Liputan6.com, Jakarta - PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM) bersama dengan Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) kembali menyalurkan dana sosial dari reksa dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi kepada lima organisasi non profit untuk mendanai program pengembangan kompetensi daerah.
Hal tersebut dilakukan untuk menyebarluaskan bagaimana produk investasi dapat memberikan manfaat dan dampak sosial kepada masyarakat dan lingkungan secara jangka panjang, selain tetap mengupayakan potensi hasil investasi finansial.
Advertisement
Mengutip keterangan resminya, ditulis Kamis (20/10/2022), tahun ini dana sosial yang terkumpul mengalami kenaikan sebesar 35 persen atau senilai Rp1,9 miliar dibandingkan 2021 dan telah naik hampir tiga kali lipat dari 2020 sebesar Rp 750 Juta.
Reksa dana ini secara eksklusif tersedia di seluruh jaringan consumer banking Citi Indonesia. Sejak diluncurkan pada 2018, jumlah investor BNP Paribas IDX30 Filantropi telah menunjukkan kenaikan tajam hingga 50 persen.
Dana sosial yang disalurkan ini sebagai bentuk komitmen nyata dari produk investasi berdampak di mana sebagian total dana kelolaannya dialokasikan untuk tujuan Filantropi.
"Dana sosial ini merepresentasikan komitmen impact investing dari reksa dana kami kepada investor. Ke depannya, perusahaan terus berupaya untuk berinovasi guna melengkapi solusi investasi yang berdampak di masa depan,” kata Presiden Direktur PT BNP Paribas AM Priyo Santoso, dikutip Kamis, 20 Oktober 2022.
Priyo berharap, bersama dengan mitra bisnis PT BNP Paribas AM, pihaknya dapat menyebarluaskan konsep investasi berdampak. Sehingga dapat turut berkontribusi terhadap pembangunan secara berkelanjutan dan inklusif.
Rangkaian Program
Kemudian, rangkaian program pengembangan kompetensi dijalankan di delapan wilayah di Indonesia, meliputi Papua, Aceh, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumba Barat Daya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Banten, melalui organisasi sebagai berikut:
1.Prestasi Junior Indonesia (PJI), untuk program kaum muda cerdas digital di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Banten, dan Papua
2.Kopernik, untuk program ekowisata sagu berbasis komunitas di Desa Yoboi, Papua
3. United Nations Children’s Fund (UNICEF), melalui program partisipasi aktif remaja dalam strategi pembangunan multi pihak yang melibatkan dunia usaha di Aceh dan Nusa Tenggara Timur
4.Wahana Visi Indonesia (WVI), lewat program petani berdaya dan berwawasan ekonomi inklusif, desa yang sehat dan tangguh di Sumba Barat Daya
5.Yayasan Karang Widya, untuk program pemberdayaan pemuda rentan melalui pelatihan pertanian organik (petani muda millenial) di Cianjur, Jawa Barat.
Sementara itu, Chief Executive Officer Citi Indonesia Batara Sianturi, mengatakan, inisiatif yang dijalani bersama PT BNP Paribas AM juga menjadi wujud nyata untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran di kalangan pemuda.
Advertisement
Dukung Pemulihan Ekonomi
Batara menuturkan, kaum pemuda di Indonesia berjumlah hampir seperempat dari total penduduk Indonesia, tetapi sayangnya, 27 persen di antaranya belum terserap pasar kerja formal, terutama di kelompok menengah ke bawah.
"Penyediaan produk reksa dana yang menerapkan konsep investasi berdampak (impact investing) bersama dengan mitra bisnis menjadi perluasan inisiatif global kami, Pathways to Progress yang melengkapi kaum muda dengan kompetensi dan kepercayaan diri agar dapat meningkatkan keterampilan wirausaha mereka serta kesempatan kerja," kata Batara.
Dia menambahkan, perwujudan investasi berdampak melalui produk reksa dana Indeks BNP Paribas IDX30 Filantropi ini diharapkan mampu mendukung pemulihan ekonomi di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi inklusif di seluruh wilayah.
Sebagai program pembuka, PT BNP Paribas AM dan Citi Indonesia berkolaborasi dengan Prestasi Junior Indonesia menggelar program talk show KUCERDIG (Kaum mUda CERdas DIGItal) di SMK Wikrama Bogor yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan partisipasi aktif generasi muda dalam mewujudkan transformasi dan inklusi digital Indonesia.
Lalu, sejumlah 300 peserta selama lima bulan akan belajar mengenai praktik terbaik dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dan bertransaksi aman di dunia siber serta ditantang untuk membuat kampanye pentingnya literasi digital bagi anak muda.
"Pelajar SMA atau SMK dan mahasiswa yang menjadi target peserta program ini tergolong sebagai generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital dan berbagai layanan keuangan berbasis daring. Namun sayangnya, kesadaran dan kemampuan mereka dalam keamanan digital dan perlindungan data pribadi masih terbilang rendah,” kata Chairman of the Executive Board Prestasi Junior Indonesia Pribadi Setiyanto.
Oleh karena itu, penanaman kesadaran dan pengembangan keterampilan literasi digital dalam program ini diharapkan dapat mendukung para peserta dalam mengoptimalkan kebermanfaatan digital secara produktif sejak usia sekolah dan mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi perkembangan teknologi di masa depan,
Berdayakan Generasi Muda
Masih dalam kesempatan yang sama,Deputi Direktur Literasi dan Informasi OJK Yulianta, menuturkan, pihaknya menyadari bahwa masa depan perekonomian bergantung pada bagaimana kemampuan generasi muda mengembangkan potensi yang ada baik dalam diri sendiri maupun memanfaatkan lingkungan sekitarnya.
"Kami melihat program ini selaras dengan visi kami, terutama dalam masa kampanye Bulan Inklusi Keuangan. Kami senang karena melalui program ini membuktikan akses literasi keuangan yang lebih inklusif bisa berjalan beriringan dengan minat investasi yang lebih tinggi dari negeri sendiri,” kata Yulianta.
Tak hanya itu, Priyo mengatakan, pihaknya mendukung beragam bentuk edukasi yang mampu memberdayakan generasi muda sebagai The Future Makers.
“Sejalan dengan komitmen kami di usia yang ke-30 tahun, kami mendukung beragam bentuk edukasi yang mampu memberdayakan generasi muda sebagai The Future Makers. Kami ingin secara aktif menciptakan kesempatan yang semakin luas dan semakin merata bagi generasi muda untuk menentukan masa depan mereka yang lebih baik," ujar dia.
Advertisement