Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari pemain Belgia keturunan Indonesia, Radja Nainggolan. Pria yang pernah memperkuat Inter Milan dan AS Roma tersebut baru saja dijatuhi hukuman skorsing oleh klub Antwerp.
Sanksi ini diberikan setelah Nainggolan kedapatan merokok vape di bench pemain saat Antwerp kalah 0-3 dari Standard Liege. Insiden ini membuat klub sangat murka dan langsung mendepaknya dari tim utama.
Advertisement
"Kami sudah berbicara dengan dia mengenai situasi ini dan kami memutuskan untuk mengeluarkan dia dari tim sesegera mugkin atas kelakuan yang telah merusak citra tim," bunyi pernyataan Antwerp.
Nainggolan bergabung dengan Antwerp sejak tahun 2021 setelah meninggalkan Inter Milan. Sebelum bermain di Liga Belgia, pria beradarah batak itu sempat dipinjamkan ke Cagliari.
Merokok sebenarnya bukan kebiasan baru bagi Nainggolan. Tahun lalu, pemain yang pernah memperkuat AS Roma itu pernah menyampaikan pandangannya tentang kegiatan ini kepada France Football.
Kepada media asal Prancis itu, Nainggolan berkata kalau dia bukan anak nakal. Dia mengaku hanyalah pria normal dan pria berusia 34 tahun itu percaya, pesepak bola juga seharusnya diperbolehkan merokok.
Kebiasaan Lama
Kebiasaan merokok Radja Nainggolan juga diketahui oleh pelatih timnas Belgia di Piala Eropa 2016, Marc Wilmots. Meski demikian, Wilmots sama sekali tidak terganggu dan melarang kebiasaan tersebut.
"Ya, Rajda merokok," katanya.
"Itu hal yang biasa dilakukan di Prancis maupun Italia. Saya tidak akan berusaha menghentikannya bila hal itu memang dibutuhkan oleh dia," beber Wilmots kepada Sporza.be.
"Saya orang yang fleksibel saat itu berkaitan dengan hal seperti ini. Itu tubuhnya. Saya tidak masalah sejauh kebiasaan itu tidak mengganggu penampilannya di lapangan," Wilmots menambahkan.
Advertisement
Difasilitasi
Tidak hanya mengizinkan Nainggolan merokok, Wilmots bahkan memfasiltiasinya.
"Saya selalu memastikan dia mendapat ruangan dengan balkon, jadi dia tidak memicu alarm asap. Saya pikir dia akan merusak kamarnya jika kami melarangnya merokok lima atau enam batang sehari. Itu masalahnya jika dia pensiun pada usia 30, bukan 35," beber Wilmots yang kini menangani Raja CA.