Serangan Pisau di Jerman Tewas 2 Orang, Pelaku Ditembak Polisi

Dua orang dilaporkan tewas dalam serangan pisau di Kota Ludwigshafen, Jerman.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Okt 2022, 10:36 WIB
Bendera Jerman (AFP PHOTO via capitalfm.co.ke)

Liputan6.com, Ludwigshafen - Dua orang dilaporkan tewas dalam serangan pisau di Kota Ludwigshafen, Jerman.

"Sedikitnya dua orang tewas dan satu orang terluka parah dalam serangan pisau di Kota Ludwigshafen, Jerman barat pada Selasa 18 Oktober 2022," kata seorang juru bicara polisi di negara bagian Rhineland-Palatinate seperti dikutip dari DW, Rabu (19/10/2022).

Terduga pelaku serangan pisau itu terluka akibat tembakan polisi sebelum ditangkap. Dia dibawa ke rumah sakit setelah ditahan.

"Motif di balik serangan di lingkungan Oggersheim masih belum jelas dan penyelidikan tengah dilakukan," tambah juru bicara itu.

"Tidak ada bahaya saat ini bagi publik," kata juru bicara itu. "Kami sedang mengumpulkan informasi yang aman dan akan melaporkan secara tepat waktu tentang status investigasi saat ini."

Zona di mana serangan itu terjadi telah ditutup oleh polisi dan warga diminta untuk menghindari daerah tersebut.

Jerman telah dilanda beberapa serangan pisau dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya tahun lalu, penusukan di kota selatan Würzburg yang menyebabkan tiga orang tewas.


Serangan Pisau di Stasiun Kereta Paris, Pelaku Menyerang Usai Tolak Pakai Masker

Ilustrasi (iStock)

Serangan pisau juga pernah melanda Paris.

Pelaku serangan pisau di stasiun kereta Saint-Lazare Paris berhasil dilumpuhkan. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit, kemudian dilaporkan dalam kondisi yang mengancam jiwa, klaim laporan media lokal.

Menurut media setempat, yang dikutip dari The Sun, Selasa (2/11/2021), serangan itu dipicu setelah pria itu dihentikan oleh staf karena tidak mengenakan masker.

Dia menolak untuk mematuhi dan mengancam petugas keamanan kereta api dengan pisau, sambil berteriak "Allahu Akbar. Prancis diperintah oleh ISIS", BFMtv melaporkan.

Pria bersenjata senjata tajam itu dilaporkan meneriakkan "Prancis diperintah oleh ISIS" saat menyerang.

Pelaku kemudian ditembak di stasiun kereta Paris setelah menyerang keamanan secara berturut-turut karena masker wajah.

Perusahaan kereta milik negara Prancis SNCF mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kedua agen menggunakan senjata layanan mereka untuk membela dan menetralisirnya.

"Orang yang terluka dirawat oleh layanan darurat," imbuh perusahaan kereta tersebut.

 


Serangan Pisau di RS Shanghai China Lukai 4 Orang, Dokter dan Pasien Melarikan Diri

Ilustrasi Korban Penusukan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Selain itu, serangan pisau dilaporkan juga pernah melanda sebuah rumah sakit di Shanghai, China. Peristiwa tersebut telah menyebabkan empat orang terluka, kata para pejabat.

Ini adalah insiden penusukan kedua sejak pembatasan terkait COVID dicabut bulan lalu, yang dilaporkan di Rumah Sakit Ruijin yang berusia 100 tahun," lapor Reuters seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (9/7/2022).

Polisi menuju tempat kejadian setelah menerima telepon tentang kemungkinan serangan pisau di rumah sakit Shanghai itu, di mana mereka menemukan staf yang ketakutan dan TKP berlumuran darah.

Video yang diambil di tempat kejadian menunjukkan dokter, perawat, dan anggota staf lainnya melarikan diri dari rumah sakit bersama pasien mereka.

Seorang saksi menggambarkan situasi penikaman itu sebagai "sangat mengejutkan" dan "sangat putus asa," lapor Reuters.

Menurut laporan itu, serangan pisau di rumah sakit di China belakangan cukup sering.

"Rumah sakit adalah tempat bagi banyak orang di China, yang menghadapi masalah dari semua tiket janji temu yang diperdagangkan secara ilegal, antrean panjang untuk menemui dokter, dan korupsi yang dapat meningkatkan biaya perawatan," lapor Reuters.

Menurut laporan tersebut, serangan terhadap anggota staf dan dokter juga agak umum di negara tersebut.

Polisi menutup Rumah Sakit Ruijin setelah serangan itu dan administrator telah membatalkan semua janji, Reuters melaporkan. Sementara polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut. 


Penikaman di Taman Kanak-Kanak China, 2 Anak Tewas

Ilustrai penikaman. (Liputan6.com)

Taman kanak-kanak juga pernah menjadi target penikaman. Dua anak tewas dan 16 orang lainnya terluka akibat penikaman oleh seorang pria di sebuah taman kanak-kanak di selatan China.

Dua orang yang terluka berada dalam kondisi serius setelah penikaman massal pada Rabu 28 Februari 2021 di Kota Beiliu, di daerah otonom Guangxi Zhuang, China.

Menurut laporan kantor berita Xinhua, polisi telah menangkap seorang tersangka dan penyelidikan atas serangan itu sedang dilakukan.

China telah menghadapi serangkaian penikaman di sekolah-sekolah selama bertahun-tahun.

Mereka yang ditemukan melakukan serangan itu sering kali adalah orang-orang yang hidup dengan penyakit mental, atau dengan motif dendam terhadap pejabat atau individu tertentu.

Sementara itu, motif dari penikaman di Beiliu belum diketahui secara jelas, demikian seperti dikutip dari BBC.

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya