6 Fakta Menarik Kazakhstan, Tanah Perawan Pecahan Uni Soviet

Kazakhstan merupakan negara terbesar di Asia Tengah.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Okt 2022, 08:31 WIB
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyerukan refleksi pemenuhan kewajiban moral bersama yang terkait dengan paradigma membangun "Dunia Baru" (Facebook Kedubes Kazakhstan)

Liputan6.com, Jakarta - Kazakhstan merupakan negara terbesar di Asia Tengah yang beribu kota di Astana. Sebelumnya, negara berpenduduk 18.985.000 jiwa menurut data sensus 2022 itu berganti-ganti ibu kota, dari Nur-Sultan, Aqmola, hingga Tselinograd yang berada di tengah utara negara tersebut.

Negara pecahan Uni Soviet tersebut memiliki luas wilayah 2,725 kilometer persegi. Kazakhstan berbatasan dengan Rusia di barat laut dan utara, Cina di timur; Kirgistan, Uzbekistan, dan Laut Aral di selatan; serta Laut Kaspia di barat daya.

Dikutip dari au.edu, wilayah Kazak dihuni oleh suku-suku nomaden sebelum dikuasai Kekaisaran Rusia pada abad ke-19. Setelah revolusi Rusia pada 1917 dan pembentukan Uni Soviet, perang saudara meletus di wilayah tersebut dengan berbagai upaya untuk menyatukan orang-orang di wilayah tersebut. Akhirnya, Republik Sosialis Soviet Kazakh dibentuk pada 1936.

Setelah Uni Soviet goyah, negara itu mendeklarasikan kemerdekaannya pada 16 Desember 1991. Selain itu, masih banyak hal menarik lainnya dari negara berjuluk 'tanah perawan' lantaran banyak wilayah yang belum tersentuh sama sekali itu. Berikut enam fakta menarik Kazakhstan yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu, 19 Oktober 2022.

1. Sistem Pemerintahan

Kazakhstan adalah republik kesatuan dengan legislatif bikameral yang terdiri dari Senat dan Majelis (Mazhilis). Kedua kamar berwenang untuk mengubah konstitusi, menyetujui anggaran, meratifikasi perjanjian, dan menyatakan perang di mana setiap kamar juga memiliki kekuasaan eksklusif.

Legislator melayani masa jabatan empat tahun. Dua anggota Senat dipilih dari setiap oblast dan kota besar oleh semua anggota legislatif dari unit administratif tersebut, dengan pengecualian beberapa yang ditunjuk oleh presiden.

Presiden adalah kepala negara dan dipilih secara langsung untuk masa jabatan paling lama satu kali tujuh tahun. Presiden menunjuk perdana menteri dan menteri kabinet lainnya, serta ketua Komite Keamanan Nasional, yang sebagian besar kemudian dikukuhkan oleh legislatif; menteri luar negeri, menteri pertahanan, dan menteri dalam negeri diangkat tanpa memerlukan persetujuan legislatif.

Presiden menjabat sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata dan bertanggung jawab atas hubungan luar negeri negara. Di bawah presiden Nursultan Nazarbayev, politik Kazakh terus mengikuti garis moderat Kunayev.


2. Kelompok Etnis

6 Fakta Menarik Kazakhstan. (Dok: Instagram https://www.instagram.com/p/Cj26W2jKotE/?igshid=YmMyMTA2M2Y= Liputan6.com dyah pamela)

Kurang dari seperlima dari lebih dari delapan juta etnis Kazakh tinggal di luar Kazakhstan, terutama di Uzbekistan dan Rusia. Selama abad ke-19, sekitar 400 ribu orang Rusia membanjiri Kazakhstan, dan ditambah dengan sekitar 1 juta orang Slavia, Jerman, Yahudi, dan lainnya yang berimigrasi ke wilayah tersebut selama sepertiga pertama abad ke-20.

Di tahun-tahun awal kemerdekaan, sejumlah besar etnis Rusia di Kazakhstan berimigrasi ke Rusia. Emigrasi ini, bersama dengan kembalinya ke negara etnis Kazakh, mengubah susunan demografis Kazakhstan. Pada pertengahan 1990-an, proporsi Kazakh mendekati setengah dari total populasi, sedangkan untuk Rusia mendekati sepertiga.

Tren bertahan hingga abad ke-21, ketika populasi Kazakh mendekati dua pertiga dari total populasi negara itu, sementara komunitas Rusia mewakili lebih dari seperlima. Kelompok etnis lain di Kazakhstan termasuk Uzbekistan, Uyghur, dan Tajik, bersama dengan Ukraina, Jerman, Tatar, dan orang Korea.

3. Bahasa dan Agama

Bahasa Kazakh merupakan anggota rumpun bahasa Turki dalam kelompok bahasa Altai, dituturkan terutama di Kazakhstan dan di Daerah Otonomi Uyghur, Xinjiang di Cina, tetapi juga ditemukan di Uzbekistan, Mongolia, dan Afghanistan. Dialek Kipchak-Uzbek terkait erat dengan Kazakh dan dianggap oleh beberapa orang sebagai dialek Kazakh. Namun, penuturnya menggunakan bahasa sastra Uzbekistan.

Bahasa ini biasanya ditulis menggunakan aksara Arab hingga abad ke-20. Setelah Revolusi Rusia 1917, Kazakh ditulis dalam aksara Latin tetapi dialihkan ke aksara Sirilik sekitar dua dekade kemudian. Pada 2017, Kazakhstan mulai bertransisi kembali ke penulisan Kazakh dalam aksara Latin tetapi diterjemahkan dalam sistem ejaan yang diperbarui.

Penduduk Kazakhstan mayoritas beragama Islam, sekitar 70 persen di antaranya mengaku muslim. Mayoritas menganut mahzab Hanafi dengan sebagian kecil merupakan kelompok syiah.


4. Kuliner Khas

Kota Astana, ibu kota Kazakhstan. (kazakhstan.org)

Kuliner tradisional khas Kazakhstan umumnya terbuat dari olahan daging domba dan daging kuda, serta berbagai produk susu. Selama ratusan tahun, bangsa Kazakh dikenal sebagai penggembala domba ekor gemuk, kuda, dan unta baktria yang dijadikan sebagai alat transportasi, bahan pakaian, hingga sumber makanan.

Teknik memasak hingga bahan-bahan utama yang digunakan sangat dipengaruhi oleh cara hidup bangsa nomaden. Salah satunya adalah teknik pengawetan makanan berupa proses pengasinan dan pengeringan daging. Sementara, susu biasanya diolah dengan cara diasamkan.

Dasar dari masakan Kazakhstan adalah tort tulik mal yang terdiri dari empat jenis daging yaitu kuda, unta, sapi dan domba. Daging kuda dan daging unta merupakan daging untuk perayaan, sementara daging domba dan daging sapi digunakan sebagai daging biasa.

Besbarmak merupakan hidangan paling populer dari Kazakhstan yang terbuat dari rebusan daging kuda atau domba. Hidangan ini juga disebut sebagai "lima jari" yang dimakan langsung dengan tangan, tanpa sendok dan garpu di meja.

Potongan daging rebus disajikan oleh tuan rumah kepada tamu menurut kehormatan mereka. Besbarmak biasanya dimakan dengan lembaran pasta rebus dan kaldu daging bernama sorpa dan secara tradisional disajikan dalam mangkuk khas Kazakhstan yang disebut kese. 

5. Destinasi Wisata

Pada 2008, cagar alam negara bagian Naurzum dan Korgalzhyn Kazakhstan dinobatkan sebagai UNESCO Situs Warisan Dunia. Kedua daerah ini merupakan habitat penting bagi burung yang bermigrasi, serta banyak spesies hewan lainnya.

Taraz adalah salah satu kota tertua di Kazakhstan. Kota itu berdiri di situs kota kunoTaraz, yang berkembang sebagai perhentian di sepanjang Jalur Sutra sampai dihancurkan oleh tentara Mongol pada abad ke-13. Sebuah kota baru bernama Auliye-Ata didirikan di situs tersebut oleh para emir Kokand pada akhir abad ke-18.

Tempat wisata menarik lainnya adalah Mausoleum Khawaja Ahmed Yasawi, sebuah bangunan mausoleum belum selesai yang terletak di Kota Turkestan di Kazakhstan bagian selatan. Bangunan ini mulai dibangun pada 1389 atas perintah Timur yang saat itu menguasai daerah Turkestan sebagai bagian dari Kekaisaran Timuriyah.

Pembangunan mausoleum ini menggantikan mausoleum sebelumnya yang lebih kecil dari abad ke-12. Meskipun kondisinya belum sepenuhnya jadi, bangunan mausoleum ini berdiri sebagai salah satu bangunan terbaik dari arsitektur Timuriyah yang masih bertahan. Pembangunan mausoleum selain itu juga menandakan awal dari gaya arsitektur Timuriyah.

Kazakhstan juga memiliki Situs Warisan Dunia UNESCO Jalur Sutra yang ditetapkan pada 22 Juni 2014 Jalur sepanjang 5.000 kilometer itu membentang dari wilayah China tengah hingga wilayah Zhetsyu di Asia Tengah, serta mencakup 33 situs baru dan beberapa situs warisan yang sebelumnya telah ditetapkan.


6. Perekonomian

Pesawat kargo militer Rusia terlihat di bandara Ivanovo (6/1/2022). Aliansi militer yang dipimpin Rusia mengirim pasukan untuk membantu memadamkan kerusuhan di Kazakhstan. (AFP/Handout/Russian Defence Ministry)

Perekonomian Kazakhstan sebagian besar mengandalkan sumber daya alam. Tekstur tanahnya yang sebagian besar rata dan terbuka serta didominasi dengan padang rumput diolah menjadi ladang gandum. Sementara, padang rumput memberi keuntungan tersendiri bagi sektor peternakan di Kazakhstan.

Sejarah perekonomian Kazakhstan baik sebagai bagian dari Uni Soviet dan sebagai negara merdeka, tidaklah menggembirakan. Ketika merdeka, perekonomian Kazakhstan mengalami penurunan yang sangat besar. GDP mereka jatuh sekitar 50 persen, identik dengan yang dialami oleh sebagian besar negara pecahan Uni Soviet. Keadaan ini terus berlangsung hingga sepanjang 1990-an.

Memasuki 2000, perekonomian Kazakhstan berangsur pulih. Kazakhstan mulai dilirik oleh investor asing yang menanamkan investasinya, terutama pada sektor penyulingan minyak. Terdapat dua ladang minyak yang termasuk terbesar di dunia yang dimiliki oleh Kazakhstan, yakni Tengiz dan Kashagan. Negara ini juga memiliki cadangan dengan yang terbesar di Karachaganak, dekat Laut Kaspia.

Negara ini juga memiliki cadangan besi yang sangat besar dan beragam seperti tungsten, timah, tembaga, mangan, biji besi. Emas merupakan salah satu komoditas pertambangan yang mulai mengalami perkembangan di Kazakhstan. 

Infografis Indonesia Kemungkinan Lepas Status Pandemi Covid-19 Awal 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya