Banyuwangi, Keindahan Alam dan Potensi Bencana yang Menyertainya

Banyuwangi menjadi salah satu daerah dengan destinasi wisata alam kelas wahid di Indonesia. Memiliki luas 5.782 km², Bumi Blambangan ini memiliki aset kekayaan alam lengkap.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 20 Okt 2022, 06:04 WIB
Ilustrasi Pulau Merah Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Banyuwangi menjadi salah satu daerah dengan destinasi wisata alam kelas wahid di Indonesia. Kabupaten di Jatim yang ini memiliki luas 5.782 km². Bumi Blambangan ini memiliki aset kekayaan alam lengkap.

Di antaranya kaya akan air dan unsur hara karena dikelilingi jajaran gunung berapi yang berpengaruh positif terhadap kesuburan tanah. Hutan dan taman nasional yang menjadi habitat flora fauna langka dan dilindungi.

Pun dengan perairan, lokasinya yang berada di ujung timur Jawa dan bersebelahan dengan Bali, menjadi anugerah dengan laut yang luas dengan keindahan pantainya yang memiliki pasir beragam.

Tak heran bila kemudian kota berjuluk Sunrise of Java ini menjadi jujukan bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara.

Dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, tiap tahun rata-rata ada 2 juta hingga 3 juta wisatawan yang hilir mudik melipir ke Banyuwangi.

Namun kondisi Banyuwangi tidak bisa dilihat hanya dari sisi keelokan alamnya saja. Di balik itu semua ada satu hal yang harus disadari dan diwaspadai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah setempat.

Satu hal itu adalah potensi kebencanaan yang luar biasa sebanding dengan keindaahan alamnya. Patut disadari bahwa keindahan alam dan potensi bencana bak dua sisi koin yang tidak dapat dipisahkan.

"Alam indah itu terbentuk karena faktor geologi. Jadi ya menjadi satu paket. Dari sisi geologi, Banyuwangi adalah etalase bencana. Jadi, semua potensi bencana itu disini ada," kata Abdillah Baraas, Ketua Harian Geopark Ijen, Rabu (19/10/2022).

Menurut Abdillah Baraas, bencana alam merupakan siklus yang sewaktu-waktu bisa terulang. Berbagai potensi bencana di Banyuwangi diantaranya adalah gunung api meletus, gempa bumi, tsunami, likuifaksi, hingga bencana hidrometeorologi.


Banyuwangi Dekat Lempeng Indo-Australia dan Eurasia

Mengapa begitu kompleks, Abdilah beralasan letak Banyuwangi dekat dengan dua lempeng besar yakni Lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.

"Di era sekarang ini, hanya segelintir orang yang paham dengan potensi bencana yang kita miliki. Padahal kita hidup di daerah yang punya etalase bencana. Oleh karena itulah melalui edukasi yang kita lakukan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat paham dengan kebencanaan serta upaya mitigasi bencana yang harus dilakukan," tandasnya.

 

Infografis: Bencana Alam Kepung Indonesia di 2021 (Liputan6.com / Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya