Jelang KTT G20, Bali Darurat Banjir dan Longsor

Selain menyebabkan korban meninggal dunia, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Bali juga menyebabkan sejumlah infrastruktur rusak.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Okt 2022, 16:30 WIB
Tim SAR Gabungan Evakuasi 33 Wisatawan, Termasuk 6 Balita yang Terjebak Banjir di Seminyak Bali.  foto: Instagram @basarnas_bali

Liputan6.com, Jakarta Bali kini tengah bersiap menjadi tuan rumah bagi rangkaian acara puncak KTT G20 pada November 2022 mendatang. Namun, sejumlah infrastruktur di sana seperti jembatan dan jalan terpantau terputus atau rusak, imbas bencana banjir dan longsor akibat hujan ekstrem yang menerpa.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin melaporkan, sebanyak 6 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Bali dalam beberapa hari terakhir.

"Total meninggal dunia enam orang. Ada tiga orang di Kabupaten Karangasem, satu orang di Bangli, satu orang di Tabanan, dan satu orang di Jembrana," kata Rentin, Selasa (18/10/2022).

Selain menyebabkan korban meninggal dunia, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Bali juga menyebabkan sejumlah infrastruktur rusak, seperti jembatan penghubung terputus dan jalanan yang tak bisa dilalui.

Berdasarkan laporan BPBD Bali, jembatan penghubung yang putus, di antaranya yang menghubungkan Kelurahan Tegal Cangkring-Desa Penyaringan di Kabupaten Jembrana. Akibat meluapnya air Sungai Bilukpoh, Kabupaten Jembrana juga terjadi penumpukan batang kayu, sehingga terjadi kemacetan total jalur Gilimanuk-Denpasar.

BPBD juga memantau banyak tumpukan batang kayu dan sampah yang terbawa banjir, sehingga mengakibatkan kemacetan jalur Gilimanuk ke Denpasar.

Pusat Pengendalian Operasi BPBD Provinsi Bali juga menginformasikan dampak cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, seperti Kabupaten Karangasem, Bangli, Tabanan, dan Badung.

 


Daerah Lain

banjir bali Thumbnail

Di Desa Tri Bhuana, Abang, Kabupaten Karangasem, akses jalan tertimbun longsor, diperkirakan 96 KK terisoliasi dan hanya bisa dilewati dengan jalan kaki. Untuk Kabupaten Bangli, curah hujan dengan intensitas tinggi juga memicu longsor yang menutup akses jalan.

Sementara Kabupaten Tabanan, korban jiwa terjadi di Kecamatan Baturiti setelah tertimpa material longsor di rumahnya.

Sedangkan di Kabupaten Badung, Pusdalops Provinsi Bali menginformasikan peristiwa tanah longsor dan banjir terjadi di wilayah ini. Dampak bencana berupa pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur rumah dan jembatan.

Sebagai contoh, di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, terdapat pohon tumbang dan jembatan rusak di tujuh lokasi dan di Kecamatan Mengwi, banjir dan longsor merusak jembatan dan pohon tumbang di sembilan lokasi.

 


Harus Tetap Waspada

Cuaca ekstrem di Bali masih harus terus diwaspadai hingga beberapa waktu ke depan. Pasalnya, menurut laporan BMKG, hampir seluruh wilayah di Pulau Dewata potensi terkena curah hujan dengan intensitas sedang-lebat.

Termasuk kawasan Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali. Tempat yang nantinya akan menjadi host acara puncak KTT G20 ini masuk ke dalam wilayah dengan potensi hujan meluas.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya