan, di luar partai politik banyak tokoh yang berintegritas untuk menjadi calon wakil presiden. Menurut Ali, partai harus memberikan kesempatan kepada tokoh-tokoh muda yang punya memimpin Indonesia.

"Padahal di sisi lain banyak ada profesi di masyarakat di luar partai politik yang tidak kalah hebat integritas diri mereka. Kami ingin fasilitasi mereka-mereka yang hari ini menjadi anak muda yang sekarang lebih banyak dari generasi tua kan. Kami ingin supaya mereka punya kesempatan bermimpi," ujar Ali.

 


Rugikan Koalisi

Di sisi lain, jika partai mendorong tokohnya sendiri untuk menjadi cawapres, justru akan merugikan koalisi yang dibangun.

"Kalau kemudian tiga partai calon wapres satu, umpamanya partai A partai B gimana, enggak dapet apa-apa kan," kata Ali.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Infografis Pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh Saat Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya