Kronologi Longsor di Sawangan Banjarnegara yang Sebabkan 1 Orang Meninggal

Bencana tanah longsor di Dusun Guruh RT 02 RW 3, Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu malam (19/10/2022), menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya terluka

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 20 Okt 2022, 13:30 WIB
Longsor di Desa Sawangan, Banjarnegara, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka. (Foto: SRU RAPI Banjarnegara/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banjarnegara - Bencana tanah longsor di Dusun Guruh RT 02 RW 3, Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu malam (19/10/2022), menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya terluka.

Longsor menimpa dua rumah. Satu rata dengan tanah, satu lainnya rusak sedang. Longsor dipicu hujan deras lebih dari enam jam.

Dalam peristiwa itu, tiga korban berusaha menghindari longsor, namun salah satunya terlambat sehingga tertimpa atap rumah dan material longsor. Sementara, dua lainnya selamat meski menderita luka-luka.

Korban meninggal bernama Mistem (55 th). Korban baru bisa dievakuasi lima jam setelah kejadian.

Sementara, dua korban luka yakni, Trimo Budi Utomo (65 th) dan Samini (75 th). Dua korban luka dirawat di Puskesmas Punggelan dan kini salah satunya dirujuk ke RSUD Banjarnegara.

“Jadi dampaknya itu, satu rumah rata dengan tanah, satu rumah rusak ringan, sedang itu ya, karena harus dibobol juga. Kemudian ada korban jiwanya ada tiga, satu meninggal dunia. Dua lainnya luka-luka," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logsitik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo, Kamis (20/10/2022).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Longsor Terulang

Longsor di Desa Sawangan, Banjarnegara, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka. (Foto: SRU RAPI Banjarnegara/Liputan6.com)

Andri menjelaskan, longsor di Dusun Guruh sebenarnya sudah sempat terjadi pada 2019 lalu. BPBD juga telah menganjurkan agar warga mengungsi saat terjadi hujan lebat. Pasalnya, permukiman tersebut sangat rawan longsor karena kontur tanah miring dan di bawahnya terdapat aliran air.

Selain dua rumah yang terkena longsor, tiga rumah lain di titik yang sama juga sangat terancam. Karena itu, BPBD tengah mengkaji kemungkinan relokasi rumah warga di lokasi yang sama.

"Sebenarnya, itu sudah kejadian dua tiga tahun lalu. Kita sudah melakukan imbauan kepada masyarakat (untuk mengungsi-red),” ucap dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya