Soal Rekomendasi TGIPF, PSSI: Kami Menunggu Evaluasi

TGIPF sebelumnya sempat merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI beserta seluruh jajaran mundur dari jabatannya menyusul Tragedi Kanjuruhan yang pecah 1 Oktober 2022. Menanggapi hal ini, Anggota Exco PSSI Vivin Cahyani mengaku pihaknya masih menunggu hasil evaluasi.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 18 Okt 2022, 19:22 WIB
Anggota Exco PSSI, Vivin Cahyani saat memberi keterangan pasca pertemuan PSSI dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan pada Selasa (18/10/2022). (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI masih enggan memberi komentar terkait rekomendasi TGIPF yang menyarankan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk mundur dari jabatannya. Ini menyusul tragedi kemanusiaan yang terjadi selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Seperti diketahui, TGIPF telah menyerahkan kesimpulan dan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu. Dalam keterangannya, Ketua Umum TGIPF Mahfud Md menyebut pengurus PSSI dan sub-sub organisasinya perlu bertanggung jawab atas tragedi yang menewaskan lebih dari 130 orang itu.

"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI. Namun, dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik, serta budaya adiluhur, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang," bunyi dokumen TGIPF kala itu.

"Di mana saat laporan ini disusun, sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan, yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang" 

Menangapi hal ini, Anggota Exco PSSI Vivin Cahyani mengatakan pihaknya masih akan menunggu hasil evaluasi task force sebelum resmi membuat keputusan terkait rekomendasi TGIPF. Hal ini disampaikannya kala ditemui di Kantor PSSI yang berlokasi di GBK Arena, Senayan pada Selasa (18/10/2022).

"Jadi kalau dari kita, tetap menunggu hasil evaluasi dari task force yang akan dibentuk, dan selanjutnya teman-teman media pasti akan diberikan hasil evaluasi," ujarnya kepada awak media.

"Mohon doanya, mohon dukungan buat PSSI, mohon dukungan juga untuk sepak bola nasional. Mudah-mudahan kejadian ini bukan lagi menjadi momen untuk keterpurukan kita, tetapi menjadi momen kebangkitan untuk prestasi sepak bola," sambung Vivin.


Bertemu Presiden FIFA

Presiden FIFA Gianni Infantino (tengah) saat hendak meninggalkan kantor PSSI yang berlokasi di GBK Arena, Senayan, pada Selasa (18/10/2022) sore WIB. Infantino diketahui telah bertemu Presiden Jokowi sebelum menyambangi kantor PSSI. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran PSSI sempat bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di GBK Arena Jakarta pada Selasa (18/10/2022). Orang nomor satu di otoritas sepak bola dunia itu menyambangi kantor PSSI sekitar pukul 15.15 WIB.

Gianni Infantino turun dari mobil yang sama dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule dan Wakil Sekjen PSSI Maaike Ira Puspita.

Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi telah bersiap di depan lobi kantor PSSI untuk menyambut kedatangan Infantino. Ia sempat menyalami Infantino, sebelum mengawalnya masuk ke kantor PSSI.

Perjumpaan antara asosiasi sepak bola Tanah Air dengan FIFA berlangsung secara tertutup dengan dijaga aparat gabungan berseragam batik. Wartawan tidak diizinkan meliput langsung agenda tersebut dan hanya boleh menunggu di depan lobi GBK Arena.

Baik Infantino maupun Iwan Bule, tak memberi keterangan apapun kepada awak media ketika datang dan meninggalkan area GBK Arena.


Presiden FIFA dan Jokowi

Sebelum menghadiri sidang pleno KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden FIFA Gianni Infantino. (Foto: Biro Pers)

Presiden FIFA telah lebih dulu menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, oada Selasa (18/10/2022) pukul 12.00 WIB. Keduanya membahas soal transformasi sepak bola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan.

Dalam pertemuan tersebut, Infantino dan Jokowi menyepakati akan melakukan perbaikan menyeluruh stadion sepak bola di Indonesia. Diharapkan Tragedi Kanjuruhan tak terulang dan penonton serta pemain mendapatkan rasa aman saat berada di stadion.

"Kami sepakat tragedi ini jadi pelajaran penting bagi pesepak bolaan Indonesia dan dunia sepak bola. Dan jangan sampai kejadian ini terulang kembali. Jangan sampai kegembiraan penonton sepak bola berubah menjadi duka," kata Jokowi.


Beri Bantuan

Masuk ke dalam Istana Merdeka, Presiden FIFA Gianni Infantino  disambut oleh Presiden Jokowi. Keduanya saling menyapa, berjabat tangan, dan tertawa bersama. (Foto: Liputan6/Lizsa Egaham)

FIFA berjanji akan memberikan bantuan kepada Indonesia agar ke depannya Tragedi Kanjuruhan tak terulang kembali. FIFA berharap sepak bola Indonesia bisa membaik karena tahun depan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Presiden FIFA Gianni Infantino yakin perbaikan sepak bola Indonesia bisa membuat Piala Dunia U-20 berjalan dengan lancar. Infantino ingin image Indonesia di mata dunia karena kesuksesan menggelar Piala Dunia U-20, bukan karena Tragedi Kanjuruhan.

"Tahun depan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Itu merupakan turnamen sepak bola putra terpenting setelah Piala Dunia yang bulan depan akan digelar di Qatar. Akan banyak talenta berbakat akan unjuk gigi di Indonesia kepada dunia," kata Infantino.

"Piala Dunia U-20 adalah proyek image Indonesia di mata dunia. Image Indonesia ke dunia bukan negara dengan insiden di stadion sepak bola tapi negara dengan visi, proyek masa depan dan masyarakat yang cinta sepak bola. Karena sepak bola adalah kebahagiaan."

Infografis FIFA Kawal Transformasi Sepak Bola Nasional Usai Tragedi Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya