Liputan6.com, Jakarta- Malang nian nasib striker Atalanta Duvan Zapata. Karena berpenampilan mencurigakan dan dianggap tidak layak, pria asal Kolombia itu sempat diusir satpam saat berusaha memasuki sebuah bank di kota Bergamo.
Menurut laporan Gazzetta dello Sport pada Rabu 19 Oktober 2022, Zapata mengalami perlakuan kurang menyenangkan dari satpam bank saat mencoba memasuki gedung Fideuram di Bergamo. Zapata datang ke gedung tersebut untuk mengunjungi lembaga perbankan swasta.
Advertisement
Di sana, Zapata memiliki janji untuk bertemu dengan penasihat keuangan pribadinya. Namun saat baru mau memasuki pintu gedung bank, Zapata langsung dihentikan satpam. Mereka mengatakan kepada Zapata: "Ini bukan tempat untukmu."
Muncul dugaan perlakuan tak menyenangkan saptam bank kepada Zapata karena unsur rasisme. Pasalnya Zapata merupakan pemain berkulit hitam. Namun menurut laporan media Italia, pangkal utama perlakuan satpam adalah pakaian yang dikenakan Zapata tak pantas untuk berkunjung ke bank.
Saat datang ke bank, Zapata mengenakan celana jogging dan hoodie. Penampilan Zapata ini dianggap mencurigakan sehingga satpam bank bertindak mencegahnya masuk.
Mendapat perlakuan tak pantas dari satpam bank, Zapata tetap tenang dan tidak mengamuk. Dia berusaha membuktikan identitasnya sebagai bintang Liga Italia kepada petugas keamanan gedung.
Bisa Masuk
Untungnya Zapata akhirnya bisa masuk ke bank tersebut. Seorang anggota staf bank datang menyelamatkannya dan menunjukkan bahwa Zapata adalah klien tetap.
Zapata tak mempermasalahkan lebih lanjut kejadian ini. Sang satpam tidak sampai kehilangan pekerjaannya. Satpam tersebut tak mengenali Zapata karena merupakan petugas lepas dan tidak tetap digedung tersebut.
Namun dugaan pencegatan Zapata karena faktor rasisme juga menguat. Kasus rasisme terhadap orang kulit hitam di Italia sedang meningkat pada Oktober 2022 ini.
Advertisement
Kasus Rasis
Bintang voli Paolo Egonu sampai menangis dan mengancam keluar dari timnas Italia setelah mendapat penghinaan rasisme di media sosial. Ada netizens yang menganggap Paola bukan orang Italia karena warna kulitnya berbeda.
Kemudian juga ada kasus dipertandingan usia dini. Salah satu tim memilih keluar meninggalkan pertandingan yang sedang berlangsung setelah pelatih tim lawan menyebut salah satu pemain mereka dengan istilah rasis.
Klasemen
Advertisement