Kecelakaan Balon Udara Telan Korban Jiwa Terjadi Lagi di Cappadocia Turki

Balon udara merupakan salah satu atraksi wisata terpopuler di kawasan Cappadocia, Turki.

oleh Henry diperbarui 20 Okt 2022, 09:02 WIB
Turki selenggarakan festival balon udara di Cappadocia, situs warisan dunia UNESCO (dok.unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan tragis terjadi di kawasan wisata Cappadocia, Turki, pada Selasa, 19 Oktober 2022, waktu setempat.  Dua turis asing asal Spanyol tewas dan tiga lainnya terluka akibat kecelakaan balon udara di kawasan tersebut.

Kantor Gubernur Provinsi Nevsehir, Turki, menyatakan bahwa kecelakaan itu terjadi setelah balon udara itu diterbangkan di Distrik Avanos menjelang matahari terbit. Balon udara itu lalu jatuh sekitar pukul 9 pagi waktu setempat karena udara tiba-tiba berangin.

"Saat pendaratan balon udara yang membawa 28 penumpang dan dua kru, dua warga Spanyol kehilangan nyawa.  Sementara tiga turis asing lainnya yang juga warga Spanyol hanya menderita luka ringan," demikian pernyataan kantor tersebut, seperti dilansir dari NY Post, Rabu, 19 Oktober 2022.

Mereka menyatakan bahwa penumpang yang terluka kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit di kota tersebut. Menurut mereka, luka yang dialami para korban tak mengancam nyawa.

Balon udara merupakan salah satu atraksi wisata terpopuler di kawasan Cappadocia. Di sana, para turis dapat menikmati pemandangan desa dan hamparan batuan vulkanik lunak dari balon udara.

Meski sangat diminati para wisatawan mancanegara termasuk dari Indonesia, dalam beberapa tahun belakangan, Turki mencatat sejumlah kecelakaan balon udara yang merenggut nyawa turis asing. Pada 2013, tiga turis Brasil tewas dan 22 orang lainnya terluka ketika dua balon udara bertabrakan. Empat tahun kemudian, tepatnya pada 2017, seorang turis Denmark meninggal dunia ketika balon udara yang ia tumpangi jatuh karena angin kencang.


Permukaan Bulan

Cappadocia, Turki/Unsplash Daniil

Dua bulan setelah insiden itu, seorang diplomat Prancis meninggal dan beberapa orang lainnya terluka ketika balon udara mereka menabrak kabel listrik. Sebagian besar kecelakaan terjadi selama fase pendaratan penerbangan.

Belum diketahui langkah-langkah apa yang akan dilakukan pemerintah Turki dengan terjadinya kecelakaan yang kembali memakan korban jiwa di tempat wisata yang banyak diminati itu. Yang pasti, Cappadocia adalah salah satu situs Warisan Dunia UNESCO di Turki.

Cappadocia terkenal dengan bebatuan cerobong asapnya, perjalanan balon udara panas, kota bawah tanah, dan hotel butik yang diukir di bebatuan. Ini adalah salah satu daerah wisata paling penting di Turki.

Cappadocia merupakan wilayah di pusat Anatolia yang terkenal dengan lanskap uniknya yang tampak seperti permukaan bulan. Tempat ini juga dikenal sebagai kota bawah tanah dan gereja-gereja gua. 

Wilayah Cappadocia terletak di pusat wilayah Anatolia Turki dengan lembah, ngarai, dan formasi bebatuan unik yang terbentuk akibat hujan dan angin yang mengikis permukaannya selama ribuan tahun silam, dilansir dari laman turkeytourism. Daratan yang tertutup lava berlokasi di antara Erciyes, Melendiz, dan Hasan.

 


Festival Internasional

Reuni dengan keluarga besar Atta Halilintar, Ashanty tampil begitu mempesona dengan jaket tebal, rok panjang warna merah saat berada di Cappadocia. (Instagram/ashanty_ash).

Para penduduk di masa itu lalu memahat batu-batu dan menggali tanah untuk dijadikan tempat tinggal yang menghasilkan penampakan seperti dunia lain. Erupsi gunung-gunung merapi ini terjadi selama dua miliar tahun yang lalu.  Cappadocia juga terkenal dengan bebatuan cerobong asapnya, kota bawah tanah, dan hotel butik yang diukir di bebatuan. Ini adalah salah satu daerah wisata paling penting di Turki.

Sebuah festival balon udara internasional sempat diselenggarakan di Cappadocia, pada Agustus tahun lalui. Puluhan balon udara panas menghiasi langit di atas Cappadocia.

Tempat tersebut merupakan pusat wisata yang menawan yang terkenal dengan cerobong perinya. Acara ini menandai edisi kedua festival internasional yang diselenggarakan oleh Pasha Balloons, salah satu perusahaan balon udara yang beroperasi di Provinsi Nevşehir tengah negara itu, dilansir dari Daily Sabah, Senin, 30 Agustus 2021.

Acara balon udara itu diikuti oleh para pilot balon udara lokal di wilayah tersebut. Para pilot dari Spanyol dan Portugal juga ikut berpartisipasi dalam festival tersebut. "Peminatnya cukup banyak. Kami berharap festival ini dapat berlanjut dengan sebaik mungkin selama tiga hari," ujar Ketua Pasha Balloons Halis Aydoğan.


Pilot Balon Udara

Pemandangan sejumlah balon udara pada New Jersey Lottery Festival of Ballooning di Bandara Solberg, Readington, New Jersey, Amerika Serikat, 29 Juli 2022. Festival yang berlangsung hingga 31 Juli ini akan menampilkan sebanyak 100 balon. (AP Photo/Julia Nikhinson)

Di tahun-tahun mendatang, kata dia, pihaknya menargetkan festival tersebut bisa lebih banyak diikuti dari luar negeri. Ditambah lagi, Cappadocia adalah tempat penerbangan balon terbanyak di dunia.

Tak hanya di Turki, balon udara juga memakan korban jiwa di Amerika Serikat. Seorang pilot balon udara terkenal di dunia meninggal pada 15 Juli 2021 setelah jatuh dari balonnya saat pendaratan darurat.  Pilot tersebut terjebak di bawah keranjang sebelum pesawat lepas landas lagi di Vermont timur, Amerika Serikat (AS).

Lelaki bernama Brian Boland berusia 72 tahun jatuh hingga tewas setelah terjerat dalam peralatan buatan sendiri di bawah keranjang selama penerbangan di atas wilayah Sungai Connecticut dekat Bradford, melansir dari laman Daily Mail, Senin, 19 Juli 2021. Insiden itu terjadi setelah Boland lepas landas dengan balonnya yang membawa empat penumpang lainnya.

Balon lepas landas dari Bandara Post Mills di Kota Vermont, Thetford, AS. Setelah Boland jatuh hingga tewas, seorang penumpang, Roger Blake, berhasil mendaratkan balon dengan selamat di seberang sungai di New Hampshire.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya