Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia 2022 menjadi ajang yang paling ditunggu-tunggu oleh para pecinta sepak bola. Tak terkecuali para pecinta sepak bola di Indonesia yang bisa menyaksikan pertandingannya di Surya Citra Media (SCM) Grup selaku official broadcaster Piala Dunia 2022.
Sebelum menyaksikan Piala Dunia 2022 Qatar, tak ada salahnya jika Anda menonton film-film bertema sepak bola. Tak kalah dari film-film luar negeri, sineas Indonesia juga telah banyak menelurkan "film sepak bola" yang berkualitas.
Sejumlah film tentang sepak bola ini memang sudah tidak lagi tayang di bioskop. Namun, Anda bisa menyaksikannya di berbagai aplikasi streaming berbayar.
Selain bisa terhibur, menonton film lokal bertema sepak bola juga akan menambah kecintaan Anda akan olahraga yang satu ini. Anda juga bisa mengambil pesan-pesan baik yang disampaikan secara tidak langsung oleh film tersebut.
Berikut ini 8 film Indonesia bertema sepak bola yang bisa Anda tonton dirangkum dari berbagai sumber:
1. Buaye Gile (1974)
Film ini dibintangi seniman legendaris Benyamin S. Buaye Gile bercerita tentang kehidupan sebuah kampung di Jakarta, di mana ada sebuah keluarga yang baru pindah. Tidak ada tema sepak bola secara khusus dalam film ini.
Namun, Film yang disutradarai Syamsul Fuad menggambarkan kehidupan sebuah kampung yang selalu ramai dengan turnamen tarkam menjelang perayaan kemerdekaan.
Dua klub tarkam paling top bersaing di kampung itu, yakni PS Apes dan PS Dongkrak. Dalam film itu, sepak bola kampung digambarkan sebagai sebuah gengsi, terutama bagi pemain yang ingin memikat hati wanita yang diperankan oleh Ida Royani.
Adegan pertandingan PS Apes vs PS Dongkrak sangat kocak dengan bumbu celotehan khas Benyamin S. Benyamin juga membuat sebuah lagu berjudul sepak bola pelawak.
Baca Juga
Advertisement
2. Gara-Gara Bola (2008)
Di tahun 2008, ada film Gara-Gara Bola karya sutradara Agasyah Karim dan Khalid Kashogi. Film ini dibintangi Herjunot Ali, Winky Wiryawan, dan Laura Basuki.
Tema yang diangkat dalam film ini sebenarnya cukup rumit, yakni tentang judi bola. Namun, sisi humor yang ditampilkan lewat para aktor membuat film ini enak dinikmati tanpa penonton harus berpikir. Herjunot dan Winky memerankan dua sahabat yang sama-sama menggemari sepak bola.
Mereka terjebak dalam judi ketika bertaruh dalam final Piala Dunia 2006. Alhasil, mereka pun dikejar-kejar oleh kaki tangan bandar judi besar di Jakarta. Indra Herlambang sukses memerankan kaki tangan bandar judi yang membuat film itu semakin kocak.
3. Romeo Juliet (2009)
Film ini dibintangi Edo Borne, Sissy Prescilla, dan Alex Komang. Dirigen Aremania Yuli Sumpil kembali ditampilkan sebagai pemeran pendukung.
Dikisahkan hubungan cinta terlarang antara suporter Persib Bandung (Desi) dengan anggota The Jakmania (Rangga). Mereka pun kawin lari dan sempat singgah di Malang menemui Yuli Sumpil.
Romeo dan Juliet memiliki ending yang menyedihkan. Film ini sempat menimbulkan kontroversi dan penolakan dari suporter Persib karena dianggap memojokkan mereka.
Pesan positif dalam film tersebut, yakni apapun bisa terjadi di antara kedua suporter yang berseteru, mulai persabahatan hingga percintaan.
Advertisement
4. Garuda di Dadaku (2009)
Mizan Productions meluncurkan film Garuda di Dadaku pada tahun 2009. Berkisah tentang seorang remaja 12 tahun bernama Bayu diperankan Emir Mahira yang bercita-cita menjadi pemain bola di Timnas Indonesia.
Sayangnya, keinginannya tersebut melewati banyak rintangan termasuk dari sang kakek yang ingin Bayu jadi seorang seniman. Karena antusiasme dari penonton, film ini dibuatkan sekuelnya bertajuk Garuda di Dadaku 2.
5. Tendangan dari Langit (2011)
Tema sepak bola juga diangkat oleh sutradara terkenal Hanung Bramantyo lewat film Tendangan dari Langit. Dua pesepak bola top, Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan turut andil dalam film tersebut. Selain itu, aktris cantik Maudy Ayunda dan Joshua juga mewarnai film produksi Sinemart
Cerita film ini tentang remaja bernama Wahyu, tinggal di lereng gunung Bromo, Jawa Timur. Namun, Wahyu tidak mendapat restu dari sang ayah untuk melanjutkan cita-cita jadi pesepak bola.
Padahal, ia ditemukan oleh pelatih Persema Malang, Timo Scheunemann dan Matias Ibo yang tengah berwisata ke Bromo. Kedua pelatih juga merupakan sosok nyata di perhelatan sepak bola nasional.
Pesan moral dalam film itu adalah perjuangan Wahyu melawan rintangan untuk mengejar impian. Rintangan tak hanya datang dari orang tua, tapi juga dirinya.
6. Hari Ini Pasti Menang (2012)
Film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul Menerjang Batas karta Estu Ernesto. Tema yang diangkat oleh sutradara Andi Bachtiar Yusuf adalah perjuangan Timnas Indonesia berjuang di Piala Dunia 2014.
Tokoh sentral dalam film itu adalah Gabriel Omar Baskoro yang diperankan Zendhy Zain. Ia jadi bintang Timnas Indonesia yang lolos ke perempat final Piala Dunia. Diceritakan, Omar memperkuat klub Jakarta Metropolitan yang bermain di Liga Utama Indonesia.
Konflik terjadi setelah ada isu mafia sepak bola yang terlibat dalam Timnas Indonesia. Selain itu, tokoh utama, Omar, menghadapi berbagai problem termasuk popularitas di Indonesia.
7. Cahaya dari Timur (2014)
Cahaya dari Timur disutradarai oleh Anggas Dimas Wicaksono dan rilis di tahun 2014. Film ini merupakan film bertema bola pertama yang mengangkat salah satu pusat sepak bola di Indonesia, Maluku.
Dibintangi Chicco Jericho, Cahaya dari Timur memadukan tema sepak bola dengan isu sosial di Maluku, yakni konflik antaragama. Ciccho berperan sebagai Sani Tawainella, mantan pesepak bola Timnas U-15 yang kini jadi tukang ojek. Ia berusaha menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama.
Sani akhirnya diberi tugas menangani tim Maluku pada kejuaraan nasional. Film ini sangat kental dengan kultur Maluku dengan menggunakan bahasa Ambon dalam dialog. Film ini mendapat penghargaan di Festival Film Indonesia 2014 sebagai film terbaik.
Film ini memotret kehidupan pesepak bola-pesepak bola sungguhan, seperti Alfin Tuasalamony, Hendra Bayauw, Rizky Pellu, serta beberapa lainnya yang saat ini aktif bermain di perhelatan kompetisi Tanah Air.
8. Tabula Rasa (2014)
Tabula Rasa disutradarai oleh Adriyanto Dewo. Tabula Rasa berkisah tentang Hans (Jimmy Kobogay), yaitu pemuda asal Serui, Papua, yang memiliki mimpi sebagai pesepak bola profesional.
Selama hidupnya, ia terus menghadapi masalah yang tidak terduga. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan pemilik warung nasi Padang, Mak Umo. Setelah pertemuan ini, muncul kejadian-kejadian yang perlahan merubah hidup Hans.
Advertisement