Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) meluncurkan inisiatif baru Program Papua Collaborative Governance Indonesia atau “USAID Kolaborasi” guna mempercepat pembangunan di provinsi Papua dan Papua Barat.
USAID Kolaborasi merupakan inisiatif berjangka waktu lima tahun dengan dana 10 juta dolar AS untuk mendukung Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP).
Advertisement
Rencana ini bertujuan memperkuat kerja sama dengan mitra pembangunan, dunia usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya, seperti disebutkan dalam rilis yang diterima Liputan6.com dari Kedubes AS, Kamis (20/10/2022).
Program ini akan membantu provinsi Papua dan Papua Barat untuk melaksanakan Dana Otonomi Khusus guna memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat di Papua dan Papua Barat.
Bersama Bappenas dan pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat, USAID Kolaborasi akan meningkatkan kualitas pelayanan publik utama dan meningkatkan keterampilan lembaga-lembaga pemerintah daerah untuk mengawasi alokasi dan pelaksanaan anggaran, serta melibatkan masyarakat Papua dan Papua Barat.
“Kerja sama baru dengan Bappenas ini menunjukkan komitmen kami untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan wilayah Papua yang sejahtera,” kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen.
“USAID Kolaborasi mempromosikan tata kelola pemerintahan yang kolaboratif di Papua dan Papua Barat dengan meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan keterlibatan Orang Asli Papua (OAP) dalam pembangunan lokal.”
Taufik Hanafi, Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas, menyatakan penguatan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan USAID di bawah program Kolaborasi akan berperan penting dalam memobilisasi sumber daya program dan pendanaan sehingga semakin berfokus pada pencapaian tujuan pembangunan dalam RIPPP.
Komitmen AS
Amerika Serikat berkomitmen untuk bermitra dengan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang penting.
USAID berharap dapat memperluas hubungan erat dengan Bappenas dan bekerja sama dengan mitra lokal lainnya seperti Universitas Cendrawasih dan Universitas Papua untuk meningkatkan fungsi dan akuntabilitas tata kelola pemerintahan di Papua dan Papua Barat.
USAID Kolaborasi hanya salah satu dari berbagai inisiatif USAID di Indonesia yang menunjukkan luasnya keterlibatan antara kedua negara. USAID mendukung Indonesia dalam mencapai tata kelola pemerintahan demokratis yang efektif; memajukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif; meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, memerangi dampak perubahan iklim; dan memperkuat sistem kesehatan Indonesia yang responsif terhadap ancaman ketahanan kesehatan seperti penyakit menular dan pandemi.
Advertisement
AS-Indonesia Perkuat Relasi Untuk Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas
Sebelumnya, melalui pemerintah Amerika Serikat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Republik Indonesia, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyelenggarakan Forum Pendidikan Tinggi—Connect and Collaborate.
Forum ini diselenggarakan oleh program TEMAN LPDP dan Higher Education Partnership Initiative (HEPI) dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), dua program kerja sama selama lima tahun dengan dana masing-masing lebih dari 10 juta dolar AS untuk mendukung prioritas Indonesia dalam meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas.
Forum tersebut menyatukan para pakar pendidikan tinggi dan pimpinan dari 12 universitas AS seperti University of California at Davis, Northeastern University dan Arizona State University, seperti dikutip dari rilis Kedubes AS, Selasa (18/10/2022).
Forum juga mempertemukan perwakilan EducationUSA Kedutaan Besar AS dengan para pemangku kepentingan pendidikan tinggi Indonesia seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Lembaga Dana Pengelola Pendidikan (LPDP), Kementerian Agama, dan lebih dari 50 perguruan tinggi di Indonesia.
Para peserta membahas potensi kerja sama di bidang pengembangan kurikulum, program gelar dan non-gelar, kerja sama penelitian, dan program pertukaran mahasiswa/dosen.
“Berbekal pendidikan yang solid, anak muda Indonesia akan dapat memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan terberat yang dihadapi dunia saat ini. USAID gembira dapat memperkuat relasi kami dengan Indonesia untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas di Amerika Serikat, rumah bagi berbagai universitas dan institusi pendidikan tinggi terbaik di dunia,” kata Laura Gonzales, pelaksana tugas Direktur USAID Indonesia.
Tantangan Bagi Masyarakat Indonesia
Para peserta forum mendiskusikan gagasan untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal jauh dari pusat kota, untuk mengakses informasi tentang program-program di universitas AS dan proses penerimaannya.
Para peserta juga mendiskusikan ide-ide potensial dari universitas-universitas AS dan peluang kerja sama agar dapat membantu pemerintah Indonesia mencapai target pemberian beasiswa bagi mahasiswa untuk mengikuti program gelar dan pelatihan teknis jangka pendek.
“Institusi-institusi pendidikan tinggi di Indonesia didorong untuk menjalin kerja sama dengan mitra-mitra internasional. Kemendikbud-Ristek telah mencanangkan lima kebijakan untuk mendorong kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi dari negara lain: matching fund untuk Kemitraan di Bidang Riset dan Akademis, program visiting scholars, program terakreditasi penuh (satu semester) di luar kampus seperti Indonesia International Student Mobility Award (IISMA), beasiswa sarjana dan pascasarjana, serta setting up presence di Indonesia,” demikian kata Ir. Suharti, M.A., Ph.D., Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Advertisement