Liputan6.com, Banyuwangi Dinas Kesehatan Banyuwangi meminta para orang tua mewaspadai potensi terjadinya gagal ginjal akut pada anak.
Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak usia 6 bulan- 18 tahun meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Per 20 Oktober, 25 anak di Jawa Timur mengalami gagal ginjal akut. Sepuluh di antaranya meninggal. Sedangkan secara nasional kasus gagal ginjal mencapai 206 dan 99 di antaranya meninggal dunia.
Advertisement
“Alhamdulillah di Banyuwangi hingga saat ini tidak ada kasus gagal ginjal akut pada anak. Tapi kami meminta kepada orang tua tetap waspada terhadap anak- anaknya terkait gejala gagal ginjal akut," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat, Kamis (20/10/2022).
Kata Amir, orang tua tidak perlu panik namun tetap waspada. Terutama apabila anak mengalami gejala yang mengarah kepada gagal ginjal akut.
“Gejalanya seperti ada diare, mual muntah demam selama 3-5 hari, bantuk pilek, sering mengantuk serta jumlah air seni semakin sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali," tambah Amir.
Menurut Amir, orang tua harus selalu hati- hati dan terus memantau Kesehatan anak- anak. Jika mengalami keluhan yang mengarah kepada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya langsung berkonsultasi kepada tienaga Kesehatan.
“Jangan sampai ditunda untuk berkonsultasi. Selain itu, pastikan jika anak sakit cukupi kebutuhan cairan tubunhya dengan minuman air,” papar Amir
Untuk gejala lain yang perlu diwaspadai tanda- tanda gejala gagal ginjal akut pada anak kata Amir, yaitu adanya perubahan warna pada urine berwarna pekat atau kecoklatan.
“Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam saat siang hari maka orang tua langsung membawa anak ke fasilitas Kesehatan," kata Amir Hidayat.
Belum Diketahui Pasti Penyebabnya
Hingga saat ini menurut Amir, kasus gagal ginjal akut pada anak belum diketahui secara pasti penyebabnya. Untuk itu saat ini Kementerian Kesehatan masih mengamati dan menyelidiki kasus gangguan ginjal akut pada anak ini.
“Dari data yang ada gejala -gejala yang muncul di awal yaitu terkait infeksi saluran cerna yang paling utama. Untuk itu kami menghimbau sebagai upaya pencegahan untuk menerapkan pola hidup bersih sebagai bentuk pencegahan,”tegasnya.
Amir mengtakan, Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan intruksi untuk tidak memberikan rekomendasi atau resep obat sirup terhadap pasien anak-anak.
“Ini sekali lagi sebagai bentuk pencegahan, sehingga angka kasus gagal ginjal akut pada anak bisa dikendalikan,”pungkas Amir.
Advertisement