Microsoft PHK Hampir 1.000 Karyawan

Hampir 1.000 karyawan lintas divisi di Microsoft kena PHK.

oleh Yuslianson diperbarui 18 Okt 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi Microsoft (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja mengumumkan akan PHK hampir 1.000 karyawan mereka, disebabkan bayang-bayang resesi yang dihadapi perusahaan.

Informasi pemutusan kerja ini diungkap Axios dan Business Insider berdasarkan laporan sumber anonim di Microsoft.

Dia menyebutkan, hampir 1.000 karyawan lintas divisi di Microsoft kena PHK.

Berdasarkan situs perusahaan, Microsoft memiliki jumlah karyawan sebanyak 221.000 secara global.

"Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis secara teratur dan membuat penyesuaian struktural," ucap juru bicara Microsoft kepada Axio, Selasa (18/10/2022).

Dia menambahkan, "Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis dan mempekerjakan karyawan di area utama yang berpotensi tumbuh pesat di tahun mendatang."

Diketahui, PHK Microsoft ini terjadi 3 bulan setelah perusahaan tersebut memangkas 1 persen karyawannya.

Selain Microsoft, perusahaan teknologi seperti Meta, Intel, dan Snap pun juga melakukan PHK imbas mengurangi pengeluaran biaya dan penurunan penjualan.

Di sisi lain, pembuat software itu mengumumkan akan memensiunkan Microsoft Office dan menganti nama menjadi Microsoft 365.

Hal ini seperti diungkap oleh perusahaan dalam Ignite pada Rabu pekan ini waktu setempat. Platform seperti Word dan Excel akan tetap ada dan akan tergabung dalam Microsoft 365, bukan lagi Microsoft Office.

Dalam beberapa bulan ke depan, Office.com, aplikasi seluler Office, dan aplikasi Office untuk Windows, akan mulai menerapkan brand Microsoft 365, serta mendapatkan ikon baru.

 


Microsoft Office Pensiun

Ilustrasi Microsoft 365 (Dok. Microsoft)

Dilansir Gizmodo, dikutip Sabtu (15/10/2022), perbedaan terbesar dari 365 dan Office adalah pada harga, di mana Microsoft 365 adalah layanan berlangganan bulanan, sementara Office menggunakan satu kali pembelian.

Nantinya, mereka yang sudah berlangganan Microsoft 365, akan mendapatkan pembaruan terbaru yang disertakan dalam paket mereka. Sementara pengguna Microsoft Office harus membeli software versi terbaru.

Microsoft mengatakan akan tetap menawarkan pembelian satu kali untuk aplikasi seperti Word, Outlook, dan Excel untuk pengguna Office 2021, serta paket Office LTSC.

Jared Spataro, Corporate Vice President for Modern Work, Microsoft, mengatakan bahwa Microsoft 365 akan hadir dengan segudang fitur baru.

Menurutnya, mereka akan menjadi hub bagi semua file pengguna di semua produk perusahaan seperti Microsoft Word dan PowerPoint, serta diklaim memungkinkan pengguna akan bisa dengan cepat mengakses file yang dibagikan dalam sebuah pertemuan.

 


Hub Bagi Semua Aplikasi Microsoft

Ilustrasi Microsoft Office (sumber:Pixabay)

Menurut Spataro melalui email, Microsoft 365 baru adalah salah satu bagian dari strategi dan fokus yang lebih besar sebagai perusahaan di Microsoft 365 dan mencerminkan inovasi yang telah diupayakan untuk memberikan pekerjaan dan kehidupan yang terus berkembang.

"Aplikasi baru ini berfungsi sebagai hub untuk semua aplikasi produktivitas yang ditawarkan Microsoft 365 dan memberikan pengalaman yang sederhana namun kuat bagi pelanggan kami saat mereka menavigasi perubahan gaya kerja dan pola kolaborasi," kata Spataro.

Menurut laman FAQ Microsoft, Microsoft 365 akan mulai dirilis ke pengguna pada bulan November 2022, dan dimulai dari Office.com. Sementara perubahan akan mulai bergulir untuk aplikasi Office di Windows dan aplikasi Office seluler pada Januari 2023.

Microsoft juga mengatakan perubahan akan diterapkan untuk semua pengguna aplikasi Office untuk penggunaan kerja, sekolah, maupun personal.

"Tidak akan ada dampak untuk akun, profil, langganan, atau file yang sudah ada. Aplikasi akan diperbarui otomatis dengan ikon dan nama baru, jadi pantau perubahan tersebut di bulan November dan seterusnya," kata Microsoft.

Dikutip dari The Verge, layanan berlangganan Microsoft 365 diluncurkan dua tahun lalu, menawarkan akses ke Office, Teams, dan platform lainnya, yang bisa didapatkan dengan langganan bulanan.

Strategi ini dinilai sukses, karena pelanggan Microsoft 365 dilaporkan terus bertumbuh dan sudah mencapai 59,7 juta.


Microsoft Matikan Internet Explorer

Berikut sejarah Internet Explorer sejak diciptakan dari tahun 1995 sampai resmi dipensiunkan di tahun ini.

Microsoft sebelumnya, pada Selasa (15/6/2022), secara resmi memensiunkan peramban (browser) lawas mereka yaitu Internet Explorer. Perusahaan juga menghentikan dukungan untuk Explorer.

Sebagai gantinya, Microsoft meminta agar pengguna untuk beralih ke peramban teranyar buatan mereka yaitu Microsoft Edge, yang diklaim lebih cepat dan lebih aman.

"Dengan keamanan, privasi, kecepatan, dan kemudahan penggunaan yang ditingkatkan, Microsoft Edge melampaui pengalaman yang Anda kenal dengan Internet Explorer," tulis Microsoft dalam laman support-nya.

Microsoft menambahkan, aplikasi dan situs Internet Explorer 11 yang sama dan digunakan saat ini, dapat dibuka melalui Microsoft Edge dengan mode Internet Explorer.

Selain itu, ketika pengguna beralih ke Microsoft Edge, mereka juga dapat secara otomatis memindahkan favorit, preferensi, dan data penjelajahan pengguna lain dari Internet Explorer.

Soal fitur, Microsoft Edge sendiri menyematkan SmartScreen Pertahanan Microsoft, yang membantu mengidentifikasi situs mencurigakan yang mungkin menampilkan serangan pengelabuan atau malware.

SmartScreen juga memeriksa unduhan pengguna untuk membantu mengenali kemungkinan risiko.

(Ysl/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya